Nah lhoo! Heboh kaan... Itu bukan judul sinetron lhoo, tapi itu merupakan topik yang dibicarakan di acara Kupas Tuntas di TV7 semalam. Semalam itu gue ga bisa tidur, jadilah gue klak klik remote TV dan terdampar di acara Kupas Tuntas di TV7. Acara itu menampilkan interview antara Ki Gendeng Pamungkas dengan penanggung jawab acara Kupas Tuntas TV7 mengenai rencana-rencana Ki Gendeng Pamungkas untuk menyantet Bush.
Ki Gendeng menyatakan, beliau sudah menyiapkan ini itu untuk ceremony penyantetan atau vodoo Bush. Dari mulai darah orang yang meninggal karena kecelakaan dan dibunuh, dupa dan wangi-wangian 7 rupa kualitas terbaik, bisa ular kobra, macem-macem deeh, bahkan Ki Gendeng menyatakan kalau untuk ceremony itu, ia menghabiskan uang 80juta rupiah!! Wouuww... Niat banget yaaaak... Jelas-jelas 80juta bukan jumlah yang sedikit yah, bisa beli motor, kasih makan uang sekampung atau biaya pendidikan anak sampe lulus SMA kali yah ;) Hehehehhe
Waktu ditanya efek dari penyantetan tersebut dan apa yang akan dirasakan oleh Bush, Ki Gendeng menyatakan bahwa dia akan membuat cuaca di Istana Bogor tidak menyenangkan pada hari H, penuh petir dan hujan deras. Sementara efek langsung pada presiden Bush, ia akan merasakan emosi yang naik dan akan melontarkan kalimat yang tidak direncakan sebelumnya dan ia akan membuat presiden Bush gak betah lama-lama di Istana Bogor, dari rencana sekitar 10 jam, hanya akan bertahan selama 1 jam. Bahkan Ki Gendeng juga bilang, ia akan mempersulit mendaratnya pesawat/helikopter presiden Bush.
Gue cukup heran topik dan rencana seperti itu disiarkan di TV, saat pembawa acara bertanya apakah Ki Gendeng gak ditelpon dan diperingatkan oleh orang-orang dari pemerintah, dengan santai Ki Gendeng menjawab "Yaah ada aja sih yang nelpon, tapi saya bilang, mending Bush atau lo yang gue santet? Hahahaha", ia menjawab sambil tertawa-tawa, pembawa acara tertawa keki dan pastinya si penelpon lebih keki lagi ;) Hehehehe
Percaya gak percaya sih, gue sih memilih untuk gak percaya, karena menurut gue musyrik, karena yang tahu mengenai apa yang terjadi pada hari, jam, menit, detik kemudian kan hanya Allah SWT. Namun yang bisa gue tarik dari aksi keras seorang Ki Gendeng adalah, semua aksi merupakan suatu reaksi. Seperti hukum alam kehidupan, siapa yang berbuat, akan menuai balasannya. Ki Gendeng sendiri merasa "gerah" dengan kedatangan dan tokoh Bush karena dinilai menggangu & menyusahkan. Gimana gak menyusahkan cobaa?? Demi kedatangannya yang konon cuma 10 jam itu, banyak rute harus dirubah, akses menuju dan dari Istana Bogor akan dialihkan, sekolah-sekolah dan kantor diliburkan, sinyal HP berjarak 10meter gak akan berfungsi, bahkan pedagang kaki lima dan tukang becak yang biasa mangkal di daerah situ konon gak boleh berjualan atau mangkal dalam kurun waktu 10 hari sebelum kedatangan Bush! Huwaaaaa... Dikasih makan apaaa coba keluarganya selama 10 hari itu!!! Gileee kerugian materi dan non-materinya banyak bangeeet... Lebih jauh Ki Gendeng menyatakan ketidak sukaannya terhadap aksi Bush kepada negara Irak, beliau berkata, "Kalau memang mau menangkap Saddam Husein, tangkap saja, tapi jangan bikin porak poranda negaranya." intinya begitu, dan menurut beliau, ada agenda antara pemerintah dan Bush yang disembunyikan dari publik.
Gue pikir lebih jauh, mungkin Ki Gendeng ada benarnya, niatnya masih baik meski caranya mungkin agak nyeleneh. Tapi untuk menunjukkan rasa ketidaksetujuan memang agak susah, mau demo kayaknya gak ngaruh, mau dengan cara intelektual akan memakan waktu lama, mungkin bagi sebagian orang, cara nyeleneh yang tidak biasa adalah jawabannya. Buat gue, Allah pasti punya cara & rencana untuk segala sesuatu, kebaikan sebesar zarrah akan ada balasannya begitu pula dengan keburukan. Dan setiap perbuatan kita akan ada balasannya, ibaratnya kalau gak mau dicubit, jangan nyubitin orang :) Hehhehe Dan segala aksi penolakan rakyat Indonesia terhadap kedatangan Bush merupakan reaksi dari aksi-aksi yang Bush lakukan terhadap dunia secara global.
Sepertinya, moment ini bagus untuk berkaca diri, bahwa setiap perbuatan dan perkataan gue harus lebih hati-hati, karena akan berdampak pada orang lain dan akan ada balasannya. Entah di dunia melalui perantara tangan manusia atau di akhirat nanti.
Maaf lahir batin yah kalau saya pernah cubit kalian, Jangan cubit saya balik yah, sakiiiiitt ;) Hehehehe
Berita terkait: Kompas.
Ki Gendeng menyatakan, beliau sudah menyiapkan ini itu untuk ceremony penyantetan atau vodoo Bush. Dari mulai darah orang yang meninggal karena kecelakaan dan dibunuh, dupa dan wangi-wangian 7 rupa kualitas terbaik, bisa ular kobra, macem-macem deeh, bahkan Ki Gendeng menyatakan kalau untuk ceremony itu, ia menghabiskan uang 80juta rupiah!! Wouuww... Niat banget yaaaak... Jelas-jelas 80juta bukan jumlah yang sedikit yah, bisa beli motor, kasih makan uang sekampung atau biaya pendidikan anak sampe lulus SMA kali yah ;) Hehehehhe
Waktu ditanya efek dari penyantetan tersebut dan apa yang akan dirasakan oleh Bush, Ki Gendeng menyatakan bahwa dia akan membuat cuaca di Istana Bogor tidak menyenangkan pada hari H, penuh petir dan hujan deras. Sementara efek langsung pada presiden Bush, ia akan merasakan emosi yang naik dan akan melontarkan kalimat yang tidak direncakan sebelumnya dan ia akan membuat presiden Bush gak betah lama-lama di Istana Bogor, dari rencana sekitar 10 jam, hanya akan bertahan selama 1 jam. Bahkan Ki Gendeng juga bilang, ia akan mempersulit mendaratnya pesawat/helikopter presiden Bush.
Gue cukup heran topik dan rencana seperti itu disiarkan di TV, saat pembawa acara bertanya apakah Ki Gendeng gak ditelpon dan diperingatkan oleh orang-orang dari pemerintah, dengan santai Ki Gendeng menjawab "Yaah ada aja sih yang nelpon, tapi saya bilang, mending Bush atau lo yang gue santet? Hahahaha", ia menjawab sambil tertawa-tawa, pembawa acara tertawa keki dan pastinya si penelpon lebih keki lagi ;) Hehehehe
Percaya gak percaya sih, gue sih memilih untuk gak percaya, karena menurut gue musyrik, karena yang tahu mengenai apa yang terjadi pada hari, jam, menit, detik kemudian kan hanya Allah SWT. Namun yang bisa gue tarik dari aksi keras seorang Ki Gendeng adalah, semua aksi merupakan suatu reaksi. Seperti hukum alam kehidupan, siapa yang berbuat, akan menuai balasannya. Ki Gendeng sendiri merasa "gerah" dengan kedatangan dan tokoh Bush karena dinilai menggangu & menyusahkan. Gimana gak menyusahkan cobaa?? Demi kedatangannya yang konon cuma 10 jam itu, banyak rute harus dirubah, akses menuju dan dari Istana Bogor akan dialihkan, sekolah-sekolah dan kantor diliburkan, sinyal HP berjarak 10meter gak akan berfungsi, bahkan pedagang kaki lima dan tukang becak yang biasa mangkal di daerah situ konon gak boleh berjualan atau mangkal dalam kurun waktu 10 hari sebelum kedatangan Bush! Huwaaaaa... Dikasih makan apaaa coba keluarganya selama 10 hari itu!!! Gileee kerugian materi dan non-materinya banyak bangeeet... Lebih jauh Ki Gendeng menyatakan ketidak sukaannya terhadap aksi Bush kepada negara Irak, beliau berkata, "Kalau memang mau menangkap Saddam Husein, tangkap saja, tapi jangan bikin porak poranda negaranya." intinya begitu, dan menurut beliau, ada agenda antara pemerintah dan Bush yang disembunyikan dari publik.
Gue pikir lebih jauh, mungkin Ki Gendeng ada benarnya, niatnya masih baik meski caranya mungkin agak nyeleneh. Tapi untuk menunjukkan rasa ketidaksetujuan memang agak susah, mau demo kayaknya gak ngaruh, mau dengan cara intelektual akan memakan waktu lama, mungkin bagi sebagian orang, cara nyeleneh yang tidak biasa adalah jawabannya. Buat gue, Allah pasti punya cara & rencana untuk segala sesuatu, kebaikan sebesar zarrah akan ada balasannya begitu pula dengan keburukan. Dan setiap perbuatan kita akan ada balasannya, ibaratnya kalau gak mau dicubit, jangan nyubitin orang :) Hehhehe Dan segala aksi penolakan rakyat Indonesia terhadap kedatangan Bush merupakan reaksi dari aksi-aksi yang Bush lakukan terhadap dunia secara global.
Sepertinya, moment ini bagus untuk berkaca diri, bahwa setiap perbuatan dan perkataan gue harus lebih hati-hati, karena akan berdampak pada orang lain dan akan ada balasannya. Entah di dunia melalui perantara tangan manusia atau di akhirat nanti.
Maaf lahir batin yah kalau saya pernah cubit kalian, Jangan cubit saya balik yah, sakiiiiitt ;) Hehehehe
Berita terkait: Kompas.