Hari ini, dua orang keponakan gue ikut ngejemput gue di kantor. Jadinya rame, dua keponakan cowok, ade gue dan sepupu gue dalam satu mobil. Keponakan gue yg pertama sebut saja namanya GK, kelas 6 SD di salah satu sekolah swasta di Pondok Indah sementara yang kedua namanya KV, kelas 3 SD. Dan dimulailah percakapan yang menurut gue lucu.
Background Music: Gonjreng gonjrengg... Wouuuw Wouu *Gak tau lah musik rock apa yang diputar di radio kawula muda itu, yang jelas GK langsung mengenalinya.*
GK: “Waah lagu ini enak nih, aku suka bangeet.... “ Sambil membesarkan volume radio dan tangannya mengayun-ayun, memperagakan gaya drummer sedang main drum.
KV: “Kamu kalau sudah besar, mau jadi dokter atau jadi pemain musik sih sebenernyaaa?”
GK: “Dua-duanya dong. Kaya Tompi. Kalo dia kan dokter bedah + penyanyi. Kalo aku nanti, dokter + pemain musik.”
KV: “Memang kamu gak repot nanti pilih yang mana?”
GK: “Kan diatur sedemikian rupa. Tapi kalo ada tawaran manggung tapi aku harus praktek, yah aku pilih praktek dong. Kecuali kalo ada konser besar gitu, aku pilih konser.”
KV: “Nanti kalo ada pasien gawat gimana? Kan dua-duanya penting.”
GK: “Yaah kalo gitu, aku gak dateng ke dua-duanya. Aku ke mesjid aja.”
KV: “Kok ke mesjid? Ngapain?”
GK: “Aku berdoa. Semoga tanpa aku konsernya sukses dan orang yg perlu ditolong itu selamat.”
Gue: *Gubrag!!!!* Cape deeeeeeehhh….
Cuplikan percakapan diatas tak ayal *halah!* menggelitik gue dan sukses membuat gue geli sendiri. Anak kecil, 10 tahuh, kok pinter banget yah ngomongnya… Heheheh
Sepertinya, akan terjadi pergeseran profesi di generasi mendatang. Gejalanya dapat dilihat dan dibaca di koran, saat anak kecil ditanya cita-citanya, jawabannya adalah penyanyi, pemain sinetron, pemain musik dan profesi-profesi ke artisan lainnya. Alasannya mudah ditebak. Karena sering nonton tv dan menganggap profesi itu keren, sering masuk tv, cantik, hedon, gaul dan terlihat seperti orang kaya. Kayaknya profesi-profesi serius yang menuntut orang untuk berpakaian rapih ke kantor, kerja 9-5 akan ditinggalkan. Mungkin banyak akan memilih hidup bebas dengan segala kebebasan teknologi, lebih mementingkan lifestyle dan entertainment. Pake kaos ke kantor, jam kantor gak menentu dan meeting diadakan di coffee shop. Mungkin saja, bisa jadi. Gejala ini sudah dapat dilihat dari sekarang.
Profesi Ganda
Sebenarnya dari sekarang udah banyak yang menjalani profesi ganda atau memiliki kerja sampingan. Ambil contoh Adhitya Mulya yang bekerja di perusahaan shipping multinasional tapi tetap berkreasi sebagai penulis. Dua pekerjaan yang sama sekali gak nyambung. Lalu Tompi yang berprofesi sebagai dokter bedah yang juga penyanyi jazz. Dua pekerjaan yang juga gak nyambung. Tapi toh tetep sukses dijalaninya. Lalu ada sejumlah artis yang jadi politisi atau anggota DPR bahkan ada yg nekat daftar dan mencalonkan diri jadi presiden di pemilu kemarin (dan akan mencalonkan diri lagi pemilu berikutnya). Kalau itu mah keblinger kali yak… Jauh amat dari pemain sintetron jadi presiden ;) Hehehehe Mungkin untuk sukses melakoni dua profesi resepnya adalah serius, disiplin dan mau bekerja keras. Menjalankan kedua profesinya secara professional dan bertanggung jawab, sehingga hasil yang dicapai maksimal dan memuaskan banyak pihak.
Jadi kalau 20-25 tahun lagi melihat musisi berinisial GK yang juga berprofesi jadi dokter, bisa jadi itu keponakan gue lhooo.. ;) Hehehehe