Tuesday, December 06, 2005

Silence is Gold

Pernah denger kalimat ini? Yaps, silence is gold. Gue sih sebenernya setuju-setuju aja, untuk beberapa kasus tertentu. Misal dalam situasi kalo lo mengatakan apa yang ada di hati lo dan akan menyakiti hati orang lain, then for that case, silence is absolutely gold. Tapi di situasi lain, saat diam itu akan membuat hati lo sakit, sedih, resah dan tentu saja SETENGAH GILA, gue prefer untuk bicara, non sense to silence is gold!

Hari ini gue merasakan suatu rasa, entah apa namanya, kayaknya semua bercampur jadi satu, sedih, kecewa, shock, speechless, dan istilah-istilah hopeless lainnya. It’s true. Tapi yang gue rasa pasti dan paling deket menjabarkan perasaan gue saat ini adalah KECEWA. Yaps, that’s it. Want to know why? Sorry, it’s personal, a secret... Sampe akhirnya gue mengambil beberapa kesimpulan dari apa yang gue alamin, dan beberapa alasan dari apa yang gue alamin. KECEWA. Dari pengalaman hari ini, gue bisa bilang kalo kecewa itu disebabkan oleh:

1. Karena pengharapan gue sendiri. Contoh, lo pengen jadi presiden, ga kesampaian, lo kecewa. Lo pengen gebetan lo membalas perasaan lo, ternyata dia suka sama orang lain, lo kecewa. Jadi intinya yang bikin kecewa adalah pengharapan dan diri gue sendiri. Dan karena orang atau objek yang lo harapkan gak berbuat atau terjadi seperti pengharapan lo, lo kecewa. Tapi dilain pihak gue yakin, yang membuat orang hidup dan masih mau berbuat baik adalah harapan.

2. Kalo gue minjem istilah bokap gue, alasan kedua orang kecewa adalah karena seseorang tidak “Duduk Di Kursinya”. Maksudnya apa? Jadi gini, misalnya lo dosen matematika, lo nyasar dan ngajar di kedokteran, mereka bingung dan bilang kok orang kaya lo bisa jadi dosen, ga bisa bedain mollusca sama echinodermata. Dibilang tidak kompeten, lagi-lagi lo kecewa. Contoh lain misalnya lo naksir sama gebetan lo, saking sayang dan ngebetnya lo udah mulai kasih perhatian lebih yang membuat lo merasa dia pacar lo, trus ternyata saat dia ga merespon balik, lo kecewa. Lagi-lagi karena lo gak “Duduk Di Kursinya”. Kursi lo tuh di kursi temen, bukan di kursi pacar, wajar aja kalo lo kecewa.


3. Karena emang lo ga baik aja sama orang lain, jadi saat lo mengharapkan orang lain baik sama lo, ga ada aja gitu yang baik sama lo. Wajar kalo lo kecewa. Kecuali kalo lo dah sangat-baik hati-ramah-tamah-dan-tidak-sombong trus tiba-tiba ada orang yang rese dan bikin lo kecewa, yah tenang...berarti lagi diuji sama Allah SWT :)

Nah sekarang coba lo pikirin baik-baik alasan lo kecewa itu apa, kalo ada paling gak satu dari tiga alasan diatas, mungkin udah saatnya introspeksi. Gue yakin alasan gue kecewa hari ini adalah ketiga alasan di atas. Dan emang udah seharusnya gue introspeksi. Membuat “batu” dan “dingin” hati gue. Biar ga ada satu orangpun yang bisa nyakitin dan bikin gue kecewa lagi.

Tapi ada satu rasa kecewa yang ditumbulkan oleh hal-hal yang diluar kuasa kita. Kalo tadi kan masih sikap dan perasaan kita yang insya Allah masih bisa dirubah, kita bisa belajar dari pengalaman jadi kalo lain kali terjadi lagi, kita udah ga terlalu kecewa dan tau gimana mengatasinya. Satu alasan yang besar dan dapat menggugurkan tiga teori tidak beralasan gue diatas adalah TAKDIR Allah SWT. Siapa yang lebih berkuasa dan lebih hebat daripadaNya? Tentu saja tidak ada. Jadi kalau Allah SWT sudah berkehendak, seharusnyalah kita bersikap ikhlas. Harus yakin, apapun yang terjadi, Allah sudah menentukan yang terbaik buat kita. Gue tau ngomong itu lebih gampang, kalo orang yang mengalami pasti akan lebih sedih dan ga tau musti ngapain. Ga bisa liat segi positive dari kejadian yang dialami. Cuma kalo udah kehendak Allah, harus ikhlas :)

Saya melenceng dari topik awal yah sepertinya. Kembali ke topik yang tadi.
For some people, silence is gold
As for me
Silence is also gold....
But I also find out that silence
Is NOT easy...