Thursday, September 28, 2006

Heran

Sebenernya, apa sih maunya "negara itu"? Dulu bilang bahwa Saddam Husein mengembangkan teknologi nuklir di Irak sehingga harus diperangi. Nah udah diperangi, Saddam Husein diburu, ketemu, trus ditangkep? Lalu apa kenyataannya ada nuklir disana? Gak ketemu juga kaan?? Tapi tetep, dunia diem aja. Alasan awal mengenai teknologi nuklir terlupakan, alasan kedua mau membebaskan Irak dari tekanan diktator dan absolutisme Saddam Husein, dan menjanjikan pemerintahan lebih baik di Irak, nyatanya apa? Malah perang saudara antar warga negara Irak, saling membunuh akibat saling curiga, saling menuduh bahwa satu dan lainnya merupaka sekutu atau mata-mata "negara itu". Apa pemerintahan Irak jadi lebih baik? Apa keadaan Irak jadi lebih baik? Gak juga kaaan??

Setelah itu giliran Korea Selatan atau Korea Utara yah waktu itu yang dituduh mengembangkan teknologi nuklir? Gak terbukti, akhirnya di diemin. Lalu giliran Iran yang kena tuduh, presiden Iran tenang-tenang aja nanggepinnya.

Lain halnya dengan kejadian waktu dua pesawat di hijack dan menabrak gedung kembar WTC, seluruh dunia ribut, geger, gegap gempita. Presiden "negara itu" marah-marah, Osama diburu, jadi teroris paling dicari di dunia. Aneh, bener-bener aneh. Waktu "negara itu" yang diserang, seluruh perhatian tertuju kesana, ikut mencela, melaknat dan menyumpahi pelaku penambrakan dua pewasat itu. Dibilang amoral, tak berprikemanusiaan, gak punya hati, karena sudah tega membunuh ribuan, jutaan nyawa tak berdosa. Lah, apa kabar dengan negara-negara timur tengah macam Irak, Iran, Libanon, Palestina, dll yang sehari-hari *Note: SEHARI-HARI* mendapatkan ancaman yang sama, ketakutan akan terampasnya hidup, boro-boro ngomongin kebebasan! Apa penyerang dan sekutu-sekutu "negara itu" tersebut dibilang amoral, tak berprikemanusiaan, gak punya hati, karena sudah tega membunuh ribuan, jutaan nyawa tak berdosa? Gak kan, mereka dianggap pahlawan, membebaskan rakyat menderita dari belenggu ke diktatoran pemimpinnya. Waaaksss... Aneh... Sungguh aneh.. Bukannya gue mendukung kegiatan terorisme macam WTC itu yah, gue juga GAK SETUJU dengan aksi teroris apapun! Dan harap dicatat, orang Muslim gak ada kaitannya sama teroris! :D Hehehe Cuma kalo diliat dari kejadian-kejadian itu, sebenernya yang pantes dianggep teroris tuh yang mana yah? Yang diem aja trus tiba-tiba diserang atau yang banyak menyerang orang trus tiba-tiba diserang balik dengan dahsyat?

Sudahlah, lagi puasa, ngapain juga yah mikirin yang ga penting gini. Sekali lagi, GUE TIDAK mendukung bentuk terorisme apapun. Menuntut keadilan? Kayaknya terlalu muluk kalo melihat keadaan yang begitu. Gue cuma heran, apa siih sebenernya maunya??

Me, Credit Card and Instant Lifestyle

Ehm.. Beberapa hari ini, gue ditelponin terus sama sales dari sebuah perusahaan kartu kredit. Segala macem alesan buat ngeles dari tawaran dia udah gue lakukan, mulai dari ada meeting 2 hari berturut-turut, bilang ada cuti 2 hari, sampe akhirnya gue nyerah, gue ngomong baik-baik, "Maaf untuk sekarang ini, saya belum mau buka kartu kredit". Asli gue ga enak banget pas harus ngomong kaya begitu, kesannya gue berhari-hari dah nyusahin dia, nelpon2x gue terus dengan harapan bisa ketemu, eh in the end, gue malah menolak. Mungkin dalam hati, dia udah ngomong "Kenapa gak bilang dari pertama ajaaaaaaaa!!" gitu kali yah, tapi mungkin juga gak, gue harus berbaik sangka, mbak-mbaknya baik kok :D Hehehehe

Sebenernya mendengar penawaran dia yang ini itu, gue tertarik banget, kayaknya program yang ditawarkan bagus. Gue jadi bisa dapat beberapa feature penghematan untuk pemakaian nomer HP gue karen provider jaringan HP gue yang bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit tersebut. Meski agak aneh juga, karena beberapa feature tersebut udah ada di nomer gue, tinggal di aktifin, tanpa join ke kartu kredit dia ;) hehehe

Kenapa akhirnya gue memutuskan untuk menolak tawaran mbak-mbak baik hati itu? Jawabannya simple, dari dulu gue ga percaya sama yang namanya kartu kredit. Bukannya gimana yah, tapi kayaknya memiliki kartu kredit malah akan menyusahkan hidup gue. Bilang aja gue kuno ;) tapi gue bener-bener males punya kartu kredit. Kenapa begitu? Karena gue mengenal diri gue sendiri, karena gue tau gue ga bisa nge-rem keinginan gue untuk belanja, apalagi kalo ada penawaran Buy 1 Get 1 Free atau Discount 50% dari kartu kredit itu.. Mana Tahaaaaaaaaan... Yaps, gue kayaknya termasuk recreational shopper, which is belanja tanpa perencanaan, hanya mengikuti tipuan mata dan nafsu pribadi belaka ;) Hahahah no wonder, I often broke at the end of the month :D Tapi gue selalu mikir, mending beli barang pake kartu ATM atau uang cash, karena yang gue pake adalah "uang gue sendiri", bukan "uang orang lain yang harus gue balikin di akhir bulan" ;) Hehehe

Speaking of shopping with credit card, gue jadi inget percakapan penting gak penting gue dengan sahabat gue ini tentang perbedaan orang jaman dulu *jaman orang tua kita.red* waktu seumuran kita dan kita-kita sekarang ini. Kesimpulan percakapan gue dan sahabat gue ialah, perbedaan antara kedua generasi tersebut terletak dari kesadaran berbelanja. Kalau orang dulu, kalau gak punya duit, yah ga belanja, mereka kerja keras untuk nabung sampe akhirnya sanggup untuk beli barang yang mereka mau *meski itu hanya sepatu, baju atau tas*. Nah kalo orang jaman sekarang? Nabung belakangan deh, yang penting gaya ;) Heheheh Sehingga rela-rela aja tuh gosak-gesek kartu kreditnya sampe ratusan ribu bahkan jutaan cuma untuk baju, tas, sepatu yang lagi trend misalnya. Kayaknya tumpukan tagihan dan kepailitan yang mencekam di akhir bulan gak terlalu dipikirin. Padahal kan hutang bikin hilangnya kemerdekaan karena kita terikat suatu kewajiban lhooo... Kata Kahlil Gibran "Hidup tanpa kemerdekaan bagaikan Tubuh tanpa Jiwa" jadi kebayang deh gimana ketar-ketir, was-was di akhir bulan saat tagihan kartu kredit membludak ;D hehehe Padahal baju, tas, sepatu trendy yang dibeli mungkin gak akan tahan sampe 3 bulan saja, sedangkan tagihannya? OuoOOo.. belum tentu lunas dalam 3 bulan ;) hehe

Selain itu, perbedaan antar dua generasi terletak pada kesabarannya. Kalau jaman orang tua kita, mereka sabar nunggu 10 tahun kerja untuk mencapai lifestyle tertentu, kalau orang jaman sekarang mau-nya instant. Mereka cenderung pengen gaya hidup yang dimiliki orangtuanya yang didapat dengan 10/20 thn kerja, terjadi sekarang juga. Padahal ada aja yang baru mulai kerja atau belum kerja sama sekali :D Kayaknya orang tua kita pas seumuran kita, lebih sabar, lebih menikmati proses daripada jaman sekarang yang mau serba instant dan terjadi sekarang juga. Padahal, bayi aja belajar merangkak, jalan, baru lari kan? :D

Gue sendiri sih bukannya ga setuju 100% sama penggunaan kartu kredit atau skema kredit lainnya. Kalau kreditnya untuk beli barang-barang pokok yang mahal banget dan nabungnya kelamaan, yah kredit aja. Contohnya rumah, mobil, TV, kulkas, dll. Dengan catatan, seperlunya :D Jangan TV udah 5, masih kredit, mobil udah 7, masih kredit, yah sama aja, di akhir bulan pasti akan kebakaran jenggot juga :D Kredit yang kaya gitu-gitu mungkin masih mau gue jalanin, tapi kalo kredit untuk beli baju yang cuma akan bertahan 3 bulan, kayaknya mending gue menyisihkan sedikit uang gaji gue deh :D Hehehe Kecuali lagi, kalo gue tipe orang yang sering travelling, baik ke luar negri atau keluar kota, mungkin penggunaan kartu kredit akan terasa berguna, karena praktis dan aman, daripada bawa uang cash/ATM, ya tooh?? :D

Jadi.. Buat mbak-mbak atau mas-mas sales yang mungkin membaca ini, bukannya gue atau orang-orang yang menghindar dari penawaran kartu kredit mbak atau mas itu, sebel sama mbak/mas lhoo.. Tapi lebih ke kesadaran gue bahwa gue memang gak pinter mengatur keuangan. Jadi lebih baik gak sama sekali, daripada harus menjalani hidup laksana tubuh tanpa jiwa :) Heheh

Monday, September 25, 2006

Suluk | Recommended Blog

Kemaren, mini ngasih gue link ke suatu blog yang kata dia bagus. Ternyata pas gue buka dan baca, memang bagus, bagus banget malahan... Silahkan click disini. Selamat membaca :)

Oh by the way, this is my favorite post.

Tuesday, September 19, 2006

Forgive and Forget

Kadang, memaafkan lebih mudah untuk diucapkan daripada dilakukan. Apalagi melupakan kesalahan yang pernah dilakukan orang lain pada kita, lebih susah lagi. Padahal kalo gue lagi dalam posisi yang berbuat salah, pasti misuh-misuh minta maaf, memohon-mohon bahkan berharap keadaan kembali seperti semula, sebelum kesalahan dibuat. Tapi sayangnya hal itu gak mungkin, keadaan gak akan pernah kembali normal, semua gak akan pernah sama, walaupun kesalahan sudah dimaafkan. Kadang kalo lagi merayu minta maaf, mungkin akan keluar kata-kata "Tuhan aja Maha Pemaaf, mau memaafkan kesalahan manusia sebesar apapun. Kenapa kamu tidak mau memaafkan saya?". Memang sekali lagi saya bilang, bicara itu lebih mudah daripada melakukan.

Sayapun begitu, sampai sekarang masih saja ada kejadian-kejadian kecil di masa lalu yang gak bisa saya lupain begitu aja. Yang kalau saya tidak sengaja teringat akan kejadian-kejadian itu, hati saya terasa sakit, pengalaman pahit masa-masa lalu tersebut kadang membayang lagi. Tidak mudah memang memaafkan orang lain, tapi lebih susah lagi memaafkan diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri, dengan masa lalu yang akan selalu jadi bagian dari diri saya. Menerima dengan lapang dada, bahwa tidak semua kejadian ada penjelasannya, ada jawabannya :(

Di lain pihak, ada saat-saat dimana saya berbuat salah, saya meminta maaf dengan tulus, dan apa yang terjadi? Orang yang saya sakiti, tidak semudah itu melupakan kesalahan saya. Mungkin sekedar ucapan "Iya, gapapa, sudah saya maafkan", mudah keluar dari mulutnya, tapi mengharap keadaan kembali ke keadaan semula sepertinya sedikit susah. Seakan penjelasan panjang lebar dan kebenaran yang keluar dari mulut saya tidak ada artinya, yang ada di pikirannya, hatinya hanyalah apa yang masuk akal bagi dirinya, dan penjelasan saya, sama sekali tidak masuk akal. Susah memang, kalau saya dalam posisi dia, mungkin akan berbuat sama.

Dan sekarang, saat Ramadhan sudah diujung pelupuk mata, saat bermaaf-maafan pun datang. Konon, orang yang tidak mau meminta maaf pada orang lain, puasanya gak afdol lhoo ;) hueheheh Jadi saya, sekali lagi memohon maaf atas kesalahan-kesalahan saya. Saya tidak sempurna, punya salah dan bila saya tidak seperti yang anda harapkan, maaf juga... :)

Jadi buat kalian-kalian yang pemaaf, apa sih resepnya mudah memaafkan kesalahan orang lain, melupakan dan berdamai dengan kejadian-kejadian di masa lalu? Saya butuh tahu resepnya... :(

Story of Andin

Andina menyematkan jepit kupu-kupu pink yang cantik di rambutnya, kemudian memeriksa make up-nya, memastika bahwa dandannya sudah sempurna dan tidak menor, Andin paling tidak suka dandanan menor, ia merasa make up natural dengan sentuhan pink ialah ciri khasnya, toh dengan begini saja, banyak orang yang mengagumi kemolekan wajahnya.

Tok tok tok... "Andiin.. Tolong buka pintunya sayang.."

"Iya ibu, tunggu sebentar yah..." Andin melirik sekilas ke cermin, lalu berjalan ke arah pintu.

"Ada apa Ibu?"

Ibu andin masuk dengan kursi roda-nya, tampak letih namun ada binar di matanya.

"Ini sayang, ibu buatkan kue untuk bos kamu sebagai tanda terima kasih ibu. Ibu benar-benar bersyukur kamu mendapatkan bos sebaik itu Andin. Entah apa yang terjadi pada ibu kemarin kalau saja sopir kantormu tidak menjemput kesini."

Andin menghela napas, mengingat kejadian kemarin. Ibu menelpon dengan suara cemas kemarin siang, ade sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Sementara keadaan ibu yang memakai kursi roda tidak memungkinkan untuk membawanya ke rumah sakit, dan lagi ibu tidak memiliki uang sama sekali. Andin meluncur pulang begitu mendengar kabar tersebut, diantar sopir kantor. Andinpun tidak memiliki simpanan uang, uang yang ia hasilkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untung saja bosnya bersedia meminjamkan uang. Harus berterima kasih? Yah mungkin seharusnya Andin berterima kasih, kalau saja ibunya tau, apa yang Andin lakukan untuk mendapatkan uang tersebut.

"Kok malah melamun sayang? Ini kue-nya, jangan lupa dibawa. Kamu mau berangkat kerja sekarang?"

Andin tersadar dari lamunanya. "Hmm iyah bu, Andin berangkat sekarang yah bu, takut kesiangan. Andin ada meeting nanti jam 12.00 siang"

"Iyah sayang, hati-hati yah..."

"Iya ibu... Saya pergi.. Assalamualaikum.." Andin mengucapkan salam, sambil keluar kamar dan menengok ke arah adiknya yang sedang tidur.

"Andin titip ade yah bu, kalau ada apa-apa, telpon Andin saja ke HP."

"Baik Nak.. Kamu hati-hati yah.."

=======

"Tok tok tok.." Anding mengetuk pintu bernomor 451 itu dengan perlahan, 5 menit menunggu tidak ada jawaban. Andin mencoba mengetuk pintunya lagi namun tetap tidak ada jawaban. Ia meraih gagang pintu dan memutarnya, ternyata tidak dikunci. Andin berjalan masuk ke dalam, melihat serpihan kelopak-kelopak mawar merah yang menuntunnya ke arah kamar tidur. Aah.. Bunga mawar! Kutuknya dalam hati. Bukannya ia tidak menyukai hal romantis, mungkin ia akan menyukainya bila yang melakukan hal tersebut adalah kekasihnya, bukan client-nya. Ia kesal bila client-nya berlagak romantis dan puitis. Seakan menghadapi mereka yang tergila-gila dengannya tidak cukup membuatnya muak. Ia hanya ingin langsung ke urusan sebenarnya dan menyelesaikannya, agar ia bisa langsung meluncur pulang, kembali ke dalam dunia nyamannya.

Andin terus berjalan mengikuti arah kelopak mawar merah yang menuju ke arah kamar tidur, "Masih kosong" pikirnya. Lalu ia berjalan masuk ke kamar tidur, ingin merebahkan badannya sejenak. Baru beberapa detik ia merebahkan tubuhnya ke atas kasur, tiba-tiba ada suara langkah kaki dari arah kamar mandi.

"Cepat sekap diaaa!!" Teriak suara seorang perempuan.

Andin tersentak, ia kontan bangun dan duduk, namun ia terlambat, dua orang lelaki telah menyergapnya, memegang erat pergelangan tangannya. Andin berontak, tak berdaya, ia bingung apa yang sedang terjadi.

"Kamu! Dasar perempuan murahan! Kamu yang selama ini telah menggangu rumah tangga saya! Hari ini kamu janjian dengan suami saya kan disini!"

Andin menangis dalam hati, "Oh ampuni saya ya Allah...".

"Cepat kalian kerjai dia, sampai mati juga tidak apa-apa!" Perempuan itu menyalak dengan galaknya.

Andin meronta, melawan sekuat tenaga. Namun ia tidak kuasa melawan dua lelaki tersebut. Andin menangis, terus menangis, lama kelamaan kesadarannya hilang, dan iapun jatuh pingsan.

=======

Andin membuka mata, terbangun dengan perasaan nyeri di seluruh badan. Kemudian ia teringat kejadian yang baru saja menimpanya, ia menangis lagi. Andin mencoba menggerakkan badannya, melirik ke arah tepian tempat tidur, wanita itu masih ada disana.

"Ooh sudah sadar rupanya putri tidur kita! Sudah puas dirimu? Itulah ganjaran bagi yang mencoba merusak rumah tanggaku!"

Andin mencoba bangkit dari tidurnya, namun badannya terasa lemas sekali, sekujur tubuhnya nyeri, pandangannya kabur, memutih.

"Ayo kaliaan berdua, buat apa kalian bengong disitu, cepat sekap dia lagi!"

"Ampuun.. Ampuun Bu... " Andin mencoba berkata-kata, namun percuma, kepalanya pusing, badannya sakit, pandangannya makin kabur.

"Apa katamu? Ampuuun? Suami saya jarang pulang sekarang, kalaupun pulang sudah lewat subuh! Dan sekarang ini dia minta cerai! Karena apalagi kalau bukan karena kamu??"

Andin terdiam, ia tak mampu mengeluarkan kata-kata lagi, ia sudah sangat lemas. Ia teringat ibunya di rumah, teringat adiknya yang sedang sakit. Semenjak ayahnya meninggal karena kecelakaan dan ibunya cacat, Andin lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Dirinya yang hanya tamatan SMA tak banyak dibutuhkan untuk perusahaan-perusahaan. Hingga akhirnya ia terjerembab di lembah kenistaan. Mungkin terdengar klise, tapi ia harus memberi nafkah ibunya, adiknya. Andin tertegun, menangis dalam hati.

"Ampuni aku ya Rabbi..." isaknya lemah.

Sementara kedua lelaki dan nyonya besar itu terus menyiksanya, menyayat pipinya dengan silet, menyundut kedua tangganya, Andin merintih lemah, pandangannya makin kabur. Samar ia melihat bayangan ibunya, berdiri cantik berpakaian putih, "Aaah ibu seperti bidadari surga" pikirnya. Lalu ia melihat adiknya, berlarian bermain bersama kawan-kawannya, tampak sehat dan bahagia. Andin merasakan kesadarannya makin jauh, pandangannya makin kabur, ia bahkan tidak dapat lagi merasakan tubuhnya, tak mampu menggerakan kakinya. Saat perlahan kehilangan kesadarannya, Andin teringat akan Tuhannya, akan dosa-dosanya. Andin menangis, rasanya malu menghadapMu dengan keadaan seperti ini Ya Allah. Andin berdoa dalam hati... "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba ya Allah. Hamba sesungguhnya malu memohonkan ini padaMu ya Allah, namun sekiranya Engkau berkenan, masukkanlah hamba dalam golongan orang-orang yang kau beri ampunan ya Allah.. Sesugguhnya kepadaMu-lah sebaik-baiknya tempat kembali. Amiin.."

Andin semakin kehilangan kesadarannya, samar ia mendengar lantunan lagu...

"ini hidup wanita si kupu-kupu malam
bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
bibir senyum kata halus merayu memanja
kepada setiap mereka yg datang

dosakah yg dia kerjakan
sucikah mereka yg datang
kadang dia tersenyum dalam tangis
kadang dia menangis di dalam senyuman

oh apa yg terjadi, terjadilah
yg dia tahu Tuhan penyayang umatnya
oh apa yg terjadi, terjadilah
yg dia tahu hanyalah menyambung nyawa"

Andin yakin akan cintanya pada Tuhannya... pandangan dan kesadarannya makin kabur... "La illahailallah, Muhammad durrosulullah". Andin menutup matanya, larut dalam kehampaan bersinar terang di hadapannya. Ia terlarut dalam tidur abadinya.

* Note :
- Inspired by this song
- Cerita dan nama adalah hanya rekayasa, bila ada kemiripan, maafkan :)

Thursday, September 14, 2006

Marhaban Ya Ramadhan

Mungkin saya agak kecepetan nih menulis tentang bulan Ramadhan, tapi secara insya Allah 10 hari lagi udah masuk bulan Ramadhan dan dalam kamus saya, 10 hari itu cepet, jadinya yaaah saya tulis aja :)

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin untuk semuanya. Maafkan saya kalau ada salah-salah perkataan, perbuatan dan lainnya yang menyinggung dan membuat esmosi jiwa :) Khusus untuk mini, aku minta maaf yah sayang... Banyak salah, dosa, nyakitin kamuuu.. :) maafin aku ya ya yaaah..

Kedua, saya ingin mengucapkan Selamat Menjalankan ibadah puasa, semoga pada bulan yang penuh rahmat tersebut, kita termasuk orang-orang yang diberikan rahmat dan ampunan oleh Allah SWT... Amiin...

Oh iya, kemaren saya sempet denger ceramah gitu, tentang bagaimana sikap menghadapi bulan puasa, kalau tidak salah ada doa'nya, sebagai berikut:
"Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'ban waballighna Ramadhan...

Ya Allah berikan nikmat/rahmat di bulan rajab dan sya'ban dan sampaikanlah hamba ke bulan ramadhan"
Karena kita tidak tau umur kita sampai kapan, maka dari itu kita berdoa agar Allah sekiranya bermurah hati mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat dan ampunan.. :) Amiin...

Selamat datang bulan Ramadhan, selamat menjalankan ibadah puasa semuanyaaa... :)

Monday, September 11, 2006

Three Ways to Define your Font Size

I just tried these variations of defining font size, and this is the resume as far as I knew, I will edit this later if I had found other ways to define the font size. There are three ways (in my current knowledge) to define your font size, here are the ways:
1. Define the size by pixel measurement
Eg: body{
font-family: Verdana, Arial, sans-serif;
font-size : 11px; // Define the font size by pixel
}

2. Define the size by percentage measurement
Eg: body{
font-family: Verdana, Arial, sans-serif;
font-size : 70%; // Define the font size by percentage
}

3. Define the size by em measurement
Eg: body{
font-family: Verdana, Arial, sans-serif;
font-size : 2em; // Define the font size by em
}

From my experience, the first one is the most common one. I used the first one when I began to learn CSS. And now as my demand grows and my curiousity expand ;) hehehe I searched and found other ways to define the font size as I wanted to be. I found that the second and the third ways is the most adaptable to any browser *including IE*. It was presented *almost* the same in all browsers, unlike the first way. Ok then, feel free to explore and experiment ;)

Reading: W3: Starting with HTML + CSS

CSS Figures & Captions

I finally found a tutorial to make images on my blog surronded by thin grey lines border, I always wanted such border for my images but didn't know how to do it. I browse and then I found this great tutorial. Sadly, it doesn't work well on IE *IE sucks! Firefox rocks! huehwhehe* :( huhuhu

Anyway, maybe I have to add a footnote at the end of my blog "Best viewed on Firefox" later on since I just found out that some of my fonts and layout (again) misplaced and looks sucks on IE *sigh*. There must be a tips to trick this bugs. I have to look for it later...

For now, enjoy the beautiful tutorial I've just found :)

Sunday, September 10, 2006

Kalau Enin Lagi Ngambek

Punya Enin –Enin = Nenek dalam bahasa Sunda- yang tinggal di deket rumah memang membawa sejuta cerita dan keasyikan tersendiri. Asiknya kalau Enin abis dari mana-mana, selalu aja bawa makanan dan rumah gue selalu kebagian. Tapi kasihan juga yah jadi nenek-nenek, di rumah aja gitu suka bingung mau ngapain. Enin sih masih ikut senam setiap hari Senin, Rabu, Jumat, itupun cuma sebentar, selain hari-hari senam, enin kebanyakan di rumah. Yang kasihan, kadang siang-siang atau pagi-pagi suka dateng ke rumah, ngeliatin orang-orang pada kerja aja gitu, kesepian gak ada temennya :( hiksss... Kasihan Enin-ku....

Tapiiiii kalo Enin lagi ada maunya dan gak diturutin, suka ngambeeek... Asli ngambek... Mukanya cemberut, kalo ngomong kadang ketus... Huwehehee persis kaya anak kecil lagi... Pokoknya kalo hal-hal kecil yang gak menyenangkan hati enin, langsung keliatan dari raut muka-nya.

Seperti hari ini. Selagi gue berenang sama ade gue tadi pagi, ternyata enin dateng ke rumah, ngobrol sama nyokap bokap, bilang lagi ngambek, lagi kesel katanya. Karena lagi kesel, jadi enin minta diajakin makan di restoran padang, pengen makan gulai kepala ikan katanya ;) *Gue ga tau korelasi antara ngambek dan pengen makan sih, tapi kalo enin gue lagi ngambek, memang pengennya diajak makan-makan :P heheheh* Jadilah begitu sampe rumah, bokap gue langsung bilang “Siap-siap yah, nanti abis dzuhur mau ngajak enin sama wa ceu *kakaknya bokap* makan. Enin lagi ngambek.” Gue yang mengingat tadi makan McD abis berenang langsung mikir *Oh dear, there goes my two hours of swimming* huhuhuu tapi apa boleh buat, gue sekeluarga + enin dan wa ceu berangkat ke restoran padang Garuda, di arteri pondok Indah.

Dalam perjalanan ke restoran, enin udah ngomong mau makan apa aja, enin bilang:

“Nanti enin mah ga mau makan banyak-banyak. Cuma mau nasi sama kikil aja satu biji.”

“Lho nin? Katanya mau makan gulai kepala ikan?”

“Oooh iyah, itu juga, tapi itu kan buat camilan...”

Huwhahahahahahaa satu mobil langsung ketawa. Kebayang ga sih nini-nini, umur 85 tahun, bilangnya mau makan sedikit tapi ternyata lauknya kikil sama gulai kepala ikan *yang katanya cuma untuk ngemil* huehwhehehe... Enin memang lucu... :D

Lain lagi dengan wa ceu, dalam perjalanan pulang, dia complaint.

“De Anti *nama ade gue*, lain kali kalo mau traktir, jangan traktir wa ceu makan yah. Wa Ceu udah gendut, nanti diledekin terus sama Mas Bobop *anaknya wa ceu*.”

“Oh gitu wa ceu, jadi maunya ditraktir apa.”

“Apa yah.. kita jalan-jalan aja, muter-muter kemana gitu... Eh wa ceu tau deh, kemaren nonton tv, ada cafe enak baru dibuka di Depok Mall. Wa ceu mau diajak ngopi-ngopi aja deh, katanya cafe itu ada di Mall mana aja kok.” *Waaaksss, nenek-nenek minta diajak ngopiii???*

“Nama cafe nya apa wa ceu?”

“Bucks bucks apa gitu.... Pokoknya yang ada es krim atau krim gitu diatas kopinya.”

Starbucks???”

“Naaaaaaah itu... Starbucks.... Wa ceu sama enin laen kali diajak ke Starbucks ajaa..”

Waaaaaaaaaaakssss.... Dziiig.... Gak kebayang gue, ngopi sama nenek-nenek 85 tahun, di starbucks... Huwhahahahahahaa.... Nenek dan Uwa gue memang paling nyentriiik... :) hehehehehe Niat hati ingin menghibur enin yang lagi ngambek, malah gue sekeluarga yang terhibur dengan ke gokilan nenek dan uwa gue... :) heheheh

Thank You eniiin dan wa ceuuu....

Saturday, September 09, 2006

Prefere Ice Cream

Semenjak gue taro foto ini di YM, temen kantor gue suka pada nanya,
"Itu es krim apa sih? Beli dimana? Kok kayaknya enaaak..."

Nah, gue baru nemu ternyata gue sempet foto ice cream booth-nya waktu gue beli di Kemang, jadilah sekarang gue kasih tau. Es krim itu namanya "Prefere Ice Cream". Menurut mba-mba yang jual, es krim ini berasal dari Korea *atau Jepang yah?* pokoknya bukan dari negara-negara bule kaya es krim Gelato-nya Italy deh, dari negara Asia.

Satu porsi ice cream ini *cup ataupun cone* berharga Rp. 15.000;- kalau yang ice cream yoghurt Rp. 16.000;-. Gak semua rasa es krim tersedia dalam rasa yoghurt juga. Mahal juga yah kalo untuk ukuran es krim, biasanya kan kalo di Baskin Robins gitu, dengan harga Rp. 15.000;-an udah dapet 2 scoop. Tapi es krim ini memang agak banyak porsinya. Yang gue suka adalah, rasa es krim ini gak terlalu kental susu-nya, lebih berasa buah-nya, enaaak, maniiss, segeeer... Recommended dari gue sih yang rasa BlueBerry, ade gue coba yang melon tapi gue kurang suka.

Booth Prefere Ice Cream ini ada di Kemang (persis di depan Dim Sum Festival Kemang), di Citos (cuma berjarak 2 booth dr ATM BCA yang ada di matahari supermarket) dan katanya sih di Mall Kelapa Gading juga ada tapi gue belum pernah liat.

Oke deh, Selamat Mencoba es Krim nya :)

Swimming on Sunday Morning

Huiih.. Hari Minggu pagi.. Kalau biasanya gue sama adik gue leha-leha di hari Minggu, tapi hari Minggu ini beda, pagi-pagi udah bangun, trus siap-siap untuk berenang, segeeeer kaan?? Harapannya sih meluruhkan lemak akibat makan gak mikir pas hari Sabtunya, tapi percuma juga, abis berenang ade gue malah ngajak makan di McD ;) huwhehehehehe

Sampe di kolam renangnya jam 7.00an kurang gitu, sepiiiii bangeeet, enak berasa di private pool gitchuuu.. Memang kolamnya agak kecil sih, cetek pula, rata cuma 1.2m. Tapi mending lah, untuk ukuran tubuh kaya gue dan ade gue yang 1.5m-an, berenang di kolam 1.2m dirasa cukup dan aman ;)

Tuuh liat foto kolam renangnya, enaaak kaaan? Ada jacuzi-nya *spelling gue bener ga yah?* juga lho. Tapi ternyata jacuzi gak seenak kalo diliat di film-film gitu. Kalo di film kan kayaknya jacuzinya enak, hangat, nyaman deh, tapi ternyata lebih enak berenang di kolam renang biasa. Lebih puas, lebih seger, Alhamdulillah nikmaaaaattt... Hayooo ngiri gak liat kolam renangnyaaa?? ;)

Ada kejadian yang menurut gue lumayan lucu sih tadi. Biasanya kan kalo kita berenang, pas kepalanya keluar ambil napas, kita berusaha mengambil napas sepanjang dan sedalam mungkin, biar gak sesek pas di dalam air, eeeh ade gue aneh banget, sambil ambil napas, sambil merintah gue, "TUNGGU AKUUU!!" gitu katanya... Huwhehehee...

Kwak kwaawwawaw.... Sempet-sempetnya ngomong sambil ambil napas...

Jam 9.00an kurang gitu, udahan berenang deeeh.. Abisnya udah mulai panas, takut kebakar kulitnyaaa.. :)

Ayooo mariii, berolahraga biar sehaaaat... :)

Garis Putih Apakah Itu?

Kemarin sore, dalam perjalanan ke pameran komputer IndoComTech di JHCC gue melihat garis putih ini di langit. Tepatnya di sekitar Jl. Gatot Subroto, di atas Plaza Semanggi gitu kali yaaaah.. Keren tapi bikin aneh... Mini bilang sih itu asepnya pesawat jet tempur2x gituuu... Tapi kok asepnya masih ada, pesawat jet-nya gak keliatan sama sekali yah??

Thursday, September 07, 2006

Jatuh Cinta

Huwaaaaaaaaaa... I am officially falling in love with Verdana :D huwehehehe

Wednesday, September 06, 2006

Saling Membutuhkan

Di dalam hidup, gak bisa dipungkiri kalo kita saling membutuhkan satu sama lain. Gak ada satupun manusia yang bisa hidup sendiri dan gak butuh orang lain. Sehebat apapun, sekaya apapun, pasti butuh orang lain. Makanya sehari-hari kita saling membantu, saling tolong menolong. Ibaratnya simbiosis mutualisme dimana anak dan inangnya diuntungkan, begitu juga kehidupan kita sehari-hari.

Tapiiii kegiatan saling membantu dan tolong menolong itu kadang menjadi terlalu jauh, yang ada bukan lagi tolong menolong tapi malah ketergantungan, addiktif, manja, mengandalkan orang lain. Kalo udah gini, konsep simbiosis parasitisme mungkin berlaku yah, dimana sang anak diuntungnya dan inangnya dirugikan... Hmmm... gue sebel kalo udah merasa tergantung sama orang lain, karena menurut gue saat seseorang mulai bergantung pada orang lain, saat itulah penjajahan dimulai :P

Kalo kasusnya tergantungnya kita pada orang tua pada masa awal-awal hidup kita sih, gapapa, wajar lagipula orang tua gak mungkin menjajah anaknya, sedikit ngatur sih mungkin iyah... Tapi ada juga lho ortu yang menyiksa anaknya, kenapa? Karena mereka tau, anaknya tergantung pada dirinya, karena merasa superior, ortu jadi merasa berhak dan boleh menjajah anaknya, merampas hak nya dan mengambil kebahagiaan anaknya..

Nah, maka dari itu, gue sebel segala bentuk ketergantungan, karena menurut gue, ketergantungan itu menimbulkan perbedaan kasta, perbedaan derajat antara yang membutuhkan dan yang dibutuhkan. Kalau yang dibutuhkan baik hati, penyabar dan menyadari bahwa di roda kehidupan yang lain, dia membutuhkan orang lain juga, ya gapapa. Orang macem gitu pasti akan tetap baik hati dan melayani dengan sabar orang yang membutuhkannya. Tapi kalau si orang yang dibutuhkan itu gede kepala, tinggi hati dan merasa dirinya "Tuhan" maka dimulailah penjajahan itu. Sikap semena-mena, merendahkan orang lain, judes, rese, nyebelin, jual mahal :D huwehehehehe

Padahal sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga *ga nyambung :P hehehe krn abis baca novel KamarCewek :D*, maksud gue diatas gunung masih ada langit, diatas langit masih ada galaksi, diatas galaksi masih ada galaksi-galaksi lain, lha wong surga aja sampe langit ke-7, berarti kita hidup di kolong langit kan? Dan di ujung langit ke-7 itu masih ada yang Paling Hebat dari yang terhebat :D hehehe

Jadi hai para orang-orang pintar nan hebat, janganlah tinggi hati.. Karena suatu saat pasti akan butuh orang lain, hidup ini saling membutuhkan, saling mengisi, semua setara, gak ada yang superior, gak ada yang lebih hebat satu dari yang lainnya..

Mari yok mariii... :)

Update:

Tiba-tiba saja gue "diberondong" pertanyaan seperti ini, setelah gue posting tulisan gue barusan.

***: gimana kalo casenya: kita sebenarnya tidak berasa hebat, dan tidak juga berniat "menjajah", kita menolong seseorang so very very often... sampai kita sering mengorbankan hal2 yang kita impikan..kita selalu membantu dia, bahkan dalam situasi2 tersulit, yang terkadang bahkan dia tak akan ada jika hal yang terjadi adalah sebaliknya..
***: seringkali kita sebagai manusi jg ingin di hargai
ekSi naDs: huwahahahaha.. you're reading my blog :D
***: setidaknya mengerti bahwa kita jg punya cita2, harapan,
***: kita jg lelah dengan urusan kantor, dll
***: kita tetap rela meluangkan waktu untuk membantu..
ekSi naDs: Wakakakkkkk...

Jadi begini saudara ***, saya bukan penasihat hukum maupun percintaan :D huwehehe

Seperti yang udah gue tulis sebelumnya, segala bentuk ketergantungan itu akan menimbulkan addiktif, manja, mengandalkan orang lain. Maka itu, apabila anda merasa sebagai pihak yang "digantungi" janganlah anda terus-terusan memberikan "ikan" tapi berikanlah "kail" untuk mencari ikan :D mudah-mudahan, teman anda akan belajar sendiri untuk mancing ikan, daripada terus-terusan diberi ikan *yang akan mengakibatkan manja dan ketergantungan*. Nah perlu juga anda sadari, kalau lagi "digantungi" oleh orang lain artinya anda sedang diberikan rahmat atau ujian kebisaan/kepintaran lebih dari orang lain, tentu saja anda harus menyikapi dengan bijak, dengan cara memberikan "kail" bukan "ikan" itu tadi namun dengan cara yang tersembunyi, jangan sampai si orang itu menyadari, karena kemungkinan besar ia akan marah :)

Huehehehe.. Dan saat menolong orang lain ingatlah bahwa kebisaan dan kepintaran yang anda miliki merupakan "titipan" dari Illahi dan tolonglah orang lain karena Allah bukan karena "orang itu", mudah-mudahan dengan mengingat hal tersebut, rasa capek, buang-buang waktu, tenaga dan pikiran akan tersingkirkan dari diri anda tetapi yang perlu diingat lagi dalam melakukan sesuatu jangan sampai men-dzalimi diri sendiri, anda yang paling tau batasnya :)

Tenang saja, Allah tidak akan salah liat, tidak akan salah ngasih amanat dan rejeki. Insya Allah pertolongan yang anda berikan, akan dibalas dengan berlipat ganda... Amiiin :) huwhehehehe

Sekian dan terima kasih :D huwehehe *norak abiss*

Nishfu Sya'ban

Insya Allah, malam ini adalah malam nishfu sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban). Bulan Sya'ban adalah bulan sebelum bulan Ramadhan. Kalau bulan Ramadhan adalah bulan favorite Allah SWT, bulan Sya'ban merupakan bulan favorite Rasulullah SAW. Konon, pada pertengahan bulan Sya'ban ini, amalan kita selama setahun diangkat, dibawa ke langit dan dipersembahkan kepada Allah SWT. Dan pada pertengahan bulan Sya'ban ini pula, segala ketetapan untuk setahun ke depan ditetapkan, baikitu rezeki ataupun sebaliknya.

Maka pada pertengahan bulan Sya'ban ini di sunnahkan untuk salat dua rakaat setelah solat Maghrib, disambung dengan membaca surat Yaasiin sebanyak tiga kali, serta membaca doa Nishu Sya'ban. Memohonkan agar amalan kita yang jelek tahun ini agar dihapuskan dan memohon kemurahan Allah SWT agar dijauhkan dari marabahaya yang telah ditetapkan untuk setahun ke depan.

Begitulah kira-kira, semoga gak salah... Gue diingatkan perihal ini oleh nyokap bokap gue, jadi gue tulis disini aja, syukur-syukur kalo ada yang baca dan ikut mengamalkan... Amiin...

Cara berdoa Nishfu Sya'ban

Membaca doa Nishfu Sya'ban setelah salat sunat dua rakaat, yang dikerjakan setelah salat Maghrib. Pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah membaca surat Al-Kaafiruun, sedang pada rakaat kedua sesudah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlaash, kemudian mengucapkan salam. Setelah salat selesai, dianjurkan membaca surat Yaasiin sebanyak tiga kali, dengan niat sebagai berikut:
  • Pada bacaan yang pertama diniatkan untuk memohon usia panjang yang semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
  • Pada bacaan surat Yaasiin yang kedua diniatkan memohon rezeki yang banyak lagi halal untuk bekal ibadah kepada Allah SWT.
  • Pada bacaan surat Yaasiin yang ketiga diniatkan memohon keteguhan iman.

Seusai itu membaca doa berikut:

Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu'alaika yaa dzal jalaali wal ikraami, yaa dzath thauli wal in'aami, laa ilaaha illa anta zhaharal laajina wajaaral mustahiiriina wama-mana khaaifiina.

Ya Allah, wahai Yang memiliki anugrah dan tiada yang memberi anugrah kepada-Mu, wahai yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberikan nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Allahuma inkunta katabtanii 'indaka fil ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqattaran 'alayya fir rizqi fahmu.

Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) yang berada disisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan,

Allahuma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqaawatii wahirmaanii wathardii waiqtaraa rizqii. Wa atsbitnii 'indaka fii ummil kitaabi sa'iidan marzuuqan muwaffaqan lil khairaati, fainnaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursali: Yamhullahu maa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaab.

Ya Allah, berkat karunia-Mu apa yang ada di dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. Karena seungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar belaka yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkannya, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab".

Ilaahi bit tajallil a'zhami fii lailation nishfi min syahri sya'baanal mukarramil latii yufraqu kullu amrin hakiimin wayubramu. Ishrif' anni bihii wa anta 'allaahumul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Ya Tuhanku, berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan Sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang kuketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang,

Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa'alaa aalihii washahbihii wasallama, amiin.

dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka). Amiin...

----------------------

Semoga permohonan kita dikabulkan oleh Allah SWT.. Amiin...

Semoga bermanfaat.. :)

Tuesday, September 05, 2006

Di RSCM

Hallo.. gue lagi di RSCM nih, lebih tepatnya bagian Radioterapi :) Sedang apa gue disini? Ada deeh... huwehehehe...

Ternyata di sistem informasi rumah sakit itu keren lho, asli.. ribet, ruwet tapi keren... Kemaren gue sempet dikasih liat, hasil CT Scan pasien trus diproses di PC pake 3D gitu, jadi perencanaan penyinaran ke tempat sakitnya pasien dilakukan melaui komputer gitu... Setelah perencanaan itu disetujui oleh dokter, pelaksanaan penyinaran dilakukan pake komputer juga, pake alat dengan input-an dari perencanaan tadi.. Pokoknya keren deh :) Hehehehee

Seharusnya 2 hari ini gue libur, tapi malah disini :D hehe gapapa sih, gue seneng juga, daripada di rumah gak ada kerjaan..

Okey deh, back to work.. Bye now..