Tuesday, January 10, 2006

Jihad

Pagi ini, seperti biasa, dalam perjalanan gue ke kantor, gue dengerin Hard Rock FM. There was another fight. A couple who had been married for 5 years was caught in a jealousy fight. Jadi gini ceritanya. Ada suami istri, namanya Mawan dan Linda. Linda udah beberapa bulan pindah ke perusahaan baru dan di perusahaan baru ini dia punya temen kerja namanya Bram. Mawan curiga akan hubungan Bram dan Linda, dia pikir Linda selingkuh dengan Bram. Karena hampir setiap hari Bram anterin Linda pulang dari kantor. Linda sering pulang malam, sampai jam 10 malam. Dan sampai di rumahpun, malam hari, Bram sering sms Linda atau menelponnya pagi-pagi sebelum ke kantor. Mawan kesal. Cemburu. Dia menuduh istrinya selingkuh.

Dua penyiar Hard Rock FM menelfon Linda dan Mawan. Percakapan mereka kira-kira seperti ini;

“Aku yakin kamu ada apa-apanya sama si Bram itu. Kalau dulu-dulu kamu deket sama temen kantor kamu, aku gapapa, kali ini beda. Aku yakin.”

“Apa sih. Aku kan udah jelasin. Kenapa harus ditanya lagi. Ga ada apa-apa.”

“Kamu tuh. Sering smsan, telpon-telponan. Kalo sama temen kantor kamu yang dulu, kamu ga kaya gini, sekarang kaya ada yg di tutup-tutupin.”

“Apa sih yang aku tutupin. Belum ada aja kesempatan buat mengenalkan kamu ke Bram. Kamu kenapa sih. Biasanya kamu ga kenapa-kenapa. Sekarang kok jadi begini. Kalo kamu mau, ayo kita ketemu bertiga. Biar aku kenalin kamu ke Bram, biar kamu tau kalo ga ada apa-apa.”

“Gak. Ga perlu. Aku ga mau. Aku cuma mau kasih tau kamu, kalo kamu bisa selingkuh, aku juga bisa. Bukan Cuma kamu.”

Kemudian penyiar Hard Rock bertanya. “Apakah kamu benar-benar pernah melakukannya Wan?”

Mawan jawab. “Iya. Gue pernah.”

Kemudian Linda mengatakan kalimat ini. Sweet banget menurut gue.

“Tapi aku ga pernah. Aku ga kaya yang kamu tuduhkan ke aku. Aku ga selingkuh dari kamu.

Kalo aku boleh jujur. Kesempatan dan godaan yang datang ke aku tuh banyak banget dan sering banget. Dan aku ga pernah berpikiran untuk jatuh ke dalam godaan itu.

Karena aku udah commit sama kamu. Waktu aku memutuskan untuk menikah sama kamu. Aku udah commit untuk mencurahkan seluruh hidup aku untuk kamu, untuk anak kita. Harusnya kamu tahu aku. Harusnya kamu kenal aku dengan baik Dengan seluruh rasa yang aku punya untuk kamu.”

“Aku merasa, aku ga kenal sama kamu beberapa bulan ini. Aku kecewa sama kamu.”

“Sekarang coba kamu pikir. Aku ga ngerti kenapa kamu ngomong kaya begitu. Dengan segala kecurigaan kamu yang ga beralasan dan ga bisa dibuktikan dan dengan pengakuan kamu. Sementara aku tetep commit sama kamu selama ini. Yang seharusnya kecewa siapa? Yang harusnya sakit hati siapa? Harusnya aku kan, bukan kamu. Yaudah. Udahlah.”

Kemudian Linda menutup telponnya. Gue rasa dia terlalu sakit hati dan kecewa.

Begitulah kira-kira cerita tadi pagi. Gue jadi inget kata-kata bokap gue semalam. “Menikah itu jihad. Dua orang di dalamnya harus berusaha keras dalam pernikahan. Bayangkan yang laki-laki udah ga boleh larak-lirik dengan perempuan lain karena dia sudah memiliki istri. Begitupula istrinya.

Setelah cerita tadi pagi dah gue sambungin sama kata-kata bokap gue tadi malam, gue jadi bisa bayangin gimana beratnya. Nikah itu jihad. Kita menikah karena Allah. Kita menikah karena perintah Allah dan kemudian dicontohkan oleh Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW. Coba kalau Allah tidak memerintahkan untuk menikah untuk menghalalkan hubungan suami istri dan tidak dicontohkan oleh para Nabi. Mungkin kita semua tidak akan menikah dan tidak tahu caranya menikah. Mungkin kita akan hidup bersama satu atap atau kumpul kebo istilahnya =p hehehe seperti di film-film. Namun tidak, sebagai umat Muslim yang yakin, kita menikah.

Menurut gue, menikah pun bukan suatu akhir. Bukan akhir dari sebuah cerita cinta yang happy ending and live happily ever after. Wake up! We’re not Cinderella and Prince Charming. That only happens in the movies. Menikah itu awal, bukan akhir. Menikah itu awal dari proses pembelajaran, tanggung jawab, komitmen dan kesetiaan. Di dalamnya masih banyak perjuangan. Ga semua laki-laki punya keberanian dan kesetiaan sebesar itu dan ga semua wanita punya kesabaran sebesar itu. Betapa hebatnya orang-orang yang berani dan memutuskan untuk menikah pada saatnya. Termasuk orang tua kita=) It’s not easy. Menikah itu awal, menikah karena perintah Allah untuk menghindari zina, untuk meneruskan ajaran Islam di dunia dan beriman kepada Allah.

Amiin.. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang taat kepada Allah SWT… =) Dan kelak akan menikah pada saatnya, serta diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk mengarunginya. Amiin.. =)