Masih seperti novel sebelumnya, Habiburrahman menceritakan tentang indahnya pernikahan yang dilandasi oleh cinta dan pengabdian kepada Allah SWT. Novel yang terdiri atas dua cerita pendek ini (Pudarnya Pesona Cleopatra & Setetes Embun Cinta Niyala) kental dengan nuansa pernikahan dan cinta Islami. Meski judul novel ini mengangkat cerita pendek yang pertama (Pudarnya Pesona Cleopatra) namun gue lebih suka cerita yang kedua (Setetes Embun Cinta Niyala).
Membaca novel karangan Habiburrahman selalu membuat gue berangan-angan, mengkhayalkan memiliki pernikahan seindah dalam cerita. Menjadi diri soleh yang memiliki pasangan hidup soleh, yang melebur menjadi satu atas ijin dan degan rasa cinta luar biasa kepada Illahi. Namun di lain pihak, gue takut angan-angan gue menjadi terlalu tinggi, membayangkan suatu ikatan yang mungkin mustahil di jaman segila ini. Tapi tetap saja, harapan dan doa gue tempatkan begitu tinggi, semoga Allah mendengar dan meridhoi.
Novel yang begitu indah dan enak dibaca, selalu membuat gue meneteskan air mata. Satu hal pasti yang dapat dipelajari dari novel ini, selain angan-angan yang gue sebutkan tadi ialah bila kita ingin memiliki pasangan hidup yang soleh dan cinta kepada Illahi, kita harus terlebih dahulu menjadi pribadi yang soleh dan memiliki cinta yang besar kepada Illahi :) Amiin...
Selamat membaca :)