Friday, March 16, 2007

Kecewa oleh BCA

Seperti yang sudah saya ceritakan pada posting yang lalu, bahwa saya bukanlah seorang pengguna kartu kredit, untuk satu dan sejuta alasan lainnya. Mungkin tidak sekarang. Maka saat sebuah amplop putih berisikan dua buah kartu kredit mampir ke meja di kamar tidur saya, saya agak kaget. Apalagi, tak lama setelah itu, datang lagi satu buah kartu kredit, masih dari bank yang sama. Waktu itu saya pikir, apa-apaan nih, saya gak pernah apply kok tiba-tiba datang sendiri. Tapi karena di kartunya ada sticker yang bertuliskan “Untuk menggunakan kartu ini, anda perlu mengaktifkan terlebih dahulu. Silahkan telpon ke ….” Seperti itu, saya agak lega, saat itu saya pikir, bila tidak saya telepon maka kartu tersebut tidak akan aktif dan saya bebas dari segala tagihan-tagihan. Hal ini kira-kira berlangsung pada akhir tahun 2006. Karena saya pikir saya bebas, saya hanya menyimpan kartu tersebut dan melupakannya.

Bulan Januari datang, alangkah kagetnya saya, ketika sebuah amplop berisikan tagihan kartu kredit duduk dengan manisnya di meja kamar saya. Saya buka, ternyata tagihannya Rp. 0;- karena memang tidak pernah saya pakai dan tidak saya aktifkan. Agak heran karena mendapat tagihan padahal kartunya tidak aktif, saya kembali menyimpannya kemudian melupakannya. Ternyata itulah awal kesalahan saya. Saat bulan Februari datang, oh lalaaa… Saya mendapat tagihan Rp. 150.000;- ! Bagaimana bisa? Ternyata tagihan tersebut untuk 2 bulan iuran kartu kredit, masing-masing Rp. 75.000;- untuk bulan Januari dan Februari. Saat menerimanya, saya mulai naik darah dan marah-marah. Saya cari amplop-amplop sebelumnya dan segera saya ajukan pengaduan ke Call Center HaloBCA untuk menutup kartu kredit saya. Saya lupa tanggal berapa, tapi saya ingat saat itu jam 10.30 malam.

Kekesalan saya mereda saat mendapati betapa mudahnya menutup kartu kredit saya. Menurut mas customer service yang melayani telepon saya malam itu, dengan mengajukan permohonan penutupan kartu malam itu juga dan kemampuan saya menyebutkan data-data pribadi, maka officially kartu kredit saya akan diproses untuk ditutup dan tabungan saya tidak akan terdebet iuran kartu kredit yang Rp. 150.000;- tersebut. Alangkah bahagianya saya. Begitu cepat, mudah, simple. Bayangan saya akan menghadapi mbak-mbak CS yang seringkali reseh sirna sudah. Malam itu juga saya request penutupan kartu kedit saya dan malam itu juga, mas CS-nya berkata bahwa saya akan dihubungi dalam 7 hari kerja untuk konfirmasi penutupan kartu kredit. Dengan bahagia dan puas saya berkata “Oke… Saya tunggu…”. Dan kesalahan kedua saya lakukan, saya cepat puas dan langsung melupakan kejadian tersebut.

Beberapa hari yang lalu, entah angin darimana, saya tiba-tiba teringat kejadian penutupan kartu kredit saya yang sudah hampir sebulan yang lalu. Dan saya juga teringat bahwa saya tidak pernah ditelpon 7 hari kerja setelah pengaduan penutupan saya tersebut. Yang berarti kartu kredit saya belum ditutup dong? Alamaakkk… Tapi saat itu saya masih berpikiran positif, mungkin sudah ditutup tapi dia lupa menelpon saya untuk konfirmasi. Jadi saya tetap melanjutkan hidup saya tanpa memikirkan kejadian kartu kredit BCA ini lagi.

Tetapi rasanya, saya belum bisa melupakan masalah ini karena tadi pagi dengan manisnya tagihan kartu kredit BCA untuk bulan ini datang lagi ke meja saya. Masih dengan amount yang sama, Rp. 150.000;-. Waduuhh ga bisa dibiarkan terus begini nih, saya harus datang langsung ke BCA pusat dan mengadukannya langsung, apa mungkin pengaduan saya sebulan yang lalu tidak digubris yah?

Kejadian ini membuat saya kesal bukan kepalang terhadap BCA, kenapa begitu? Karena alasan-alasan ini:
  1. Saya TIDAK PERNAH apply kartu kredit BCA, tiba-tiba dikirimi 3 kartu sekaligus.
  2. Saat bicara dengan CS di HaloBCA, ternyata saya tercatat SUDAH MEMILIKI kartu kredit BCA selama SATU TAHUN, terhitung bulan JANUARI 2006. Hanya karena KEANGGOTAAN SATU TAHUN PERTAMA adalah GRATIS, makanya saya gak pernah dapat tagihan. Bagus banget, bahkan saya TIDAK PERNAH TAHU BAHWA SAYA PUNYA KARTU KREDIT BCA! Wong saya baru dikirimin akhir tahun 2006! Dan ternyata dua kartu yang dikirimin pertama kali telah expired (kartu yang KATANYA saya sudah langganan dari awal Januari 2006) dan satu kartu yang dikirimi setelahnya ialah kartu perpanjangan untuk tahun 2007 (yang mana saya SUDAH HARUS BAYAR IURAN LANGGANAN, makanya kartu saya dikirim tepat waktu). Bisa-bisanya BCA bercanda sama saya. Saya SAMA SEKALI tidak pernah apply kartu kredit BCA dan tidak pernah ada di tangan saya sepanjang tahun 2006.
  3. Apa gunanya saya mengajukan pengaduan ke HaloBCA yah? Dan apa gunanya ada HaloBCA? Kalau toh pengaduan saya tidak diproses dan saya harus mengajukan pengaduan face-to-face ke Bank BCA-nya sendiri.
  4. Bagaimana mungkin, saya harus membayar sesuatu yang tidak pernah saya gunakan dan tidak pernah saya inginkan? I don’t give a damn about the privileges I had when I use the credit card, I just want the bill to end and the credit card blocked! How hard is that!
Saya gak pernah sentimen dengan bank manapun. Tapi apakah ini caranya Bank BCA menjaring nasabah kartu kreditnya? Dan apakah saya harus terjebak memilikinya? Tidak adakah cara marketing yang lebih baik daripada ini?

PS: Masalah ini sebenarnya sudah selesai, saya sudah datang sendiri ke BCA Card Center Sudirman dan sudah menutup kartu kredit saya... Alhamdulillah prosesnya cepat dan mudah, dan (katanya) tabungan saya tidak akan ter-debet 2 bulan iuran kartu kredit...