Namun terkadang, dalam perjalannya seringkali seseorang bertemu dengan orang yang tidak sepaham, tidak memiliki prinsip yang sama dengannya. Terkadang bertukar pikiran, saling menularkan yang baik, namun tidak jarang juga seseorang yang memaksakan kepada orang lain. Padahal suatu prinsip itu mungkin baik untuk diri sendiri belum tentu baik untuk orang lain.
Kalau sudah begitu, prinsip hidup ini sering dijadikan alasan dalam suatu pertikaian, perdebatan bahkan perceraian. Kata-kata “Sudah tidak ada kecocokan lagi” seringkali menjadi alasan perpisahan. Prinsip hidup juga seringkali menjadi alat untuk menghakimi orang lain, menyalahkan dan berbuat keras seakan berusaha mengatakan "Prinsip kamu salah! Sayalah yang benar, maka ikuti prinsip saya!". Namun bila saya pikirkan lebih jauh, tidak ada dua manusia yang benar benar sama dan serupa
Mungkin jawabannya memang perpisahan yah, kalau memang jurang pemisahnya sudah terlalu lebar. Mungkin perpisahan lebih baik, daripada suatu pihak harus merasa tertekan atas perbedaan-perbedaan yang ada dan kelelahan menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut, daripada terjadi pertikaian yang tak berkesudahan. Saya jadi bingung, kalau prinsip hidup hanya memacu perpecahan dan perpisahan, masihkah ada gunanya memiliki dan memegang teguh prinsip hidup itu sendiri?