Wednesday, February 28, 2007

D'ENVy @ Kemang Garden Fair




Come and Visit our Food Stall "D'ENVy" @ Kemang Garden Fair

Stand #B7

Grab your friends and Have fun while enjoying

D'ENVy 's Foods & Drinks

Tuesday, February 27, 2007

Black Clouds










The weather was so unpredictable these days...
One minute it was very sunny, another minute became very cloudy
Look at the view from where I was working in the 18th floor...
Scary huh?
They kinda remind me of a movie titled "The Day After Tomorrow"

Monday, February 26, 2007

Tuesdays with Morrie

Hari minggu kemarin saya ke Plaza Indonesia, penasaran liat SOGO Thank You SALE yang menghebohkan itu. Asli rame banget, rudet, ruwet. Barang-barangnya sih biasa-biasa aja, kebanyakan udah habis, berantakan. Sempet kecewa juga sih, kan lumayan kalo bisa dapet a cute fcuk or miss sixty jeans with affordable price =P

Setelah muter-muter di SOGO dan gak dapet apa-apa, saya cari makan ke food court, gila food court rame abis, SpiceGardennya SOGO kan lagi di renovasi jadi The Food Hall, jadi gak ada pilihan food court lain. Dan saat itu, pertama kalinya saya lihat Plaza Indonesia rameeeeeee banget.... Saya prediksikan karena si SOGO Thank You Sale itu... Hebohnya melebihi Sale Mango atau ZARA =P hehehehe Bahkan ada beberapa makanan di food stall yang habis sehingga orang-orang gak bisa beli makanan, bener-bener heboh deh Plaza Indonesia saat itu...

Selesai makan saya mampir ke periplus, niatnya sih mau beli novel gossipgirl, penasaran sama cerita selanjutnya setelah saya baca novel seri terakhir... Gak penting banget yah bacaan saya, cuek ah... kan refreshiing =P hehehehee Ade saya paling suka ke periplus, karena menurut survey dia, buku-buku disana paling murah, lebih murah dibanding toko-toko buku import lainnya. Sayangnya, gossipgirl yang saya cari gak ada, lagi habis katanya... huhuhu padahal udah penasaran... Keliling-keliling, akhirnya ketemu buku ini, udah lama banget saya cari... Akhirnya dapet juga....

Pertama kali penasaran sama Tuesdays with Morrie gara-gara film Gilmore Girls. Di film itu, salah satu buku favorit tokoh Rory Gilmore adalah Tuesdays with Morrie. Jadi saya penasaran, pasti bagus. Dan sebelumnya saya baca buku Five People You Meet in Heaven karangan Mitch Albom juga, saya jadi makin penasaran. Buku Five People You Meet in Heaven sih menurut saya gak extravaganza banget, lumayan lah... Tapi buku Tuesdays with Morrie ini, bagussss.... Saya juga jadi penasaran sama buku keluaran Mitch Albom terbaru, For One More Day , tapi nantilah belinya, kemarin adanya cuma hard cover, mahal, jadi males belinya =P

Tuesdays with Morrie ini menceritakan tentang seseorang bernama Morrie Schwartz dan bagaimana ia memaknai hidup di saat-saat terakhir hidupnya. Morrie Schwartz ini benar-benar ada dan j adi terkenal banget karena pandangannya tentang hidup, kematian, penuaan, dll. Bahkan ia menghasilkan beberapa quote bermakna di penghujung hidupnya. Saat pertama kali ia mengetahui bahwa dirinya akan mati karena penyakit langka yang diidapnya, Morrie hanya memiliki dua pilihan; Hide from the world or live life to the fullest.... He choose the second one and he succeed...

Sampai saat ini, saya baru membaca buku ini setengah, tapi saya sudah gak sabar untuk menghabiskan buku ini... Quote favorite saya ialah "Everything that gets born dies", saya jadi ingat sebuah ayat di Al-Quran,

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. [QS 29: 57]

Sayang banget, saya belum menemukan buku yang menarik tentang kehidupan dan mati, yang ditulis oleh orang Islam. Buku-buku yang biasa saya temui kebanyakan ditulis oleh para sufi berilmu tinggi, yang membacanya bikin saya bingung dan harus diulang berkali-kali. Atau buku yang isinya hanya menakut-nakuti.

Yang jelas, dalam hidup, seseorang biasanya memiliki guru mengenai kehidupan. Dalam kasus ini, guru Mitch Albom adalah Morrie Schwartz.. Dalam hidup saya? Mungkin ayah saya adalah orang yang paling tepat.

Wednesday, February 21, 2007

Walking Away

I'm walking away from the troubles in my life
I'm walking away oh to find a better day
I'm walking away from the troubles in my life
I'm walking away oh to find a better day
I'm walking away...

sometimes some people get me wrong
when it's something I've said or done
sometimes you feel there is no fun
that's why you turn and run
but now I truly realise
some people don't wanna compromise
well I saw them with my own eyes spreading those lies
and well I don't wanna live a lie, too many sleepless nights

I'm walking away from the troubles in my life
I'm walking away oh to find a better day
I'm walking away from the troubles in my life
I'm walking away oh to find a better day
I'm walking away...

Original Lyrics: Walking Away - Craig David

Tuesday, February 20, 2007

Sometimes in life

sometimes in life, when all you need is a little understanding
then come a big hit of punishment and accusation

sometimes in life, when all you want is a little understanding
the one you thought know you very well, accused you for something you never did...
as if they didn't know you at all...

sometimes in life, when you were ill and you have a terrible headache
and you run for comfort and escapes
the one who promise they will be a harbour in a tempest
dissapear in the coldest nights...

I guess in life, you just can't get all your heart desire...

Friday, February 16, 2007

Yang Dicari Saat Bekerja

Saat seseorang memutuskan untuk bekerja, apa sih yang dicari? Saat awal bekerja, pasti penghasilan yang utama, tapi setelah 2 tahun bekerja, kemudian apa yang dicari?

Saya sendiri masih bingung apa yang saya cari. Yang saya tahu, saya harus bekerja, sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus saya lalui, fase kehidupan yang harus dihadapi, agar saya dapat menerapkan ilmu saya berbarengan dengan mendapat ilmu baru lagi, dan juga berguna bagi orang lain, bangsa dan negara *blah! hehehe*

Beruntung sekali, saya bekerja di bidang yang ternyata saya suka banget, saya merasa cocok sekali bekerja di bidang ini, i love it to bits, although I sound like a total geek right now ;) hehehehe Dan beruntung lagi, saya terdampar di perusahaan saya sekarang ini, bagaimana tidak? Kebanyakan developer disini seumuran dengan saya, lagi giat-giatnya gain knowledge dan habis-habisan bekerja, mungkin karena kebanyakan dari kita, belum ada tanggungan tambahan alias keluarga. Jadi banyak hal-hal baru yang saya pelajari disini, bisa dibilang working environment disini cukup enak, jauh dari sirik-sirikan, saling menjatuhkan, dan hal-hal berbau intrik lainnya, malahan disini semua orang saling bantu membantu, ada error apapun, developer dari project berbedapun bersedia meluangkan waktu. Jadi kalau baca tentang kolega sirik-sirikan, bos rese di blog orang, Alhamdulillah saya tidak mengalaminya *well, ada sih, tapi rese-nya masih bisa ditolerir*... Mudah-mudahan tidak akan pernah untuk ke depannya ;)

Pengertiannya pun lumayana besar, karena saya perempuan dan terbatas untuk pulang malam, saya bisa pulang cepat meski yang lain harus begadang, sampai jam 11 di kantor :D Reward yang diberikan terhadap diri sayapun cukup memuaskan, masalah salary yang saya terima saat ini rasanya cukup lumayan, setidaknya masih cukup untuk membeli jeans levi's sekali-kali, ngopi-ngopi satu dua kali dan berpergian bersama mini, oh yang paling penting, bisa buat kasih orang tua meskipun masih segini.

Saat tawaran lain datang ke diri saya, saya sungguh excited. Bayangan akan bekerja di perusahaan yang lebih besar, dengan ilmu yang lebih luas dan advance, membuat saya tergiur setengah mati! Saya ingin sekali menjadi expert di system untuk industri tersebut, bisa dibilang tawaran yang datang merupakan pengalaman langka. Saya amati, environment pekerjaan disana-pun menyenangkan, banyak karyawannya masih muda dan saya yakin masih bersemangat untuk belajar dan bekerja. Saat saya diterima, hati saya benar-benar berbunga-bunga. Namun sepertinya, tidak ada kebahagiaan absolut di dunia ini. Reward yang diberikan atas diri saya, jauh dibawah expectasi saya. Untuk hal itu, saya terpaksa berpikir dua kali, meski hati ini sudah kebelet setengah mati, ingin mencicipi ilmu baru tersebut.

Hal yang menimpa saya ini membuat saya berpikir, apa sih sebenarnya yang dicari saat bekerja di dunia ini? Apakah salary merupakan hal utama? Ataukah knowledge dan environment kerja lebih menggoda? Saya saat ini masih merasa, salary hal yang menjadi hal utama dalam meng-consider apakah saya akan menerima tawaran pekerjaan atau tidak. Namun bila terjebak dalam situasi seperti sekarang ini, saat saya harus memilih antara gain knowledge lebih dan salary, saya bingung.

Banyak yang bilang, selagi masih muda, knowledge lah yang lebih harus dicari, dengan harapan, dengan kekayaan berupa knowledge, salary dan posisi akan mengikuti, sooner or later akan tercapai juga. Tapi kalau bisa mendapatkan keduanya, kenapa tidak, ya gak? Masalah posisi, pencapaian karier, toh orang yang hidup dari berjualan dan punya toko, yang tidak ngeh dengan posisi, pencapaian karier, dan hal-hal jabatan lainnya, tetap hidup dan tidak mati.

Situasi sekarang ini membuat saya bingung banget. Terkadang hati memberatkan timbangan knowledge tapi akal mendahulukan salary. Ahhh.... andaikannn saya tahu tabir rahasia hari ini... Apakah saya akan mengorbankan gaji saya untuk sebuah pengalaman baru, tantangan baru dan ilmu baru, yang saya harapkan dapat berkembang pesat di kemudian hari? Tapiii siapa sih yang tahu hari esok, bisa saja Allah menurunkan rejeki dan mengangkat derajat saya di saat yang tak terpikirkan. Namun lagi-lagi, saya diberikan akal juga untuk berpikir, menimbang dan membuat keputusan... Yang jelas, memikirkan untuk memecat diri sendiri dari zona aman dan nyaman, ternyata hal lain yang juga ternyata juga membuat kepikiran...

Jadi... apa yah yang sebenarnya dicari saat bekerja? Knowledge? Pendapatan? Environment? Kepuasan pribadi? Kewajiban menafkahkan anak istri? Apa yah? Kalau ridho dari Allah, gak usah ditanya lagi...

Tuesday, February 13, 2007

Sunbathing + Ajojing

Tadi siang, jalan-jalan naik busway, tepatnya sih bukan jalan-jalan, tapi ada keperluan, takut telat, paling cepet cuma naik busway. Naik busway, ternyata nyeremin, bukan pas naik busway-nya tapi pas di jembatan penyebrangannya. Jembatan penyebrangan kan biasanya pake beton, kalo busway cuma pake kaya seng gitu. Menurut nyokap gue yang seorang kontraktor sih, insya Allah gak akan jebol. Tapi nyokap belum pernah coba naek, jelas gak akan tau gimana nyereminnya. Lempengan-lempengan satu dan lainnya ada yang sudah menganga, kaya mau lepas, gue tambah ngeri. Ditambah pula, gue phobia tinggi, stress banget, jantung kaya mau copot. Alhasil orang-orang santai jalan di pinggir-pinggir jembatan, gue tetep di tengah, gue pikir, kemungkinan jatoh kalau di tengah lebih kecil, tapi mengingat lempengan besi yang cuma tipis dan menganga itu, gue jadi parno, takut kejeblos. Bener-bener perjalanan melelahkan, lelah hati, capek takut terus-terusan...

Alhamdulillah sampe di halte terdekat ke tempat tujuan, abis itu naik bajaj. Jadi inget masa kecil. Dulu rebutan sama ade gue sampe cubit-cubitan, karena sama-sama pengen duduk di pinggir, deket pintu, karena lebih dingin, banyak angin. Ahhh.. Udah tua yah gue...

Sampe di tempatnya, janji jam 4.00 sore, dia bilang jangan telat, gue dateng jam 3.50, lebih cepet 10 menit. Gue berharap langsung to the point dan ketemu. Tapi, jam 6.00 sore baru dipersilahkan masuk. Orangnya baru dateng jam 6.30. Capek. Orang Indonesia. Kebiasaan. Jam karet. Gak menghargai orang lain. Dia pikir gue nganggur apa, bisa seenak-enaknya begitu. Padahal dalam 2.5 jam banyak hal yang bisa terjadi. Berangkat dari Jakarta sampe Bandung. Berangkat dari rumah sampe kantor lewat Buncit :P . Nonton film Titanic. Kuliah 3 sks. Les Bahasa Inggris 1 sessi berdurasi 2 jam. Kongkow di kedai kopi sama temen. Banyak lah, yang lebih menarik. Lain kali gue dateng jam 6.00 aja sekalian, gantian, dia yg nunggu.

Udah ah. Mau balik kerja. Banyak kerjaan. Sunbathing sambil ajojing. Konon paling enak kalo dikerjakan bersamaan.

Sunday, February 11, 2007

Tour de Kelapa Gading

Lalalala… It’s 11.00 PM and I’m not sleeping yet, still working on this thing I have to be doing. I should’ve done this earlier but I drove my grandma to see flood in Kelapa Gading this afternoon.

I don’t know what’s got into her, but my grandma insists to see the floods in Kelapa Gading. So I drove her there. My mom, sister and aunt are coming too. We saw nothing actually, the land was already dry, the floods were nowhere to be seen, and it was actually a pretty hot afternoon. Malls are already open, restaurants are back in business and people already hang out. That was my impression when I got to Kelapa Gading.

A different impression was when I got to Pulomas. It was state-owned estate, unlike Kelapa Gading who was owned by private developer called Summarecon Group. So as you know, the work of our government in handling crisis, issues and whatsoever was always late and lame. So when people are starting life in Kelapa Gading, Pulomas was hardly seen touched. There were still garbage; untidiness and the evidence of really hideous flood were still there.

The worst part was when I got to the four junctions somewhere in Cempaka Putih or Cempaka Mas. It was the placed of people who lives under the line of wealth and proper. Some of their house were still half-drowned, I even seen one group of houses that looks more like swamp rather than houses. It was heart-braking. Some of the victims were living under the flyovers without decent food, shelter and clean water. I wonder how they’re going survive the next days. The busway lane was damaged, it was hardly even proper.

The government really should change the way they rule this country, otherwise we were leading to self-destruction. PERIOD.

Friday, February 09, 2007

Terror through cellphones

My best friend texted me last night, she said she was being terror by someone through her cellphone. She said this person keep sending her text messages with really awful words and accusing her for something she didn’t do and someone she wasn’t. This person really annoys her, I knew exactly how it felt, been there. So when she asked how she could know about the person that’s been terrorizing her, I told her what I knew.

This case wasn’t the first time. Familiar cases have taken my close friends as victims too. There were at least four cases that happen to my close friends. One finally succeeds in knowing who has been terrorizing her. So last night, I told my dearest friend how to know personal information about the terrorist. Although I must say paths to finally found out was quite complicated and rough, and she will be lucky enough if the terrorist has really sign up his/her really name and id’s. So I was thinking to post this, who knows it might happen to other people out there. But you might want to change your cellphone number instead, for the easiest way :P

Here are things you must do to know information about your terrorist.
  1. First of all, do not delete the insult sms. Keep them for proof; you will need it to make a police report.
  2. Go to the police’s office nearby and show them those sms. They might be uneasy to handle as they will asked you questions and you might feel cornered cause they thought you behaved really like what’s in your sms. Be patient, just ignore them and asked them to make a report letter telling you’ve been personally insulted and terrorized and you need a legal letter for the cellphone’s number provider, so that the provider could give you detail information about who owns that terrorist number.
  3. Go to the cellphone’s network provider, show them your legal letter and they will give you information about who owns the terrorist number. If you were lucky, you got a real name. If you weren’t, you might as well get “Fulan bin Fulan” as the identity.
You might wonder how the provider’s know information about the owner of certain number; remember the new regulation from the MenKomInfo a couple of months ago? Yes, that’s what I’m talking about. Let’s hope that persons who registered their numbers really registered their REAL name and ids, not a hoax. This is another issue I was thinking when I first heard about the regulation. I though registering name and id’s for a number was useless unless the provider had a internal agreement and integrated system with police and office that responsible for issuing personal id’s (KTP), but that’s totally different issue. I will post it in another post.

So; good luck for you who have been terrorized all this time. I hope this might help. Happy hunting ;)

Tuesday, February 06, 2007

Saying Goodbye

The budget estimation to watch Java Jazz + Jamie Cullum on Sunday:
  • Rp. 300.000 (Daily Ticket) + Rp. 350.000 (Jamie's promo ticket) = Rp. 650.000 = One CDMA cellphone
  • Rp. 300.000 (Daily Ticket) + Rp. 350.000 (Jamie's promo ticket) = Rp. 650.000 = 130 boxes of food for the flood refugees (with the estimation Rp.5000/box)
Really... In this kind of situation, there weren't any strong defense and excuses to make my eagerness to watch Jamie Cullum make sense. I can't believe I'm saying this, I know I'll regret it... Goodbye Mas Jamie :P I guess I won't be seeing your performance on March...

I hope I'll be able to see your performance sometime in the future, when the sky colored vanilla, the air taste sweet and the birds are singing ;)

Lovesong

However far away...
I will always love you...
However long I stay...
I will always love you ...
Whatever words I say...
I will always love you...
I will always love you...

Monday, February 05, 2007

A Desperate Friend












Huhehehehe I guess he was so desperate with his current condition. He was one of the victim of the heart-breaking flood in Jakarta. His house was in Kelapa Gading, he was now staying at the Omni Batavia Hotel as a refugee ;) huehuhee

When he was trying to save himself from the flood, his cellphone fell and drown in the water... He was now using his mother's cellphone... Care to help him? ;) hehehehe

Thursday, February 01, 2007

Banjir Hari Ini

Karena hujan yang gak berhenti dari tadi malam, terlihat genangan air atau banjir dimana-mana. Sebagai penghuni daerah Selatan pinggiran yang jarang terkena banjir, gue merasa "agak aman". Termasuk tadi pagi saat gue mau berangkat ke kantor. Sempat terlintas dalam benak gue sih kalo bakalan macet banget, tapi gak pernah terpikirkan, akan melihat banjir parah di daerah TB Simatupang depan perkantoran Arcadia & Department Pertanian. Suatu hal yang belum pernah gue lihat separah ini selama 25 tahun gue tinggal disini.















Laporan di radio-pun menyatakan bahwa tempat-tempat yang biasa menjadi rute gue ke kantor terendam banjir. Hal inilah yang membuat gue mengurungkan niat untuk berangkat ke kantor. Enak juga sih, libur dan bisa santai-santai di rumah, tapi kalo inget ada sebagian orang yang lagi kepusingan karena tempat "santai-santai"-nya terendam banjir, jadi gak tega juga :( hiksss