Wednesday, March 08, 2006

Goodbyes

Kemaren malem gue mimpi yang tidak mengenakkan. Dalam mimpi itu gue disuruh, dipaksa, terpaksa berpisah dengan orang yang gue sayang. Tanpa pemberitahuan dulu, tanpa gue sempet mengatakan selamat tinggal. Gue bangun, bengong. Sedih dengan perasaan hampa dan kesepian yang sempet hadir dalam mimpi gue, karena udah kehilangan orang yang gue sayang. Bener kata orang, you don’t know what you got till u loose it...

Gue jadi mikir, selama ini mungkin kita hidup dalam suatu “lingkaran nyaman” yang isinya kita dan orang-orang yang sayang sama kita, orang-orang terdekat kita. Ada keluarga, sahabat dan mungkin pacar. Setiap salah satu dari orang-orang yang kita sayang itu hilang, kita merasa “dipaksa” keluar dari lingkaran nyaman itu. Kita punya 2 pilihan, bertahan atau mati. Saat kita pilih untuk bertahan, kita harus mentoleransi ketidaknyamanan dan penderitaan dari kehilangan “lingkaran kenyamanan” itu. Setengah mati mungkin menangis, mengais dan terus-terusan bangkit dari keterpurukan, dengan harapan menemukan “lingkaran kenyamanan” lainnya atau menemukan tambalan untuk lingkaran tersebut. Ada juga orang yang memilih untuk mati. Makna nya ia menjalankan hidupnya, tanpa “jiwa”... Dia “mati”.... Meski sebenarnya, “lingkaran kenyamanan” itu tidak selalu nyaman...

Makanya gue benci perpisahan. Gue benci kehilangan. Gue benci harus keluar dan kehilangan "lingkaran kenyamanan" gue. Gue memilih untuk mempertahankannya. Meski kadang hidup dalam “lingkaran kenyamanan” itu tidak selamanya nyaman, tidak selamanya aman. Banyak rasa dalam hati harus dikorbankan, bahkan diri harus dikorbankan... Tapi gak, mengucapkan Selamat Tinggal bukan pilihan bagi gue... Gue akan coba mempertahankan... Meski gue tau, ada kekuatan besar yang bisa merubah semuanya, mentakdirkan gue untuk kehilangan "lingkaran kenyamanan" gue... Mungkin nanti kalo sampai terjadi, gue bisa pasrah.. Menyerah... Memilih antara bertahan.. atau mati...