Sunday, November 05, 2006

Malaikat ada dimana-mana

Saat saya membaca kisah berjudul Malaikat ada dimana-mana seri 1 dan 2 kepunyaan Mamah Ani ini, saya jadi teringat pengalaman saya sendiri sekitar setahun atau dua tahun yang lalu. Saat saya sedang mengalami suatu musibah yang tidak dapat saya selesaikan sendiri. Ceritanya begini,

Waktu itu hari Minggu, salah seorang teman kampus mengabarkan bahwa kakaknya telah meninggal dunia dan akan dimakamkan hari Minggu siang di pemakaman Jeruk Purut, Ampera. Mendengar berita tersebut, saya bergegas siap-siap untuk datang ke rumah duka, karena males sendirian, saya ditemani oleh adik saya.

Disana saya bertemu beberapa teman, setelah jenazah disolatkan, kami berkendara iring-iringan menuju tempat pemakaman. Setelah jenazah dikuburkan, saya dan beberapa teman sempat tinggal di tempat pekuburan sebentar, untuk berdoa & menghibur teman saya yang kelihatan sangat terpukul akan kematian kakaknya. Beberapa saat ngobrol ini itu, kami berpisah, saya pamit duluan dan segera meninggalkan tempat pekuburan.

Dalam perjalanan pulang, saya dan adik saya memutuskan untuk mampir dulu ke sebuah restoran di daerah Dharmawangsa, namun belum sempat kami sampai di tempat tujuan, tiba-tiba "Duuuzzzz" mobil saya sama sekali tidak bereaksi saat saya injak pedal gas! Mobil meluncur lumayan kencang dan tidak terkendali, spontan saya menginjak rem dan berusaha menepi ke pinggiran jalan, namun karena kejadiannya sangat cepat dan mendadak sekali, alhasil saya malah terhenti tepat di belokan jalan yang artinya sangaaat menggangu kelancaran mobil-mobil yang lain dan mobil saya mogok dengan suksesnya di pinggir belokan jalan.

Diserang rasa panik, saya bingung memutuskan, harus keluar mobil yang artinya bahaya dan percuma karena saya tidak mengerti mesin mobil, atau diam di dalam mobil dan menelpon ayah saya meminta pertolongan. Di tengah kepanikan dan ributnya klakson mobil di belakang saya yang pada marah-marah, saya memutuskan untuk keluar mobil dan membuka kap mesin. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja sebuah motor berhenti tepat di depan mobil saya, penggendaranya turun dan mendekati saya serta adik saya. Saya langsung berbisik pada adik saya "Ambil STNK dari kunci mobil, masukkan semua dompet & HP ke tas kamu, bawa turun! Telpon papah!" begitu perintah saya. Siapa yang gak takut coba, cuma berdua dengan mobil mogok di pinggir jalan, sama-sama perempuan, kemudian didatangi oleh seorang laki-laki tak dikenal yang tiba-tiba saja berhenti.

Masih dengan tingkat kewaspadaan dan kecurigaan yang tinggi, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengendara motor tadi, sambil menelpon seorang teman yang sekiranya dapat membantu untuk menderek mobil saya. Bapak pengendara motor tersebut mencoba membantu saya dengan melihat-lihat mesin, mencoba men-starter mobil namun tanpa hasil. Lalu dia berkata "Coba telpon kakak kamu, suruh kesini aja, derek mobilnya", Saya menjawab "Saya gak punya kakak, tapi saya sudah telpon teman saya, dia sudah jalan kesini bawa tali buat derek mobil", kemudian dia menjawab, "Oh begitu, yasudah bagus. Sayang sekali hari ini saya gak bawa mobil, kalau bawa mobil, saya sudah derek mobil kamu." Saya yang sedikit kaget hanya mampu berkata "Oohh Iya Pak..". Kemudian dia melanjutkan "Saya temani disini dulu deh sampai teman kamu datang, bahaya perempuan di pinggir jalan cuma berduaan." Dan bapak-bapak itu menepati janjinya, meski ia tidak dapat membantu membetulkan mobil saya atau mendereknya, bapak itu menemani saya dan adik saya sampai teman saya datang. Setelah teman saya datang, ia pamit untuk melanjutkan perjalanan.

Karena sibuk menderek dan belum selesai panik akibat mogok, saya sedikit lupa tentang bapak-bapak baik hati tadi. Namun saat saya sampai di rumah, saya diingatkan kembali mengenai bapak-bapak baik hati tersebut, karena ayah saya bertanya tentang kejadian yang baru saja saya alami. Setelah bercerita dari awal hingga akhir, saya berkata "Siapa ya pah orang itu, baik bener, padahal gak kenal tapi mau berhenti, nungguin lagi." Ayah saya balik berkata, "Gak tau teh, malaikat kali.. :) "

========================

Saya gak pernah tau nama bapak-bapak baik hati tersebut, dimana rumahnya, berapa nomer telponnya, dimana ia bekerja dan kemana saya harus berterima kasih, tapi insya Allah saya ingat tampangnya bila suatu hari nanti kami dipertemukan kembali dan mudah-mudahan saya dapat menjadi saksi akan kebaikan bapak tersebut di akhirat nanti ^_^ Amiin..