Tuesday, January 30, 2007

Who's to know?

Last night, when I still felt sad about Isma's father news, another sad news came. Father of Ira, a friend from elementary school was dead. Two sad news in one night.

Ira and I was once close friend when we were in elementary school. We joined the school's paskibra as our extra activity. It was when I was in 4th grade. I used to go to her house after school. I had lunch, afternoon nap and take a bath before going to the paskibra's practice at 3.00 PM at school. Her family was nothing but generous and kind to me. Unfortunately, we weren't as close as we used to be when we reached junior high. However, I still consider our relationship as good friends.

Two sad news in one night. Both related to issue that beyond control of any human. I received the news about Isma's father and news about Ira's father an hour later. An hour that made a difference. What will happen in the next month... days... hour... minutes... next second? It could be my parents or even myself... Death is a definite thing, the most certain thing in this uncertain life. In the end, who's to know, when the time has come around?

If I were in her shoes

About two weeks ago, a friend from junior high send me a message at YM, he said that one of our friend’s father was having a cancer surgery. It was a hard case, his gastric and spleen has to be removed because of the cancer. He said she needs as much prayer as she could get, for her father. I sent her a text message afterwards, hoping that her father would soon be ok. She replied, she needs a pray for her father.

Tonight, on my way from the office, my friend sent me a text message. He said that our friend’s father health was getting worse. Before the surgery, the doctor diagnoses all of the internal organs and said they were fine, except for the cancer. But after the surgery, the doctor said that her father suffer a diabetes, “coroner” heart-problem (jantung koroner) and lungs problem (paru-paru basah). There might be a complication. I was shocked. I sent her a text message and she replied “Please pray for my father. I need as much prayer as I could get for my father. And for my family, so that we could went through all of this.” I can’t help my tears from falling. I could feel her pain, her sorrow, her sadness.

I was then wondering if I were in her shoes. If it was my father who went ill *Oh please dear god, don’t let this thing happen to my parents*. What would it be? I might not be able to sleep, I might not be able to eat, I might not be able to life my live, I might not be able to face the day. I might want to give my world just for him; I know she wants to do the same for her father. I feel hopeless. I’m not a doctor. I have no knowledge about cancer. I have no power to do significant thing as the cure for her father. But I know, I could still pray for her father.

I always believe in prays. I believe it was one of the ways to communicate with Allah, one of the ways to tell our problems, hopes and plead. For those of you, who read this post, please pray for my friend’s father. She really needs it and one day, it might be our own father or mother. And that time, we might need as much support, help and prays as we could get.

Monday, January 29, 2007

Udah Lama gak Posting, Jadi Kangen

Udah lama gue gak posting, corat coret disini, jadi kangen... Bukannya gak mau sih, tapi memang lagi ga ada topik banget... Mau ngomongin keseharian gue, kok males, kayaknya jadi curhat, mau ngomongin topik tertentu yang lagi "in" kok males juga mikirnya... Gak mood... Jadi yah begitulah...

Bye the way busway, hari ini merupakan hari pertama busway rute Ragunan - Kuningan beroperasi di hari kerja. Kalo kemaren-kemaren sih gue gak liat & gak akan komentar, toh bukan hari kerja, gak mungkin macet. Tapi hari ini... Jreng jreng jreng jreng... Muaceeeeeeeet abis... Sebenernya macetnya buncit tuh udah jadi issue beberapa bulan ini semenjak dibangun busway, jalan jadi makin sempit. Jadilah, makin macet di buncit. Entah gimana, mungkin kemacetan ini disengaja, biar orang2x pada "gerah" dan beralih ke busway... Tapi kayaknya usaha ini agak gak ngaruh, dapat dilihat dari macet bangetnya buncit hari ini.... Huhuhuhu... Apa boleh buat, anjing menggonggong, kafilah berlalu... Maksud gue, pemerintah boleh berupaya keras melalui busway, toh orang belum beralih juga dari mobil pribadi...

Lalu lalu... Sabtu kemaren gue nonton film Long Road to Heaven di citos sama Chandra. Sempet males juga mengingat citos penuh dengan anak ABG kalo malem minggu dan amat sangat susah cari parkir... Tapi memang rejekinya, kita dapet parkir tepat di depan tangga masuk citos... Alhamdulillah banget...

Tentang film ini. Biasanya nih, Chandra suka beneeer sama film-film bikinan Kalyana Shira (Janji Joni, Berbagi Suami) tapi kayaknya kali ini, Chandra sukses dibuat menguap berkali-kali ;) Heheheh Kalo gue sih tetep menikmati, meski gue kesel nontonnya.

Seperti film sebelumnya (Berbagi Suami). Nia Dinata menampilkan tiga plot yang berlainan, tapi memiliki persilangan diantara ketiganya. Kalau pada Berbagi Suami setiap plot terasa menggigit dan persilangan terasa pas. Di film ini, gue kurang merasakan "gigitan" yang sama ;)

Film ini memiliki sinopsis diantaranya, sebagian seperti ini:

"Film dibuka dengan cerita Hannah Catrelle (Mirrah Foulkes) seorang warganegara Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Ditengah-tengah kekacauan ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim warga Bali yang bersama-sama menjadi sukarelawan. Melalui pertemuan ini Hannah belajar tentang Islam yang sesungguhnya dan menyadari bagaimana prasangka buruk bisa mengakibatkan pemahaman yang salah tentang kemanusiaan."[Taken from LongRoadToHeaven.com]

Tadinya gue berpikir, benar-benar akan dijelaskan tentang Islam sesungguhnya, bagaimana Islam itu bukan mengenai teroris, bom dan lain lain. Tapi kenyataannya, screen yang menampilkan rapat para teroris yang membuat Islam kelihatan jelek malah lebih banyak daripada screen penjelasan tadi. Si Haji Ismail hanya membuat pernyataan singkat yang kira-kira seperti ini (gue lupa tepatnya) "Those people who did this, didn't understand the true meaning of Islam. There's no shortcut to Heaven. The path to heaven is very long and difficult." Sepertinya, dengan kata-kata yang sama dengan judul filmnya ini, "misi" film menyampaikan bahwa Islam sesungguhnya sudah tersampaikan. Blah, gak ada 5 menit, dibandingkan sorotan pada rapat penggodokan teroris, lebih banyak disorot disana.

Yasudah, bagi yang mau nonton, monggo... Bagi yang mau mencoba busway, silahkan... Bagi yang mau ikutan kena macet akibat busway, Hayooo.. ;) Heheheh

Wednesday, January 24, 2007

Melayani dengan Hati!

Alkisah diri gue mau melakukan suatu pembayaran ke luar negri, ada dua buah pilihan, dengan credit card atau dengan bank draft. Pilihan gue langsung jatuh ke bank draft, meskipun gue gak ngerti sama sekali apa yang dimaksud dengan bank draft tersebut. Pilihan pertama langsung gak gue pilih karena gue gak punya credit card :P

Belakangan gue mengerti, bank draft itu ternyata semacam wesel. Dimana gue harus menuliskan nama institusi yang gue tuju, menyerahkan uangnya ke bank yang gue percaya, gue mendapatkan bukti wesel kemudian bukti wesel itu gue berikan ke institusi supaya dia bisa mencairkan uangnya di bank setempat. Pusing punya pusing, gue memilih bank yang merupakan badan usaha negara yang memiliki semboyan "Melayani dengan Hati" karena lokasinya paling terjangkau dan familiar dengan daerah-daerah peredaran gue sehari-hari.

Pertama kali gue ke cabang yang di kuningan. Disana, diri gue yang masih buta sama sekali tentang bank draft, mengikuti prosedur yang diharuskan. Gue ke CS-nya, sang CS memberikan slip bank draft yang harus diisi, kemudian gue ke tellernya untuk melakukan pembayaran, ohya CS-nya bilang untuk melakukan transaksi pembuatan bank draft dikenakan biaya Rp. 69.000;-, karena gue pikir standard bank tersebut, gue bilang "Oke". Pas sampe di teller, gue diberikan berita buruk. Uang yang gue berikan harus dalam USD atau IDR, padahal gue sudah menyiapkan mata uang negara yang gue tuju. Dengan sedih gue membatalkan transaksi, gue berkata "Oh begitu yah mbak.. Yaudah saya ambil uang dulu yah.." sambil menyesali perbuatan gue sebelumnya, yang sudah terlanjur menukarkan rupiah gue dengan mata uang negara yg gue maksud. Saat itu gue memutuskan untuk menunda maksud gue membuat bank draft, karena hari sudah menjelang sore.

Siang tadi, gue datang ke bank yang sama, tapi di kantor kas yang berada di lantai dasar gedung kantor gue. Karena merasa gue sudah tau harus berbuat apa, gue langsung menuju meja yang berisi slip-slip transaksi, memilih slip yang menyertakan checkbox bank draft, mengisinya, kemudian antri untuk bertemu teller. Sesampainya gue di depan sang teller, gue mengutarakan maksud gue, bahwa gue ingin membuat bank draft. Dengan kaget dia berkata "Waah mbak, kalo membuat bank draft ribet lho… kena charge sekitar 25 USD untuk konversi mata uang… blablabla" Gue gak sanggup denger kelanjutannya karena udah terlalu shock denger amount yang 25 USD itu. Lalu sang teller merajuk ke CS bank tersebut untuk melayani gue lebih lanjut. Bertatap mata-lah gue dengan sang CS, setelah mengutarakan maksud gue, dia meminta gue untuk menunggu sebentar, karena dia harus bertanya kepada koleganya yang lebih paham mengenai bank draft. Setelah menunggu beberapa saat, sang CS berkata bahwa kantor kas tersebut tidak dapat melayani pembuatan bank draft, gue dirujuk ke kantor cabang yang terletak beberapa gedung di sebelah gedung gue. Sang CS bilang, disana bisa melayani bank draft. (Lagi-lagi) dengan langkah lunglai gue keluar dari bank tersebut. Dalam pikiran gue ada dua kendala "Kenapa jadi 25USD yah? Perasaan di kuningan kemaren bilangnya 69ribu rupiah", satu lagi "Kenapa disini gak bisa yah? Kok sang teller gak bilang daritadi?".

Dengan semangat yang sudah pupus setengah, gue menuju kantor cabang yang diberitahukan sang CS. Memang benar, kantor tersebut lebih besar, beruntung sedang jam makan siang, jadi gue gak terlalu stuck di antrian yang panjang. Setelah menunggu sekitar 10 menit, nomer gue dipanggil, gue berhadapan dengan sang CS yang sangat ramah. Waktu gue bilang gue mau bikin bank draft, dia agak ragu, dia bilang transaksi bank draft harus sebelum jam 12. Namun temannya sesama CS berkata "Oh gapapa, yang sebelum jam 12 itu khusus untuk Canada." Huuuff leganya hati gue mendengar kata-kata sang CS tersebut. Akhirnya gue disuruh menunggu lagi. Ketika sang CS kembali, ia membawa sebuah slip isian bank draft yang difotokopi, kemudian ia mempersilahkan gue untuk mengisinya. Begitu melihat slip bank draft, lagi-lagi gue kaget dibuatnya "Kok slip-nya beda yah dengan slip yang diberikan di kantor kuningan?", tapi gue memutuskan untuk nyuekin dan dengan informasi-informasi sang CS ramah, gue isi bank draft tersebut. Setelah lengkap, gue dirujuk ke teller untuk melakukan pembayaran. Sang teller pun gak kalah ramah, pertama-tama ia berkata hal serupa, bahwa bank draft harus dilakukan sebelum jam 12, namun kemudian ia meralatnya, karena sang CS ramah sudah memperbolehkan sebelumnya. Sang teller meminta KTP gue, menyebutkan amount yang harus gue bayarkan, beserta biaya pembuatan bank draft tersebut. Belajar dari pengalaman sebelumnya, gue sudah menyiapkan uang sebesar 69ribu rupiah untuk membayarnya, dan you know whaaat? Ternyata sang teller berkata bahwa biayanya 35ribu rupiah saja ditambah 6ribu rupiah untuk materai. Huwahahahahaha masih dengan perasaan aneh gue membayar jumlah yang dituju, sambil terus bertanya-tanya, bank yang sama, standard yang berbeda? Cabang pertama berkata 69ribu, kantor kas berkata 25 USD dan ternyata hanya butuh 35ribu??? Huwhahahaha Benar-benar lelucon yang sangat tidak lucu. Bagaimana mungkin sebuah bank yang sama, dapat memiliki standard yang berbeda. Bahkan slip pembayarannya pun berbeda. Sang teller berkata paling lama 1 jam bank draft gue telah tersedia, jadi gue memutuskan untuk makan siang lalu kembali lagi. Namun 30 menit kemudian sang teller menelpon gue dan berkata, bank draft gue sudah selesai. Hanya dalam 30 menit dan biaya 35ribu + 6ribu rupiah saja!! Hahahahahaha

Kalau gue pikir, slogan "Melayani dengan Hati" itu pas sekali dengan kinerja yang ditampilkan bank tersebut. Tapi sayangnya, yang punya hati hanya cabang yang gue kunjungi terakhir. Cabang Gedung Metropolitan II, Sudirman, Jakarta.

Update:
Jadi kalau mau bikin bank draft juga, ada beberapa masukan dari gue:
  1. Jangan keburu menukar uang dengan mata uang yang dituju. Biasanya bank mau dalam bentuk Rupiah atau US Dollar, urusan konversi, serahkan pada Bank-nya.
  2. Kalo di BCA, butuh waktu 2 hari untuk membuat bank draft *ade gue udah nanya* sedangkan di Bank Mandiri cab Metropolitan II, hanya 30 menit saja.
  3. Bank Draft untuk ke Canada, harus dilakukan sebelum jam 11 siang kalau di Bank Mandiri.

Friday, January 19, 2007

Politik Kehancuran Bush di Irak

Who's the real terrorist in this case? Al-Qaeda with its September 11th attack has caused the death of thousand lives in the NY and the "victim" country wants a revenge, a so-called justice. So it began to search, to seek for the enemy, although sometimes the attacked was missplaced. [Hint: Irak, Somalia].

So in these cases, Who's the real terrorist then?

Mungkin betul apa yang dikatakan banyak pengamat Amerika bahwa George W Bush adalah presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika.

Keputusan Bush menduduki Irak, Maret 2003, telah membuat Irak mengalami petaka sosial, politik, ekonomi, bahkan petaka peradaban yang semakin total.

Alasan menghancurkan Irak ternyata bertumpu pada dua kebohongan dan satu ilusi bodoh. Irak harus diserbu karena pertama, menyimpan senjata pemusnah massal dan kedua, mempunyai jaringan resmi dengan Al Qaeda.

Biaya imperialisme Bush di Irak mulai mengguncang ekonomi AS. Sampai akhir tahun 2006, Pemerintah Amerika telah mengeluarkan sekitar 400 miliar dollar AS. Namun, menurut Joseph Stiglitz, pemenang hadiah Nobel di bidang ekonomi, bila biaya pengobatan, pemulihan, dan uang kompensasi bagi puluhan ribu serdadu dan lain sebagainya ikut dihitung, biaya perang dan pendudukan Irak itu melampaui 1 triliun dollar AS.

Di samping itu, sejumlah serdadu Amerika yang tewas sudah melampaui angka 3.000 orang, yang luka-luka 25.000, dan 10.000 di antaranya luka berat, invalid, dan sebagainya. Anehnya, Bush dan Condoleezza Rice, sang Menteri Luar Negeri, mengatakan 3.000 serdadu yang meninggal itu tidak sia-sia. Tidak sia-sia untuk apa memang tidak pernah dijelaskan. Agaknya Bush tidak dapat bersimpati, apalagi berempati, bagaimana perasaan ribuan keluarga Amerika dan ratusan ribu keluarga Irak yang ditinggal mati anggota keluarga mereka.

Melihat penderitaan yang demikian memuncak yang dialami oleh para korban perang Irak itu, banyak yang mengatakan bahwa Bush telah menghadirkan sebuah holocaust di awal abad ke-21. Sejumlah tokoh Pentagon bahkan mengatakan ada kemiripan antara Bush dan Caligula, kaisar Romawi ketiga. Mirip karena keduanya arogan, narcisis, dan melakukan petualangan militer yang menggoyahkan sendi-sendi peradaban demi kebesaran kosong tanpa makna.

Ketika rakyat AS dan publik opini dunia mengharap Bush segera balik kanan, karena betapa pun perang Irak itu mustahil dapat dimenangi, Bush mengambil langkah yang mengejutkan dunia. Pemerintah boneka AS menggantung Saddam Husein secara sadis sambil mengabaikan keadilan hukum. Hukum gantung itu makin memperparah perang saudara Sunni-Syiah. Tony Blair saja, yang biasanya selalu membeo Bush, mengatakan hukuman gantung Saddam keliru sama sekali.

Bila Saddam digantung karena bertanggung jawab atas kematian 148 orang Kurdi, kira-kira apa yang seharusnya diterapkan pada tokoh-tokoh yang telah menghancurkan kemanusiaan dan peradaban di Irak? Para ahli hukum mengatakan bahwa hukuman Saddam itu sebuah victor’s justice, keadilan semaunya pihak yang menang.


M. Amien Rais, Kompas, Jumat 19 Januari 2007

Mengapa tahun baru "Hijriah"?

Hari ini, alhamdulillah merupakan tahun baru bagi umat Islam. Saya yang masih sangat sedikit pengetahuan Islamnya bertanya-tanya, mengapa hari ini? Mengapa 1 Muharram? Mengapa moment ini yang dijadikan awal perhitungan kalender Hijriah? Kalau anda bertanya-tanya juga, mungkin artikel yang saya temukan ini bisa menjadi sedikit pengetahuan. Selamat Membaca ^_^. Selamat Tahun Baru 1428 H!

Mengapa hijrah dianggap penting dan monumental sehingga Khalifah Umar ibn al-Khattab menetapkannya sebagai awal perhitungan kalender hijriah (asal kata hijrah)? Pertama, sejak hijrahnya Nabi SAW, aksentuasi perjuangan Islam lebih diorientasikan pada penataan masyarakat muslim untuk membangun kekuatan masyarakat di bawah kepemimpinan Nabi SAW.

Abd Rohim Ghazali, Kompas, 19 Januari 2007

Petaka Sodom dan Gomora

A shocking news about the food industry.

Flu burung (avian influenza, AI) tiba-tiba menjadi hantu yang sama menakutkan dengan AIDS. Inilah kutukan dari Sodom dan Gomora modern.

Agroindustri unggas modern sebenarnya telah menentang alam, sekaligus menantang hukum Allah. Itulah yang harus diubah, bukan hanya sekadar restrukturisasi menyangkut pembagian kapling.

Ketika AI menyerang unggas, virus ini belum menjadi wabah yang mendunia. Agroindustri perunggasan lalu menjadi massal dan mendunia, dengan benih (DOC/DOD), pakan, hormon pertumbuhan, antibiotik, dan obat-obatan dalam dosis tinggi secara intensif. Inilah pemicu utama terciptanya virus subtipe baru. Terlebih setelah agroindustri peternakan hanya mementingkan keuntungan, tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Wabah sapi gila di Inggris juga kutukan. Virus penyakit gila ini sebenarnya hanya berjangkit pada domba, dan tidak pernah menjadi wabah. Namun, agroindustri peternakan di Inggris terlalu rakus. Limbah dari rumah potong hewan, terutama tulang-tulang—terdiri tulang domba, kambing, sapi, babi, dan ternak lain—digiling dan dicampurkan ke konsentrat. Tujuannya adalah efisiensi. Dampaknya, terjadi degradasi genetik dan penularan penyakit. Penyakit gila yang sebelumnya hanya menyerang domba berjangkit pula ke sapi.


F Rahardi, Kompas, Jumat 19 Januari 2007

Thursday, January 18, 2007

Doa Awal Tahun

Doa berikut dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali setelah salat maghrib pada malam tanggal satu bulan Muharram. Barangsiapa yang membacanya, maka setan berkata, “Anak Adam ini telah beriman dan terbebas dari genggaman kekuasaanku, sedang umurnya hanya tinggal tahun ini. Allah telah menugaskan dua malaikat guna memelihara dirinya dari bisikan setan.”

Bunyi doa:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa wmaulaanaa Muhammadiw wa’alaa aalihii washahbihii wasallam.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, tuan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwalu wa’alaa fadhlikal ‘azhiimi wajuudikal mu’awwali wahaadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbala nas-alukal ‘ishmata fiihi minasy syaithaani wa auliyaa-ihii wajunuudihii wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil amaarati bis suu-i wal isytighaala yuqurribunii ilaika zulfa yaa dzal jalaali wal ikraami, yaa arhamar raahimiin.

Ya Allah, Engkau Yang Mahakekal, Maha Terdahulu lagi Mahaawal, dan berkat kemurahan-Mu yang besar serta karunia-Mu yang menjadi sumber (semuanya terjadi). Dan kini tahun baru telah tiba, pada tahun ini kami memohon kepada-Mu agar terpelihara dari godaan setan, para pendukungnya dan bala tentaranya, dan kami mohon agar terpelihara dari hawa nafsu kami yang selalu memerintahkan berbuat keburukan. Dan kami mohon semoga Engka menjadikan diri kami kepada Engkau dengan sedekat-dekatnya, wahai Tuhan Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, wahai Tuha Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.

Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa wmaulaanaa Muhammadiw wa’alaa aalihii washahbihii wasallam, amiin.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, tuan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, amiin...

Selamat Tahun Baru 1428 H. Semoga Allah berkenan memaafkan dosa-dosa yang telah lampau dan akan datang... Amiiin... :)

Doa Akhir Tahun

Doa ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali yaitu pada akhir waktu ashar pada hari keduapuluh sembilan atau hari ketiga puluh bulan Dzul Hijjah.

Barangsiapa yang membaca doa ini pada waktu tersebut, berkatalah setan, “Celaka bagiku dan sia-sialah segala upayaku untuk menggoda anak Adam selama satu tahun, hal itu terhapuskan olehnya hanya dalam sesaat. Karena doa ini, diampunilah dosanya selama satu tahun”. Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa wmaulaanaa Muhammadiw wa’alaa aalihii washahbihii wasallam.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, tuan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Allahuma maa ‘amiltu fii haadzihis sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minu walam tardhahu walam tansahu wahalimta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa ‘uquubatii wada’autanii ilat taubika ba’da jaraa-atii ‘alaa ma’shiyatika, fa-innii astaghfiruka, faghfir lii.

Ya Allah, larangan apapun dari-Mu yang telah kulakukan tahun ini, sedang aku tidak bertobat darinya dan Engkau tidak meridainya, tidak melupakannya, dan Engkau bersikap penyantun kepadaku padahal Engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau telah menyeruku untuk bertobat sesudah aku berani berbuat durhaka kepada-Mu, maka sesungguhnya sekarang aku memohon ampun kepada Engkau, ampunilah aku.

Wamaa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wawa’adtanii ‘alaihi bits tsawaabi fa as-alukallaahumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikraami an tataqabbalahuu minnii walaa taqtha’ rajaa-ii minka yaa kariim.

Dan hal-hal apapun yang Engkau ridai yang telah kulakukan pada tahun ini, dan telah Engkau janjikan pahalanya kepadaku, maka aku memohon kepada Engkau, Ya Allah wahai Yang Mahamulia, wahai Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, sudilah Engkau menerimanya, dan janganlah Engkau putuskan harapanku kepada-Mu wahai Yang Mahamulia.

Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa wmaulaanaa Muhammadiw wa’alaa aalihii washahbihii wasallam, amiin..

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, tuan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, amiin..

Semoga bermanfaat... ^_^

Wednesday, January 17, 2007

Five Things

Reading the words from Gini, the animator of Pixar, her version of Top Five Things of Computer Capabilities that she wished to have in real life, makes me wonder and think about my own version. It’s quite hard to pick five out of thousand things of the computer capabilities that I wished to have in the real life, I was trying hard to think of just five things.

Here’s my version.
  1. Undo (Ctrl + Z). Yeah who wouldn’t want this ability?
  2. Copy and Paste (Ctrl + C and Ctrl + V). For a lazy girl like me :P
  3. Memory upgrade. Yes please!
  4. Processor upgrade. Definitely, I want to still have the same speed of a twenty years old female when I was nearly fifty. So a processor upgrade would be very helpful.
  5. Reformat? or The Power to beautify physical appearance? I can't decide ;)
That's it...

Monday, January 15, 2007

Cerita - cerita Bagussss

Introducing this new blog called "Cerita-cerita Bagus" *gak banget yah namanya, sounds like cerita-cerita kesehariannya seorang lelaki bernama Bagus :P *.

"Cerita-cerita Bagus" merupakan kumpulan cerita-cerita yang gue dan mini dapatkan dari Internet melalui milis, forum, browsing atau apa sajalah, bisa juga merupakan true story dari seseorang, yang tentu saja akan disertakan URL source darimana cerita itu diambil, dan sedapat mungkin bukanlah merupakan hoax. Harapannya adalah dengan membaca cerita-cerita tersebut, dapat mengambil sedikit pelajaran dari pengalaman orang lain, dan hal-hal positive lainnya...

Enjoy!

Welcome to Indonesia… Please enjoy your visit!

Kalau saya bertamu ke suatu rumah, salah satu hal yang menjadi patokan akan kebersihan sang empu-nya rumah adalah kamar kecil atau toilet. Kalau kamar kecilnya bersih, saya bisa berkesimpulan bahwa yang punya rumah bersih dan secara general, rumah itupun bersih. Parameter penilaian saya akan sebuah kamar kecil bersih pun gak muluk-muluk. Gak perlu ada bath tub, ada shower yang bisa sekalian pijat nan mahal, gak perlu dibagi dua bagian basah dan kering, yang penting bersih, harum dan gak ada benda-benda berceceran yang tidak pada tempatnya, contohnya pakaian dalam lembab setengah basah yang nyasar di atas toilet, bertebaran di pojok lantai kamar kecil ataupun tempat-tempat gak wajar lainnya. Tetapi ini untuk kamar kecil tamu & umum yah, kalo kamar kecil personal yang ada di setiap kamar sih, masih bisa di toleransi. Dan satu hal lagi yang penting ialah, toiletnya di flush! Kadang kali saya temukan toilet yang tidak di flush pemakai sebelumnya! Di rumah pribadi pula! Uuuughhh jorok bangeeeeet ? Hiks Kalau itu terjadi, saya pasti langsung mikir sang pemilik kurang bersih. Sebuah kamar kecil bisa mencerminkan sedikit tentang pemilik rumahnya. Itu menurut saya.

Kamar kecil yang termasuk kotor dan “nggak banget” adalah kamar kecil di pasar-pasar, SPBU dan toilet umum lainnya. Contoh saya pernah ke ITC Mangga Dua dan harus ke toilet, Astagfirullah toiletnya parah bangeeet… Gak perlu masuk ke dalam cubical toilet untuk mencium mau pesing dan tak sedap lainnya. Air juga menggenang di lantai cubical toilet, tissue bertumpuk di tempat sampah dan sejuta ketidak nyamanan lainnya. Rasanya kalo gak kepaksa banget juga males. Lain halnya dengan toilet di mall-mall besar seperti Plaza Senayan, Senayan City, PIM, dll. Toilet di mall-mall tersebut terhitung layak. Definisi layak menurut saya adalah ketersediaan tissue, semprotan air, bersih, gak berbau dan kering. Bahkan Senayan City menyediakan toilet khusus untuk anak-anak dengan size toilet dan washtafel yang mengikuti ukuran tubuh mereka. Bener-bener lucu dan memadai.

Menurut saya kamar kecil dan toilet juga mencerminkan bagaimana seseorang menyambut dan memperlakukan tamunya. Ibaratnya sang tamu akan disuguhi makanan enak nan hangat atau susu dingin setengah basi. Kebersihan toilet yang disediakan untuk tamu menentukan jenis hidangannya, makanan enak atau susu dingin setengah basi.

Semalam saat saya ke toilet yang ada di airport Soekarno Hatta, saya benar-benar merasakan bagaimana rasanya disuguhi susu basi dua puluh tahun oleh pemerintah saya sendiri. Bagaimana tidak? Rasanya sejak pertama kali saya berkunjung kesana, toiletnya masih toilet yang sama, belum pernah di renovasi. Kalau dihitung secara kasar, mungkin sudah dua puluh tahun lebih toilet itu masih toilet yang sama. Padahal toilet tersebut digunakan oleh tamu-tamu dari mancanegara maupun domestic dan dengan traffic yang begitu padat, pemasukan yang (saya yakin) sangat besar, masa untuk renovasi toilet aja gak bisa! Benar-benar aneh! Kondisinya pun luar biasa mengenaskan. Pesing dan agak kotor! Uughhh… Untungnya mbak-mbak yang jaga ramah dan rajin, mau sering-sering mengepel lantainya dan gak males memberikan tissue ke orang yang masuk tapi memang karena sudah berumur, keadaan toiletnya tetap mengenaskan, kalo gak ada pelayanan begitu, sudahlah saya menyerah, benar-benar parah keadaannya… Boro-boro memikirkan ke-higienis-an MCK rumah tangga, kebersihan kota, pengurangan asap kendaraan, dll, wong memperlakukan tamu-nya aja gak bener :P

Bila saya bandingkan dengan pengalaman saya waktu ke Singapore, jelaslah perbedaan antara keduanya. Waktu saya bertandang ke IKEA Singapore, toiletnya bersiiiiiiiiiiiiih bangeeet… Warnanya putih bersih, semua serba putih, sampai saya keheranan mengapa dia memilih putih yang notabene cepat sekali kotor dan akan sangat terlihat kalau kotor. Dugaan saya, IKEA ingin secara psikologis pengunjung ikut menjaga kebersihan toiletnya dan menjaganya tetap putih bersih. Karena itu, dia memilih warna putih dan saya sebagai pengunjung juga gak tega menodai kebersihannya :P hehehehe

Mungkin hal seperti itu mustahil diterapkan di Negara tercinta ini. Untuk Negara ini, saya harus berpikir worst case alias kemungkinan terburuk. Jadi nuansa kamar kecil dan toilet harus berwarna agak kegelapan, jadi kalau kotor dan berumur dua puluh tahun gak akan terlalu ketara :P Hal pertama ya harus di renovasi (dengan dana wajar dan tidak digelembungkan) setelah itu dijaga kebersihannya bersama. Jadi setidaknya, kita bisa menyambut tamu-tamu Negara kita dengan suara ramah dan benar-benar berkata “Welcome to Indonesia… Please enjoy your visit” bukan hanya sebagai slogan. Dan tamu-tamu kita bisa benar-benar menjawab “Thank You… I think I will enjoy it” because they really mean it dan merasa disuguhi makanan nan hangat, bukan lagi susu setengah basi berumur lebih dari dua puluh tahun.

Update: Oh iya! Satu lagi, harus disediakan toilet for disable people! Hehehe :)

Thursday, January 11, 2007

Anak Jaman Sekarang

Hari ini, dua orang keponakan gue ikut ngejemput gue di kantor. Jadinya rame, dua keponakan cowok, ade gue dan sepupu gue dalam satu mobil. Keponakan gue yg pertama sebut saja namanya GK, kelas 6 SD di salah satu sekolah swasta di Pondok Indah sementara yang kedua namanya KV, kelas 3 SD. Dan dimulailah percakapan yang menurut gue lucu.

Background Music: Gonjreng gonjrengg... Wouuuw Wouu *Gak tau lah musik rock apa yang diputar di radio kawula muda itu, yang jelas GK langsung mengenalinya.*

GK: “Waah lagu ini enak nih, aku suka bangeet.... “ Sambil membesarkan volume radio dan tangannya mengayun-ayun, memperagakan gaya drummer sedang main drum.

KV: “Kamu kalau sudah besar, mau jadi dokter atau jadi pemain musik sih sebenernyaaa?”

GK: “Dua-duanya dong. Kaya Tompi. Kalo dia kan dokter bedah + penyanyi. Kalo aku nanti, dokter + pemain musik.”

KV: “Memang kamu gak repot nanti pilih yang mana?”

GK: “Kan diatur sedemikian rupa. Tapi kalo ada tawaran manggung tapi aku harus praktek, yah aku pilih praktek dong. Kecuali kalo ada konser besar gitu, aku pilih konser.”

KV: “Nanti kalo ada pasien gawat gimana? Kan dua-duanya penting.”

GK: “Yaah kalo gitu, aku gak dateng ke dua-duanya. Aku ke mesjid aja.”

KV: “Kok ke mesjid? Ngapain?”

GK: “Aku berdoa. Semoga tanpa aku konsernya sukses dan orang yg perlu ditolong itu selamat.”

Gue: *Gubrag!!!!* Cape deeeeeeehhh….

Cuplikan percakapan diatas tak ayal *halah!* menggelitik gue dan sukses membuat gue geli sendiri. Anak kecil, 10 tahuh, kok pinter banget yah ngomongnya… Heheheh

Sepertinya, akan terjadi pergeseran profesi di generasi mendatang. Gejalanya dapat dilihat dan dibaca di koran, saat anak kecil ditanya cita-citanya, jawabannya adalah penyanyi, pemain sinetron, pemain musik dan profesi-profesi ke artisan lainnya. Alasannya mudah ditebak. Karena sering nonton tv dan menganggap profesi itu keren, sering masuk tv, cantik, hedon, gaul dan terlihat seperti orang kaya. Kayaknya profesi-profesi serius yang menuntut orang untuk berpakaian rapih ke kantor, kerja 9-5 akan ditinggalkan. Mungkin banyak akan memilih hidup bebas dengan segala kebebasan teknologi, lebih mementingkan lifestyle dan entertainment. Pake kaos ke kantor, jam kantor gak menentu dan meeting diadakan di coffee shop. Mungkin saja, bisa jadi. Gejala ini sudah dapat dilihat dari sekarang.

Profesi Ganda

Sebenarnya dari sekarang udah banyak yang menjalani profesi ganda atau memiliki kerja sampingan. Ambil contoh Adhitya Mulya yang bekerja di perusahaan shipping multinasional tapi tetap berkreasi sebagai penulis. Dua pekerjaan yang sama sekali gak nyambung. Lalu Tompi yang berprofesi sebagai dokter bedah yang juga penyanyi jazz. Dua pekerjaan yang juga gak nyambung. Tapi toh tetep sukses dijalaninya. Lalu ada sejumlah artis yang jadi politisi atau anggota DPR bahkan ada yg nekat daftar dan mencalonkan diri jadi presiden di pemilu kemarin (dan akan mencalonkan diri lagi pemilu berikutnya). Kalau itu mah keblinger kali yak… Jauh amat dari pemain sintetron jadi presiden ;) Hehehehe Mungkin untuk sukses melakoni dua profesi resepnya adalah serius, disiplin dan mau bekerja keras. Menjalankan kedua profesinya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga hasil yang dicapai maksimal dan memuaskan banyak pihak.

Jadi kalau 20-25 tahun lagi melihat musisi berinisial GK yang juga berprofesi jadi dokter, bisa jadi itu keponakan gue lhooo.. ;) Hehehehe

Me & Dogs

I never knew why, I think I have a bad relationship with animals, especially dogs. This bad relationship begins when I was at a very young age; I think it was when I was in elementary school. As I wrote in my previous posts, I live in the neighborhood where my neighbors are my families. So practically I grew up with them and spent most of my childhood with them. When I was a child, all of my cousins had a dog as a pet. Adit & Arya had a big dog named “Kora”, Ali & Aca had a can-not-grow-any-taller kind of dog named “Baba” and Mas Abi & De Nia had a furry dog which I can’t remember the name. Although I never succeed building a good relationship with any of them but I never had a significant problem with them. I never disturb them so they pretend that I didn’t exist ;)

My first problem with dogs was when I and my cousins went to our friend’s house in the real estate next to our living area. When we arrived in front of our friend’s house, we began to calling out our friend’s name. As we called out his name, a small dog which was the pet of our friend’s neighbor began to bark. At first, we ignored the barking as we saw that the dog was pretty small and the gate of the house was (look like it was) locked. Then we began to calling out our friend’s name again. It was the biggest mistake. We concentrated at calling out our friend’s name and totally forgot about the dog when suddenly we realized that the dog was already outside the house, which means right beside us! Huwhuhauhaua we were panic as the dog turns out to be very vicious. We began to scream and run for our lives. At that time, I realized that my cousins were better runners then me, I was left behind, but I kept running until I got to a three junction and my cousins was already made their turns. Panic I was, not thinking much, I was confused which way to go, should I turn right or take the left instead. As I couldn’t think of anything further my feet went straight ahead. Feeling cornered by the dog with no way out, I jumped inside a gutter. Luckily, the gutter was quite deep, dry and it was very clean; the dog never finds the courage to jump in with me. It keeps barking on the edge of the gutter while I didn’t dare to look up to see the dog. I stayed silent inside the gutter. After a while, the barking ends, and I began to hear my cousin’s voice. I got out of my hiding place. It was the most horror moments for me. It was when I knew, dogs hate me.

After that horrible moment I never wanted to get near a dog anymore and I surely didn’t underestimate them again whatever their size are. Yesterday when I was at my aunt’s house – she has two big dogs -. I hid at the bath room for 15 minutes just to avoid them. It was as if they knew I was scared whenever they were near, and the more I fear them, the more they tease me

Wednesday, January 10, 2007

i is the new Phone

Apple's introducing the new iPhone.

As always, Apple has the most gorgeous user interface and hardware design. I love it, although I can not afford it (yet) and it was still a prototype ! ;) Hehehehe

Read the preview.

Latest news about Adam Air

Let's hope it's not another hoax...

Liputan6.com, Barru: Bakrie, nelayan warga Desa Loji Bojo, Kecamatan Malusetavi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (10/1) mengaku jaring ikannya tersangkut serpihan logam. Menurut Koresponden SCTV Zaenudin, berdasarkan penelitian Puslabfor, serpihan logam tersebut dipastikan bagian ekor pesawat Adam Air yang hilang sejak 1 Januari silam.

MAKASSAR, KOMPAS- Misteri hilangnya pesawat AdamAir sudah menemukan titik terang. Nelayan asal Parepare, Bakri dilaporkan telah menemukan ekor horisontal bagian kanan milik pesawat AdamAir yang hilang sejak 1 Januari lalu, Rabu (10/1) sore. Ekor pesawat AdamAir itu ditemukan sekitar 8 kilometer selatan Parepare, 300 meter dari pantai.

DetikNews, Makassar - Benda yang ditemukan seorang nelayan, Bakri, dipastikan sebagai bagian ekor pesawat AdamAir yang hilang. Kepastian ini dikemukakan Komandan Lanud Hasanuddin Marsekal Pertama Edy Suyanto.

Metrotvnews.com, Makassar: Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Hasanuddin Marsekal Pertama Eddy Suyanto memastikan potongan logam sepanjang satu meter yang ditemukan di Perairan Dojo Dua, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan adalah bagian dari pesawat Adam Air yang hilang sejak 1 Januari lalu.

Tuesday, January 09, 2007

The Price to Pay

I know there's a price to pay for everything, especially good things. But I never thought it will be this expensive :( hhuhuhuhuu

So Long Jamie Cullum... Let's just watch MUSE instead. How's that sound beibeh? ^_^

Motorcycle - Take the Left Lane!

The new regulation on motorcycle was officially valid this Monday. After the regulation of turning on the front light of every motorcycle, now it was the regulation for motorcycle’s driver to take the left lane of the road. The aims of the two new regulations were to reduce the number of motorcycle accident caused by overly crowded traffic. And since motorcycle has the smallest body size compared to other vehicles, motorcycle often suffers as victim in traffic accident. Although I must say this term sounds inappropriate, since most of the motorcycle’s driver often drove like a mad man, and I - who sometimes drive to work - often feel irritated by the way they drove. But I have to admit that motorcycle which size is smaller than cars often slip the eye of car’s driver; these are the moments when accident that took motorcycle as the victim happens.

I’ve seen the introduction of the new regulation for the past two weeks. In the road along Buncit until Gatot Subroto, police were standing in the left lane of the road, directing the motorcycles to take the left lane and ONLY the left lane. And I said it was a good job. I feel the direct impact of this regulation and I could tell that road in Gatot Subroto feels a bit wider since it was free of motorcycle. And every now and then when I drive, I became more aware of the motorcycle’s existence by seeing their front lights through the rear view. I’m not going to argue about these regulations; I agree to the implementation of the regulations. Mini once told me, when he was in China, motorcycle has their own lanes on the left side of the road. The special lane was only for motorcycles and no other vehicles.

Speaking of motorcycle’s accident, there were four cases of motorcycle’s accident that was happening to people I knew. The most recent one was last night. My cousin had an accident on his way home. He hit a car on his attempt to pass a bus. He didn’t see the car coming from his left, he went on speed and very surprised when the car appeared on his left. Then bang! He hit the car and fell to the ground. When he rose up and cleaning up his mess, he later realized that his left pointer finger was bleeding, his finger almost broke off. Luckily, the person whose car he hit was kind enough to take him to the hospital. He made it to the hospital and had a surgery. It was horror, poor him :(

The other two accidents even took the life of the driver. The first one was my friend’s father, who got hit by a bus. And the other one was my colleague who was hit by a car on his way to the office. The worse thing was his motorcycle was stolen when he was unconscious after he was hit. How ironic!

For that reason, I have strong hope to the new regulation for the motorcycle and its driver. I hope the number of accident can be reduced infact, I hope that there weren’t any other accident in the future, especially the one that took lives of the driver.

Reading:

Posting via Email

Hi... I'm posting this post via email. How does it look? Does it look
normal? ^_^

Monday, January 08, 2007

It's Done

It's Done. The mail was sent. There's no turning back, hopefully no regret. Never thought that I would turn down a letter as precious as this one. Now I have to move on and never look back. I have to, there's no point of looking back, no point of holding on to memories, no matter how promising and glorious it may seen. The current and the future is all I have now. I hope, this is the right decision. And I could live my life, whole hearted. No regret, no remorse.

Wednesday, January 03, 2007

His Last Word wasn’t a mock

Due to my shock-ness of Saddam Hussein's death on Eidul Adha 3 days ago – which supposed to be held a month later -, I keep searching for the news on Saddam's death execution. And after days of his death and my searching of his last day, lots of opinions spread among bloggers and others who wrote about the execution, lots of pros and cons was spoken by a lot of people. I myself first saw the execution through a video tape in youtube.

I was quite shocked about the news presented by CNN, it was said that his last word was a mock over Saddam’s enemy while the truth wasn’t like that. If only the video of Saddam’s execution wasn’t leaking and the whole world didn’t see the video record with their own eyes, it was crafted in everyone’s mind that his last word wasn’t avowal – syahadat- words; it was the mocking of Muqtada Al Sadr – Saddam’s enemy-. Maybe the Siiah and Suni will once again put anger over another, because of the mocking that was claimed to be Saddam's last words.

It was a big difference for Moslem who understand, that saying the avowal words before confront death is extremely difficult. Will we ever say it before we die? Will we even notice that our death has come? Saddam had faced his destiny – can we really call it destiny? If a man’s life and death is defined by another man? - With a brave heart. He said it out loud. He said the avowal words twice before he was hung. His second avowal wasn’t even finished, when the floor where he stood collapsed.

After the military aggression done by US in Iraq, has Iraq became a better place? It can be seen that it’s not. The civil war spread among the Iraqi, a suicide bomb happens frequently. Maybe I have to admit, the one who keep the civil war from not happening in Iraq was Saddam himself. Just like Soeharto keep Indonesia like we once knew. I know some people disagree, but let’s face it, some taxi’s driver, bajaj’s driver, becak’s driver and those people who lives under the line of prosperity said that Jakarta and Indonesia was better under the leadership of Soeharto as the president, despite the affairs and pro cons over the way he lead this country. The USD rate was two thousand rupiahs, basic needs and gasoline was at cheap price. Everything that you could imagine was cheaper then.

I once ever wrote about the deed of US behind the Iraq invasion 3 years ago and my opinion, the plan of Iraq invasion was nothing related to the development of massive-weapon nor nuclear threats. It was more about the US ambition to torn down the leadership of Saddam Hussein, I never knew, not even crossed my mind, what has Saddam or Iraqi has done to the US that deserves these kinds of slaughters. What was the thing that profitable to the US if Iraq is broken apart and it’s official president torn down. I can never understand how come the one that killed the most could still possibly said it out loud, that he and his country had done so much to the Iraqi and to the world to make it a better place - oh yeah, better place for them, not for the country's citizen -. Has the world been blinded? I never agreed about the attack on 11th September, but why was the world aware and was forced to see of that terrible moments while the one that is currently happening – and Allah only knows for how long it will take - in Iraq just coincidentally slip their eyes?

I once again said, his last words was "Ashadu an la ilaha ila Allah, wa ashhadu ana Mohammadurrasool Allah*". It wasn’t the mocking of his enemy. My deep condolence goes to Saddam Hussein. May Allah SWT forgive all of his mistakes and keep him in the most comfortable place beside Allah SWT. Amiin…

Readings:

* Means: "I witness there is no god but Allah and that Mohammed is His messenger." atau “Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad ialah utusan (rosul) Allah.”