Thursday, October 26, 2006

25 It is!

Alhamdulillah, I'm turning 25 on 26 October 2006. Some might say that age is just a bunch of number, but for me it wasn't. I've been having a wonderful life, there were ups and downs. I hope that I grew more mature as I reached 25.

I remembered when I was in high school, I pictured myself married at the age of 25, and although I haven't married yet, but I think it's OK. I mean, people can make plans in their life, but who knows Allah's plan over you. So I'm going to enjoy my life and make the best of it. Who knows I might turn 26 or not ;) Hehehhehee

I'm very happy today. I never thought that there were be so many friends that really remember my birthday, well they might see it on my friendster though but it was still a delightful feeling to know that some friends really remember :D Hueueuhehee

Oh and by the way, I would like to say:
Happy Iedul Fitri 1427 H
Minal Aidin Wal Faidzin

I hope that Allah still give us a chance to meet next Ramadhan. Amiin.. :)

Wednesday, October 18, 2006

Bupus TIF 2000 @ Al-Haya

Sabtu kemarin, temen-temen aku di TIF2000 buka puasa bareng di sebuah Cafe di daerah Dharmawangsa, namanya Al-Haya Cafe & Melting Pot. Dari luar sih penampilannya kaya cafe-cafe pada umumnya, cozy, keren gitu deh.. Pas masuk ternyata, tempat ini beda dari tempat lainnya yang pernah aku datengin.

Konsep Al-Haya Cafe ini sendiri adalah Cafe + Perpustakaan + Toko Buku Islami. Pokoknya semuanya campur-campur deh, jadi sambil makan atau minum-minum gitu, kita bisa baca buku-buku Islami yang tersedia disana. Liat aja nih, begitu masuk langsung disodorin rak-rak buku.

Enak kan? Nah tunggu sampe liat tempat makannya ;) Tempat makannya tuh lesehan gitu, pake karpet, meja pendek dan bantal-bantal empuk, jadi bener-bener bisa santai baca sambil makan atau minum, bahkan pas bupus kmrn, temen aku ada yang tidur-tiduran ;) *itu mah ga tau diri yah :D* hehehe pokoknya relax dan santai deeh...

Makanannya sendiri lumayan enak, porsinya pas tapi sayangnya variasinya dikit. Oh iya, Al-Haya ini kebanyakan menawarkan makanan timur tengah, kaya roti cane, kebab, nasi goreng kambing, kurma shake, dll. Buat yang gak doyan makan kambing, disini nasi goreng kambingnya enak lhooo... dagingnya empuuk dan ga bau daging kambing ;) Huheuehue

Buat yang anti sama asep rokok, jangan khawatir, Al-Haya menyediakan ruang khusus buat para perokok, liat aja di gambar di bawah ini :)


Ayoo tunggu apalagi, Cobain ke Al-Haya :)

I Hope I Love You Forever!

Gara-gara baca postingan ini, aku jadi tersadar satu hal kalau apa yang ditulis disitu bener banget. Ada kalanya aku menyayangi seseorang, sangat menyayanginya, aku pikir pada saat itu sayang aku untuk selamanya, namun apa kenyataannya? Ternyata tidak, sebegitu mudahnya aku berbalik hati, dari sayang menjadi biasa saja. Di lain waktu juga, ada suatu massa aku sukaaaa banget melakukan satu hal, tapi di lain kesempatan, kalau dipikir-pikir, kenapa yah kok aku mau melakukan hal itu, berasa bodoh banget melakukan hal-hal yang aku sesali belakangan.

Sekarang, aku sedang merasakan cinta yang luar biasa pada keluarga aku dan ke nenek aku, well sebenernya sih cintanya udah dari dulu :D tapi yah, I think I am a bit grown up now, I love them like never before, I see their loves and sacrifices from another angle, an angle I never look up before. For that reason, I love them even more :)

Dan aku bersyukur banget aku dilahirkan di keluarga yang seperti ini, yang selalu penuh dengan kasih sayang dan diajarkan untuk mencintaiNya, Alhamdulillah ya Allah engkau memberikan aku nikmat berada di keluarga seperti ini. Penuh cinta dan kasih sayang. Dan aku rasa pada dasarnya seluruh mahluk di dunia saling menyayangi kan :D

But unfortunately, love could turn to anger or even hate sometimes. We often heard in the news, that a mother murdered her children, a boy killed his father, and a couple killed each other and lots of other things. Sebenernya itu merupakan bukti nyata bahwa rasa “sayang” atau “cinta” yang aku rasakan, yang aku claim milik aku sendiri, itu ternyata bukan milik aku. Itu adalah milik Allah SWT melalui sifat Ar-Rahman Ar-Rahiim nya, karena aku (dan semua manusia di dunia ini) ditiupkan Ruh Allah pada saat di rahim ibu, makanya aku (dan semua manusia di dunia ini) punya sifat pengasih dan penyayang juga, bedanya kalau Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kalau aku (dan semua manusia di dunia ini) cuma dapet Pengasih dan Penyayangnya aja.

Well kalau sudah dihadapkan pada Kebesaran Allah begini, makin berasa deh sebenernya aku ini bukan siapa-siapa. Setelah membaca postingan temen aku itu, aku setuju banget, jadi sekarang buat ibu, papah, ade, enin, chandra, adit, de nia, mas abi, wa ceu, teta, om teddy, tante yuni, ali, aca, semuaaa saudara-saudara aku, dan semua temen-temen aku, I Hope I Love You all Forever! ^_^

Tuesday, October 17, 2006

Ooh it's such a Beautiful Day ^_^

Alhamdulillah, pagi ini bangun udara cerah banget, semalem tidur cukup & nyenyak, jadi bangun gak pusing kaya hari-hari sebelumnya :D Biasanya kalau habis mandi, liat keluar jendela masih agak kelabu, hari ini matahari udah bersinar terang, pertanda akan cerah.. wuiih.. Alhamdulillah :D

Ditambah lagi, perjalanan ke kantor hari ini juga lancar, paling ada hambatan sedikit di spot-spot pembangunan halte busway di Buncit, setelah itu langsung lancaaar... Jam 8.00an lebih dah sampe kantor :)

Udah dikasih karunia seperti ini, jangan lupa baca doa
"Alhamdulillahiladzi
Roda illaya ruhi
Wa'afani fi jasad
Wa'adzinali bi dzikrih

Puji syukur bagi Alloh
yang telah mengembalikan ruhku
dan menyehatkan badanku
dan mengijinkanku mengingat namaNYA.."
Amiin.. Semoga hari anda secerah hari saya ^_^

Monday, October 16, 2006

A Great Story | Pepaya dan Melon Paling Nikmat

When I browse into mini's blog, I read this amazing story. It's titled is "Pepaya dan Melon Paling Nikmat", check it out!

GMHR, Berkat Ramadhan & RS Kangker Dharmais

Seperti biasa, untuk mengisi perjalanan berangkat gue ke kantor yang menghabiskan waktu hampir 2 jam *Yes! 2 jam! Thanks to pembangunan busway yang serentak dimana-mana*, gue selalu mendengarkan radio favorite gue, apalagi kalau bukan Hard Rock FM. Nah kalau pagi, acaranya itu namanya GMHR (Good Morning Hard Rockers), gue dengerin dari jamannya Indy-Farhan, Melani-Yossi, Melissa-Bram sampe sekarang Pandji-Steny. Di setiap bulannya, selalu ada acara-acara khusus gitu di GMHR dan bulan ini, karena bulan Ramadhan, GMHR menghadirkan satu sessi khusus namanya Berkat Ramadhan, berbagi kasih di bulan Ramadhan.

Apa sih sessi Berkat Ramadhan itu?

Jadi acara ini, mengangkat cerita tentang anak-anak berumur 0-14 tahun yang di vonis kangker, yang sedang dirawat di RS Kangker Dharmais. Setiap waktu, ada cerita mengenai seorang anak yang diangkat. Pertama kali gue denger, cerita yang diangkat ialah cerita seorang (almarhum) Reza *kalau gue gak salah inget* yang menceritakan tentang kesehariannya disana, sayang sekali malam setelah rekaman suara itu dibuat dan diputarkan di Hard Rock FM, Reza meninggal dunia :( Di lain kesempatan, diputar rekaman dari seorang anak bernama Windy, yang kalau didengar dari suaranya ia seperti anak-anak kecil lainnya, polos, ceria dan tanpa beban. Dalam rekaman suara itu Windy digambarkan sedang sibuk mewarnai gambar bersama gurunya, saat ditanya warna strawberry apa, dengan lantang ia berkata "Meraaah" lalu asyik menggambar lagi. Belakangan penyiarnya bilang kalau ternyata Windy memiliki tumor di bagian keningnya hingga menutupi matanya, akibatnya ia menjadi susah melihat, bahkan mungkin gak melihat sama sekali. Gue kaget banget, sangat berlawanan dengan kenyataan dia tetap ceria dan sanggup menjawab warna strawberry adalah merah padahal Windy kecil sama sekali sulit atau bahkan sama sekali tidak bisa melihat.

Menurut informasi dari pihak RS Kangker Dharmais, setiap anak yang mengidap kangker membutuhkan biaya sekitar Rp. 50juta-Rp. 100juta rupiah, sebuah angka yang sama sekali tidak kecil, apalagi kebanyakan orang tua dari anak-anak pengidap kangker ini hanyalah tukang becak, tukang bangunan, dll. Kebayang gak sih gimana beratnya sehari-hari untuk mereka? Saat dana mepet tapi gak sampai hati melihat buah hatinya menderita... :( Hiks..

What Can we Do?

Miris banget kan dengernya? Rasanya pengen banget bantu, tapi kalo liat jumlahnya yang 50juta pasti langsung mikir "Ya Allah... Darimana dapet uang sebanyak itu?". Mau bantu juga gak punya uang sebanyak itu. Nah maka dari itu, GMHR mengajukan beberapa cara kalau kita mau membantu anak-anak di RS Kangker Dharmais ini. Cara-cara tersebut ialah:
  1. Dengan menjadi Relawan.
  2. Pilihan ini cocok untuk orang-orang yang punya waktu luang tapi gak punya kelebihan uang. Misalnya gaji kamu sebulan 1.5 juta trus kepake semua untuk hidup kamu, tapi kalau sabtu kamu ada waktu luang alias gak kemana-mana, silahkan main-main ke bangsal anak di RS Kangker Dharmais ini. Meski menurut kamu itu adalah hal sepele, namun menurut Contact Person Relawan di RS Kangker Dharmais yang bernama Raden, kehadiran relawan-relawan untuk sekedar mengajak main, mendengarkan mereka curhat, dll sudah banyak membantu si anak sakit maupun keluarganya. Karena untuk beberapa saat mereka dibuat lupa akan cobaan yang sedang dihadapinya.

  3. Dengan menjadi Donatur.
  4. Pilihan ini cocok untuk yang punya sedikit kelebihan uang, tapi gak punya banyak waktu luang. Kamu bisa ikutan bantu dengan uang ke rekening:

    Bank Mandiri Cabang RS Kangker Dharmais
    No Rekening : 1160004934908
    Atas Nama : Lukitowati

    Berapapun uang yang bisa kamu sisihkan, coba aja kirim kesini, kalau ada 100 orang aja yang nyumbang Rp. 50ribu rupiah, kan udah Rp. 5juta rupiah, lumayan banget. Dan kalau kamu khawatir kenapa no rekeningnya atas nama pribadi, kamu bisa kok minta laporan keuangannya tiap bulan :) jadi kamu tau uang kamu lari-nya kemana... :)

  5. Dengan menjadi Communicator.
  6. Nah ini cocok buat yang gak punya waktu luang dan mungkin juga gak punya kelebihan uang tapi punya temen yang buanyaaak bangeeet.. Nah dengan jadi communicator, kamu bisa bantu cerita tentang keadaan disana, kemana harus nyumbang, relawannya siapa yang bisa di telpon.. Gitu... :)

Buat yang tertarik, contact person relawannya namanya Raden, bisa ditelpon di:

Raden : 081311383600

Tempat anak-anak ini dirawati di:

Bangsal Anak RS Kangker Dharmais
Lantai 4.

Atau kalau mau nyumbang, sekali lagi nomer rekeningnya:

Bank Mandiri Cabang RS Kangker Dharmais
No Rekening : 1160004934908
Atas Nama : Lukitowati

Oke deh, begitu aja, Selamat Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan... :)

Sunday, October 15, 2006

Cerita si Tukang Parkir

Posting ini harusnya nyambung sama posting sebelumnya, tapi gak tau kenapa gue males nulisnya, padahal udah kepikiran :D Hehehe anyway, pas gue menghadiri acara tersebut, gue jadi inget pada suatu malam di hari Senin, pas gue lagi dengerin ceramah Aa Gym di Mesjid Al-Azhar, Kebayoran. Judul cerita singkat yang diselipkan antara khotbah Aa Gym adalah tentang Tukang Parkir dan Mobil yang dijaganya. Begini kira-kira ceritanya.

Tukang Parkir dan Mobil yang Dijaganya.

Pada suatu hari terlihat di suatu pelataran parkir, seorang tukang parkir yang menangis meraung-raung. Dia keliahatan sediiih sekali. Lalu seseorang mendekati dan bertanya padanya,

"Assalamualaikum akang. Saya perhatiin dari tadi, akan keliatan sedih. Nangis terus. Ada apa akang?"
"Waalaikumsalam. Ini teh kang, saya teh lagi sedih. Mobil saya hilang."
"Astagfirullah. Mobil akang hilang? Hilang dimana? Siapa yang ambil?"
"Ini kang, mobil disini, mobil yang parkir disini, saya teh tukang parkir, yang hilang mobil yang saya jaga disini."
"Waduh.. Siapa yang ambil atuh kang? Udah bilang sama yang punya?"
"Yang ngambil orang yang punya mobil itu kang."
"Haduh.. gak papa atuh kang, orang dia yang punya yah dia yang ambil. Masa akang yang cuma dititipi jadi menangis meraung-raung begini."

Nah begitulah kira-kira cerita yang disampaikan oleh Aa Gym. Beliau bercerita itu dalam kaitannya bila kita kehilangan barang atau apa sajalah yang kita senangi, kita cintai. Kalau lihat cerita di atas, aneh kan, kenapa tukang parkir yang notabene bukan pemilik mobil malah menangis meraung-raung melihat mobil yang bukan miliknya diambil sama orang yang memiliki mobil itu. Pada kesempatan tersebut, Aa Gym mencoba menyampaikan, saat kita kehilangan sesuatu yang kita sukai atau belum mencapai sesuatu yang kita ingini, mengapa harus menangis meraung-raung, mengapa harus meratap gak keruan, sampe sakit segala, makan gak enak, tidur gak nyenyak cuma mikirin hal tersebut, bahkan mungkin sampai melebihi rasa cinta kita kepada Allah SWT, padahal barang/sanak saudara yang hilang/diambil itu, adalah milik Allah SWT, yang dititipkan kepada kita :) Huheuehue pada kesempatan tersebut Aa Gym juga menambahkan, meskipun apa yang sedang terjadi pada kita, milik Allah yang sedang diambil dari kita, jangan sampai kebahagiaan dan kecintaan kita terhadap Allah juga terambil :) Lah wong semua yang ada di dunia ini milik Allah SWT dan suatu saat akan diambil kembali olehNya :) Kita itu cuma tukang parkir, yang lagi menjaga mobil yang dititipkan Allah SWT kepada kita yang sewaktu-waktu akan diambil kembali olehNya.. :)

Everybody's Changing and I don't Feel the Same

Malem minggu kemaren, gue ada acara buka puasa bersama dengan alumni dari kampus gue. Karena alasan ini itu, yang dateng bupus bareng gak terlalu banyak, meskipun begitu tetep aja rame dan penuh canda tawa (ciyeeh). Dari segi fisik atau tampilan luar, temen-temen gue gak banyak berubah, tampangnya, badannya, cara bercandanya, lucunya, masih begitu-begitu aja, masih lucu, seger, kocak, pokoknya masih familiar deh, masih bikin gue berasa ada di "tempatnya". Tapi kalau gue liat lebih jauh dan lebih dalam lagi, melihat satu-satu sifat dan kedekatan gue sama temen-temen gue, gue rasa ada yang berubah, I don't know what was that and what was happening, but I felt different. Dulu kita cuma ketemuan, bisa langsung cerita ini itu, curhat ini itu bahkan sahabat gue gak perlu ngomongpun, gue udah bisa menebak isi hati mereka dan keadaan terakhir mereka dan sebaliknya, mereka pun begitu. Tapi entah kenapa, malam kemaren, gue serasa kehilangan "chemistry" dengan temen-temen cewek gue. I don't know why...

Mungkin penyebab utamanya karena kita sudah jarang ketemu, beda dengan pas kuliah dulu. Tapi itu seharusnya wajar kan, secara masing-masing sudah mulai harus berkarya dan memiliki kehidupannya masing-masing. Dan (menurut gue) pertemanan dan persahabatannya harusnya tumbuh menjadi lebih "dewasa" yaitu, gak mementingkan kuantitas lagi tapi kualitas. Tapi yang terjadi bukan begitu, boro-boro kualitas dan kuantitas tercapai, lah wong pas ketemu aja (menurut gue) terasa hambar. Sebenernya kalau dilihat secara general, oke-oke aja... Namun ada pertemuan dengan sahabat gue yang membuat gue kecewa. I mean, am I nothing to her? We used to be bestfriends, but now I don't think that she consider me as her bestfriend any longer. And I really don't know what has caused this, I have no idea, I'm clueless... Kalau sudah begini, gue jadi bingung sendiri, dulu definisi sahabat itu buat gue ialah orang yang paling mengerti gue diantara temen-temen lainnya. Orang yang tanpa gue ngomong pun, sudah bisa menebak isi hati gue, orang yang paling tau tentang hidup gue meski hanya gue ceritain sedikit karena mereka udah tau banget gimana gue... Tapi sekarang, gue bener-bener gak tau lagi definisi sahabat itu seperti apa....

Dan bukannya gue gak mau menerima perubahan, I am open to changes. Kaya sahabat gue yang jadi Abnon Jakarta Selatan, dia berubah banget, dari segi dandanan, pergaulan, cara berpikir, cara ngomong, banyak deeh. But somehow I feel special to her and she knows exactly that she is special to me. Ada lagi sahabat gue yang sekarang makin sarkastik, orangnya jujur, blak-blakan meski kadang dia suka ga sadar mungkin menyinggung orang lain, tapi gue udah ngerti banget sifatnya and I am okay with that and again I feel special to her and she knows exactly that she's special to me :) Banyak deh contoh lain tentang pertemanan gue yang ga perlu komunikasi intents tapi masih "bermakna".

Apa sahabatan itu harus sms-an atau telpon-telponan rutin? Saling mengabari dan ketergantungan satu sama lain? Harus kemana-mana bareng dan harus tau satu sama lain ngapain aja? Jujur gue gak pernah suka sahabatan model kaya gitu, model nge-geng yang berasa mati kalau sahabatnya gak ada. Definisi sahabat buat gue adalah orang yang punya pribadi, keinginan dan karakter masing-masing yang somehow selalu "tune in" kalau ketemu dan ngobrol... Bukan kaya orang planet yang gak nyambung satu sama lain dan bukan pula orang yang gak berkarakter dan gak tau mau ngapain tanpa temen-temennya. Itu definisi gue dulu, sekarang? Apa harus gue rubah yah... Because now Everybody's Changing and I don't Feel the Same...

Ujang Pantry

Hari minggu, minggu kemaren gak sengaja gue nonton film ini, ternyata bersambung ke minggu ini. Lucu banget, asli deh.. Film seri tapi pendek (cuma 2 seri) ini, meski gak promosi gembar gembor kaya DTK (Dunia Tanpa Koma) malah lebih seru, kocak, lucu... Hueuehehee yang ga sempet nonton, sayang beneeer.. lucu bangeeetsss.. :D

Tokoh utamanya adalah si Ujang (diperankan oleh pemain Agus di film Jomblo) dan Nadine (diperankan oleh Dinna Olivia). Ujang dan Nadine ini kerja di 1 kantor yang sama, si Ujang jadi OB (Office Boy) sementara Nadine jadi Creative Director yang sukses, cantik dan kaya. Suatu malam, abis pesta kantor gitu, Nadine mabuk dan yah terjadilah kejadian yang tidak diinginkan bersama Ujang sampai akhirnya Nadine hamil. Yang bikin lucu dan sarat pelajaran adalah kisah cinta antara dua mahluk yang beda dunia ini, yang satu cantik, kaya dan terpelajar sedangkan yang satunya lagi malahan kebalikannya. Tentang bagaimana melihat dan menilai orang bukan dari atribut luarnya, melainkan dari hati. Lucu & bagus lah pokoknya :D Huehuehuee

Tapi kenapa belakangan ini, tema hamil di luar nikah, pergaulan bebas, kehidupan metropolitan yang hedon, sukses, namun tak kenal aturan makin menjamur dijadikan tema sinetron atau film yah? Apakah hal ini yang benar-benar sedang terjadi di dunia ini?

Thursday, October 12, 2006

Hari-hari di Tanjung Barat Part#4: Ramadhan = Puasa, Taraweh & Uang Ramadhan

Kalu mencoba mengingat Ramadhan di masa-masa kecil saya, satu dari sekian hal yang paling saya ingat adalah mengenai enin -nenek- saya. Saya selalu ingat waktu saya kecil dulu, untuk sehari saya dan sepupu-sepupu saya puasa, saya dapat 1000 rupiah dari Enin dan 500 rupiah untuk setiap solat taraweh. Sejujurnya itu bukan motivasi saya untuk berpuasa atau taraweh, tapi selalu ada cerita lucu di saat "uang ramadhan" itu dibagikan. Entah pengakuan malu-malu karena bolong puasa atau pengakuan sok gak mau ngaku karena gak taraweh :D Hueheue tapi seingat saya, masa kecil dulu semua anak-anak selalu senang solat taraweh di mesjid. Seneng ketemu bareng, dan teriak kenceng-kenceng "Amiiiin" setiap imam habis baca Al-Fatihan *ini berlaku untuk anak2x cowok* ;) Huehueue tapi Alhamdulillah, saya dan geng Metallica Kids bukan tipe-tipe yang suka main petasan atau paling gak, gak main petasan berlebihan... Secara kita juga suka di omelin sama enin kalau main petasan, karena enin udah tua, takut kaget dan ada Oma *tetangga saya, nenek2x juga* yang kasihan kalo suruh kaget-kaget denger petasan.

Kalau sepupu-sepupu saya sedang tidak taraweh, saya taraweh di mesjid dengan ade saya dan mbak-mbak di rumah. Di mesjid saya temukan teman solat baru yaitu Amelia dan Shalika *kakak adik, satu sekolah sama saya, tetangga juga*. Kita ketemuan di mesjid, solat bareng di spot yang selalu sama. Dulu kita sering banget solat taraweh sama-sama, sampe suatu kali Amelia marah *memang dasarnya saya dan adik saya banget*, karena sewaktu dia solat, saya dan adek saya mengikat mukena dia dan mukena adenya menjadi satu, hingga dia susah ruku dan sujud :(. Waktu itu Amelia marah dan bilang "Saya gak mau lagi solat taraweh bareng kamu!" lalu dia pergi dan menggandeng adeknya. Saya sedih sekali waktu itu, sampai sekarang saya masih merasa sedih kalau mengingatnya, maafkan saya yah Amel & Shalika.. :( Setelah kejadian itu, kami gak pernah solat taraweh bareng-bareng lagi dan saya selalu solat taraweh berjamaah di rumah nenek saya..

Setelah proses hitung-hitungan pas malem takbiran, biasanya saya dapet uang sekitar 45ribu dari nenek saya, jumlah yang cukup besar untuk anak seusia saya waktu itu, kalo sekarang sih udah meningkat jadi 100ribu ;) Huehueue bener-bener murah hati memang Enin, tapi malu juga udah segede gini masih dikasih, harusnya kan kebalik, saya yang kasih Enin ;P.. Tradisi hari lebaran ialah kumpul di rumah nenek saya, maaf-maafan dan pembagian uang ramadhan itu tadi :D setelah itu sekeluarga besar akan ziarah ke Bogor, ke makam Engki -kakek saya- dan Mang Dade - almrhum ayahnya mas abi dan de nia-. Satu jenis lauk yang selalu ada pas bulan Ramadhan adalah semur lidah bikinan Enin. Itu satu-satunya lauk yang selalu ditunggu-tunggu, pernah suatu kali Enin gak masak lidah, semua penonton langsung kecewa ;) Hehehhe padahal kalo dipikir-pikir, kasihan juga Enin masaknya, begadang sampe jam 2 pagi cuma buat masakin kita semua... Enin memang paling baik :)

Seluruh adventure hari lebaran selalu berakhir di sebuah restoran Sunda di perjalanan pulang dari makam di Bogor, namanya apa Kuring gitu, lupa... seingat saya restoran Sunda selalu pake nama Kuring :D entah apa artinya.. Hihihihi.. Mungkin restoran itu cuma buka setahun sekali, saat Ramadhan untuk menampung tamu-tamu kagetan kaya kita ;D Huehuee karena restoran itu selaluuuu rame setiap kita kesana...

Well itulah memori saya selama ini mengenai bulan Ramadhan, selain ibadah spiritual yang saya jalankan :) mudah-mudahan tahun ini saya dan sekeluarga besar mendapatkan rejeki masih bisa berkumpul sama-sama. Dan semoga kita semua mendapat berkah Ramadhan dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang bertakwa.. Amiin ya Robbal 'Alamiin :)

Tuesday, October 10, 2006

.....

Tuhan
sekarang kah waktu yang tepat?
saat inikah waktu yang Kau maksud?

Tuhan
telah tibakah waktuku?
ataukah masih harus sabar ku menunggu

bimbing aku Tuhan
aku.. diriku.. duniaku..
gelap tanpaMu..

Thursday, October 05, 2006

Kematian (1)

Kemaren gue melayat ke rumah saudara, karena anaknya meninggal dunia. Sebagai seorang muslim, bila ada orang yang meninggal dunia, tugasnya ialah memandikan, mengkafankan, menyolatkan dan menguburkan, tapi karena yang meninggal itu laki-laki, jadi sudah ada yang ngurus semuanya, jenazah datang sudah dalam keadaan dimandikan dan dikafankan.

Gue dateng ke rumah duka udah dari pagi, ikut bantu ini itu, tadinya perasaan gue masih biasa aja, tapi begitu jenazah nya tiba, gue sedikit goyah. Apalagi waktu peti dibuka, kain kafan dibuka, untuk memperlihatkan wajahnya, deeezzzz langsung deh gak tahan untuk gak nangis, sesuatu dalam hati gue bergetar. Setelah gue mendoakan dia sebentar, kirim Al-Fatihah, abis itu gue dikasih tugas oleh sepupu gue (ibu-nya almarhum) untuk foto-foto, karena itu gue gak jauh-jauh dari jenazah dan keluarganya. Meski tampak luar gue biasa aja, tetep mengerjakan tugas gue tapi ga dapat dipungkiri kalau hati gue gak tentram, gue sedih, takut. Gue liat keadaan sekitar, pada berpuluh-puluh manusia yang hadir dan gue menjadi salah satu dari mereka, lalu gue melihat ke arah jenazah yang terbujur kaku, putih, seperti tertidur, lalu dalam hati gue terjadi sedikit percakapan,

"Suatu hari nanti, adalah aku yang ada disitu. Suatu hari nanti, adalah aku yang dipakaikan kain kafan putih itu, wajahku yang terlihat disitu, tubuhku yang terbujur kaku disitu. Akan ada aku, di posisi itu".

Sesuatu dalam hati gue menjawab, "Semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya kepada Aku lah kamu akan kembali." Gue mengiyakan, memang suatu hari nanti gue akan mati, gue di dunia ini ada batas waktunya, gak akan selamanya. Mengimani hari akhir adalah bagian dari iman gue padaNya.

Lalu gue kembali menerawang, "Setelah ini, apa yang kamu rasakan disana hai Afi? Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Apakah kamu bahagia? Apakah Dia menyambutmu dengan cahayaNya? Pada saatku nanti, akankah Dia menyambutku dengan cahayaNya? Akankah Dia menyayangiku, mengingatku seperti aku mengingatNya?" Lalu gue kembali terdiam, gue tau gak akan pernah gue ketahui jawabannya. Lalu gue teringat akan suatu surat di Al-Quran, gue ga inget pasti kata-katanya, hanya garis besarnya. "Bila engkau tau apa yang terjadi nanti, tentunya kamu akan menyesal. Kamu akan meminta diberi kesempatan sekali lagi dan berjanji akan berbuat kebaikan. Namun itu tidak akan terjadi, kalaupun kamu diberi tenggat waktu tambahan, kamu tetap tidak akan beriman. Itulah penyesalan orang-orang yang merugi" Kalau gak salah, intinya begitu, lalu gue berpikir lagi "Apakah aku akan termasuk orang-orang yang merugi, ya Allah? Terlalu sombongkah aku bila memohon agar dimasukkan dalam golongan orang-orang yang Engkau sayangi?" Tapi, gue tetap gak punya jawabannya, kematian dan kehidupan setelah kematian adalah rahasia Allah.

Semua itu membuat gue bertanya-tanya, "Lalu apa gunanya aku disini? Aku harus berbuat apa? Kebaikan seperti apa yang harus aku lakukan? Keburukan seperti apa yang harus aku hindarkan? Sudahkah aku menjalani semuanya sesuai dengan petunjukMu?" langsung gue sms bokap gue "Sebenarnya, apa gunanya aku hidup sehari-hari?", gue kirim sms masih dengan perasaan yang gelisah. Gak lama kemudian bokap gue bales sms gue. "Hehehe untuk mengenal Alloh dan RosulNya sebagai kampung halaman manusia di akherat! MengenalNya ada 3 cara:
  1. Melalui ciptaanNya kaya manusia sekarang sehari-hari beramal soleh dan berakhlak baik (kaya rosul sampai sebelum umur
    40 tahun, disebut Al-Amien).
  2. Melalui namaNya dan sifatNya untuk mencapai dzatNya yaitu seperti rosul di umur 40 tahun di gua hira!
  3. .... (Bokap gue bilang rahasia, harus private langsung sama dia ;P)
Untuk sementara itu jawaban bokap gue. Namun dalam hati gue tetap bertanya-tanya "Aku ini sebenarnya apa, sebenarnya aku ini siapa? Terlalu egoiskah aku memikirkan diriku sendiri?"

"Maha Suci Allah yang menciptakan seluruh alam jagat raya, beserta isinya dan apa-apa yang ada diantaranya... Maha Suci Allah dengan seluruh ciptaanNya yang tidak ada yang sia-sia."

Aku takut

Aku takut...
Akan kepastian yang akan datang padaku

Aku takut...
Karena aku tahu, tiada daya dan upaya bagiku
untuk menghindarinya untuk meniadakannya

Aku takut...
Akan tanggung jawab atas perbuatanku di masa lalu,
sekarang dan yang akan datang

Aku takut...
Akan janji terhadap siksa yang kan datang padaku

Namun ku tahu...
Beriman pada hari itu adalah bagian dari imanku padaMu...
Sayangilah aku ya Maha Pengasih dan Penyayang...
Ampunilah aku hai yang Maha Pengampun dan Maha Agung...
Sesungguhnya hanya kepadaMu lah aku memohon dan berlindung...
Dan hanya kepadaMu lah sebaik-baiknya tempat kembali

Tuesday, October 03, 2006

Inalillahi wainaillahi rojiun

Pagi ini gue denger berita yang sangat mengejutkan. Anak dari sepupu gue, sodara dari nyokap gue meninggal dunia. Anak itu masih kecil. Masih SMP, masih 15 tahun kaliii... Masih kecil banget. Orangnya pendiem, cakep, tampang anak baik-baik. Astagfirullah, gue kageeeeeeeeet bangeet... :( Tapi masing-masing memang punya tenggat waktu sendiri, kita semua punya ujung umur yang hanya Allah SWT mengetahui... Semoga arwah almarhum diterima di sisiNya, diampuni segala dosa-dosanya... Amiin ya Robbal 'Alamiin...

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)."
[Al A'raf ayat 126]