Udah lama gue gak posting, corat coret disini, jadi kangen... Bukannya gak mau sih, tapi memang lagi ga ada topik banget... Mau ngomongin keseharian gue, kok males, kayaknya jadi curhat, mau ngomongin topik tertentu yang lagi "in" kok males juga mikirnya... Gak mood... Jadi yah begitulah...
Bye the way busway, hari ini merupakan hari pertama busway rute Ragunan - Kuningan beroperasi di hari kerja. Kalo kemaren-kemaren sih gue gak liat & gak akan komentar, toh bukan hari kerja, gak mungkin macet. Tapi hari ini... Jreng jreng jreng jreng... Muaceeeeeeeet abis... Sebenernya macetnya buncit tuh udah jadi issue beberapa bulan ini semenjak dibangun busway, jalan jadi makin sempit. Jadilah, makin macet di buncit. Entah gimana, mungkin kemacetan ini disengaja, biar orang2x pada "gerah" dan beralih ke busway... Tapi kayaknya usaha ini agak gak ngaruh, dapat dilihat dari macet bangetnya buncit hari ini.... Huhuhuhu... Apa boleh buat, anjing menggonggong, kafilah berlalu... Maksud gue, pemerintah boleh berupaya keras melalui busway, toh orang belum beralih juga dari mobil pribadi...
Lalu lalu... Sabtu kemaren gue nonton film Long Road to Heaven di citos sama Chandra. Sempet males juga mengingat citos penuh dengan anak ABG kalo malem minggu dan amat sangat susah cari parkir... Tapi memang rejekinya, kita dapet parkir tepat di depan tangga masuk citos... Alhamdulillah banget...
Tentang film ini. Biasanya nih, Chandra suka beneeer sama film-film bikinan Kalyana Shira (Janji Joni, Berbagi Suami) tapi kayaknya kali ini, Chandra sukses dibuat menguap berkali-kali ;) Heheheh Kalo gue sih tetep menikmati, meski gue kesel nontonnya.
Seperti film sebelumnya (Berbagi Suami). Nia Dinata menampilkan tiga plot yang berlainan, tapi memiliki persilangan diantara ketiganya. Kalau pada Berbagi Suami setiap plot terasa menggigit dan persilangan terasa pas. Di film ini, gue kurang merasakan "gigitan" yang sama ;)
Film ini memiliki sinopsis diantaranya, sebagian seperti ini:
"Film dibuka dengan cerita Hannah Catrelle (Mirrah Foulkes) seorang warganegara Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Ditengah-tengah kekacauan ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim warga Bali yang bersama-sama menjadi sukarelawan. Melalui pertemuan ini Hannah belajar tentang Islam yang sesungguhnya dan menyadari bagaimana prasangka buruk bisa mengakibatkan pemahaman yang salah tentang kemanusiaan."[Taken from LongRoadToHeaven.com]
Tadinya gue berpikir, benar-benar akan dijelaskan tentang Islam sesungguhnya, bagaimana Islam itu bukan mengenai teroris, bom dan lain lain. Tapi kenyataannya, screen yang menampilkan rapat para teroris yang membuat Islam kelihatan jelek malah lebih banyak daripada screen penjelasan tadi. Si Haji Ismail hanya membuat pernyataan singkat yang kira-kira seperti ini (gue lupa tepatnya) "Those people who did this, didn't understand the true meaning of Islam. There's no shortcut to Heaven. The path to heaven is very long and difficult." Sepertinya, dengan kata-kata yang sama dengan judul filmnya ini, "misi" film menyampaikan bahwa Islam sesungguhnya sudah tersampaikan. Blah, gak ada 5 menit, dibandingkan sorotan pada rapat penggodokan teroris, lebih banyak disorot disana.
Yasudah, bagi yang mau nonton, monggo... Bagi yang mau mencoba busway, silahkan... Bagi yang mau ikutan kena macet akibat busway, Hayooo.. ;) Heheheh
Bye the way busway, hari ini merupakan hari pertama busway rute Ragunan - Kuningan beroperasi di hari kerja. Kalo kemaren-kemaren sih gue gak liat & gak akan komentar, toh bukan hari kerja, gak mungkin macet. Tapi hari ini... Jreng jreng jreng jreng... Muaceeeeeeeet abis... Sebenernya macetnya buncit tuh udah jadi issue beberapa bulan ini semenjak dibangun busway, jalan jadi makin sempit. Jadilah, makin macet di buncit. Entah gimana, mungkin kemacetan ini disengaja, biar orang2x pada "gerah" dan beralih ke busway... Tapi kayaknya usaha ini agak gak ngaruh, dapat dilihat dari macet bangetnya buncit hari ini.... Huhuhuhu... Apa boleh buat, anjing menggonggong, kafilah berlalu... Maksud gue, pemerintah boleh berupaya keras melalui busway, toh orang belum beralih juga dari mobil pribadi...
Lalu lalu... Sabtu kemaren gue nonton film Long Road to Heaven di citos sama Chandra. Sempet males juga mengingat citos penuh dengan anak ABG kalo malem minggu dan amat sangat susah cari parkir... Tapi memang rejekinya, kita dapet parkir tepat di depan tangga masuk citos... Alhamdulillah banget...
Tentang film ini. Biasanya nih, Chandra suka beneeer sama film-film bikinan Kalyana Shira (Janji Joni, Berbagi Suami) tapi kayaknya kali ini, Chandra sukses dibuat menguap berkali-kali ;) Heheheh Kalo gue sih tetep menikmati, meski gue kesel nontonnya.
Seperti film sebelumnya (Berbagi Suami). Nia Dinata menampilkan tiga plot yang berlainan, tapi memiliki persilangan diantara ketiganya. Kalau pada Berbagi Suami setiap plot terasa menggigit dan persilangan terasa pas. Di film ini, gue kurang merasakan "gigitan" yang sama ;)
Film ini memiliki sinopsis diantaranya, sebagian seperti ini:
"Film dibuka dengan cerita Hannah Catrelle (Mirrah Foulkes) seorang warganegara Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Ditengah-tengah kekacauan ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim warga Bali yang bersama-sama menjadi sukarelawan. Melalui pertemuan ini Hannah belajar tentang Islam yang sesungguhnya dan menyadari bagaimana prasangka buruk bisa mengakibatkan pemahaman yang salah tentang kemanusiaan."[Taken from LongRoadToHeaven.com]
Tadinya gue berpikir, benar-benar akan dijelaskan tentang Islam sesungguhnya, bagaimana Islam itu bukan mengenai teroris, bom dan lain lain. Tapi kenyataannya, screen yang menampilkan rapat para teroris yang membuat Islam kelihatan jelek malah lebih banyak daripada screen penjelasan tadi. Si Haji Ismail hanya membuat pernyataan singkat yang kira-kira seperti ini (gue lupa tepatnya) "Those people who did this, didn't understand the true meaning of Islam. There's no shortcut to Heaven. The path to heaven is very long and difficult." Sepertinya, dengan kata-kata yang sama dengan judul filmnya ini, "misi" film menyampaikan bahwa Islam sesungguhnya sudah tersampaikan. Blah, gak ada 5 menit, dibandingkan sorotan pada rapat penggodokan teroris, lebih banyak disorot disana.
Yasudah, bagi yang mau nonton, monggo... Bagi yang mau mencoba busway, silahkan... Bagi yang mau ikutan kena macet akibat busway, Hayooo.. ;) Heheheh