Seorang teman saya pernah menuliskan “Menjadi tua itu pasti tetapi menjadi dewasa merupakan pilihan” sebagai slogan hidupnya, mungkin kita semua pernah mendengar istilah ini. Menjadi dewasa, terdengar menyeramkan... terdengar serius dan menakutkan... Saya pernah mendapati seorang yang telah berumur namun belum dewasa, tapi di lain kesempatan saya bertemu dengan seseorang yang masih muda umurnya namun terlihat sangat dewasa, baik dari segi pembawaan ataupun pikiran dan wawasan.
Dewasa. Sebenarnya, apa sih pengertian dewasa itu? Sebuah majalah wanita memberikan ciri-ciri dewasa sebagai berikut.
Seseorang dikatakan dewasa bila:
1. Dewasa bukan sekedar pertambahan umur, tapi juga ‘pencapaian’ dalam banyak hal.
2. Kamu sanggup mengatasi banyak hal yang terjadi dalam hidupmu (termasuk yang tidak mengenakkan) – in the right way.
3. “Berani” meninggalkan hal-hal yang pernah membuatmu bermasalah di masa lalu dan selalu antusias dalam mengalami hidup.
4. Fokus terhadap pengembangan dirimu-tanpa harus jadi egois!
5. Bisa menentukan tujuan hidupmu secara independen, tanpa pengaruh pacar, orang tua termasuk teman-teman.
6. Sanggup “berdamai” dengan dirimu sendiri. Ketimbang harus meratapi semua kekurangan, kamu ternyata lebih “excited” menggali hidden potentials yang ada dalam dirimu.
7. Berani berkata “maaf” minus gengsi.
8. Tidak berhenti atau patah arang saat kamu mengalami kegagalan. Fall for seven times, stand for eight times!
[Dikutip dr majalah SPICE, edisi April-Mei 2006]
Ciri-ciri dewasa tersebut membuat saya bertanya kepada diri saya sendiri, sudahkah saya dewasa? Lalu saya mulai menilai diri saya sendiri.
1. Pencapaian dalam banyak hal. Saya sudah bekerja dan dalam proses meniti karier. Itu termasuk pencapaian bukan yah? Kalau bukan, berarti saya belum mencapai apapun.
2. Dalam mengatasi banyak hal dalam hidup saya, saya masih tergantung pada orang-orang di sekitar saya. Jadi saya belum lolos pada point ini.
3. Point ketiga ini mungkin sudah saya lakukan. Yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Saya ingin hidup saya maju terus.
4. Pengembangan diri, fokus, tidak menjadi egois. Rasanya juga belum.
5. Tujuan hidup saya. Mungkin tidak dipengaruhi oleh orang-orang sekitar, namun orang-orang sekitar saya menjadi bahan pertimbangan dan mempunya kontribusi yang sangat kuat dalam pertimbangan saya menentukan tujuan hidup. Jadi saya lolos tidak yah dalam point ini?
6. This is definitely not! I can’t reconcile with myself, not yet!
7. Ini kadang-kadang saya lakukan ;p
8. Yaps! This is definitely me, I always think that anything happen for a reason and God is the reason! So why do I have to bother to fail?
Setelah melihat isi point-point tersebut, saya jadi menyadari bahwa saya belum dewasa sama sekali! Butuh waktu, pendewasaan diri butuh waktu. Dan saya memilih untuk menjadi dewasa, bukan menjadi tua [karena toh, hal ini sudah pasti ;p hehehe] Saya akan coba lihat daftar ini setahun lagi, mudah-mudahan point saya bertambah :)