Thursday, August 31, 2006

Adorable Laptop Cover


Look at this cute Laptop cover from Skyn, the have various colors and style but this one is my favorite, very cute... I wish they were available here in Indonesia.. :(

Wednesday, August 30, 2006

Beware

Hati-hati jika anda mendapat message berupa link seperti berikut (jangan di clik), ini adalah tipuan yang akan menjebak anda ID dan password anda pada saat anda sign di yahoo photo.

Peringatan yang bagus, gue jadi inget kasus yang terjadi pada beberapa teman gue yang harus membuat Yahoo ID baru karena tiba-tiba saja tidak bisa login ke account yahoo mereka, mungkin inilah penjelasannya. Sejujurnya, gue juga pernah sih dikasih message yang menyuruh gue click ke suatu link, untungnya gak gue lakukan :) hehehe Buat yang lain, hati2x :)

Musim Kawin

Huwaaaaaaaaaaaa... Kayaknya 4 bulan ke depan bener-bener musim kawin nih... Sampai saat ini, udah ada sekitar lebih dari 5 undangan pernikahan yang nyampe ke gue, baik itu resmi maupun cuma lewat sms/milis. Hari Minggu, 3 September ini ada undangan nikah temen SMP gue jam 11.00 siang, trus barusan gue baca milis ada undangan nikah senior kampus gue jam 19.00. Trus minggu depannya, tanggal 9 September, ada 1 lagi senior kampus gue yang nikah dan hari minggunya ada junior kampus gue yang nikah... Teruuus berlanjut sampe bulan November dan Januari; Oktober sih ga ada, mungkin karena bulan puasa, padahal irit kali yah kalo ngadain resepsi nikahan pas bulan puasa, siang-siang pula, ga perlu ngasih makan undangannya ;) hehehee

Gak kok gue gak stress dan gue juga gak iri :D hehehe Insya Allah masa itu akan datang ke diri gue juga.. Amiin..

So, is married your next big thing? Don't forget to invite me ;)

Making things better

Ok, here’s the thing, I’ve just got back from the campus, to attend a new student’s orientation. I wasn’t there for no reason, I was called on Monday evening by one of the class of 2003’s student to be one of the speaker on the orientation. They wanted me to tell the freshmen about my study experience in the university and stuff. For some people it might sound like crappy-cheesy-unimportant kind of thing, but for me it was an honor and it was sweet of them to give me such opportunity. I saw it as a chance to make a different on their lives; I mean at least I’ll be able to warn them of things I regretted now. I really hope that they could learn from my mistake.

It kinda reminds me when I was their age, naïve and confused about all of the university’s stuff. About not knowing what I wanted to be and what should I do to reach my goals, when I was their age, no one ever tell me what to do and how to do it. I know it might sound immature to be always told what to do, I didn’t mean it that way, but at least everyone has the right to be warned of danger or success that might come upon them as a consequences of things they did, right?

Hopefully, that was what I was doing; I want them to be better than me. I want them to be special; I want them to be smarter in every way. I told them not to make mistake as I did, hopefully some of my talks were really into their hearts and mind. I am relieved now; at least some people didn’t have to go through what I’ve been through :) Yippiiiy… I hope that somehow, I have helped to make things better…

Monday, August 28, 2006

A Distraction

What have I done wrong?
What are the things I haven't done?
What are other things that I should have done?
Where did I go wrong?

I should have studied harder
I should have learnt more
I should have read more books
I should have gone out more often
I should have loved my parents more
I should have loved God more
I should have obeyed God's rule more
I should have done things I haven't done
I shouldn't have done things I have done

I'm tired...
I fear to fail... and yet I keep failing again and again
I fear not to achieve...
And I fear to feel fear...

Should I just sit back and relax?
Seeing my life turning upside down and without any ability to
change it all..
Should I just accept all of this?

Those questions and regret keep sounding inside my head. Questions on what should I do in term of facing things that's been going on lately and trigger those regret and guilty feeling. Regret of things I should have done in my life, all my life... *sigh..* I just wish I knew now what I knew then, so I didn't mess up my life too much..

Oh well, it kinda remind me of my conversation with my friend just the other day...
Acceptance is a distraction until you get what you really wanted... And I think it's absolutely true, I am distracted :(

Tuesday, August 22, 2006

Stranded

Yesterday, when I was browsing for stuff that I would like mini to buy for me, I stranded in this real version of the Shopaholic novel character's blog ;) hehehee She loves fashion, loves to shop, a shopping addict, knows everything about the latest trend and the hot stuff. Although I must say she's a "high-end" buyer (She shops brands like chanel, dior, etc), I kinda enjoy reading her blog. And surprisingly, I found that some of the stuff she was talking about was available in here, in Jakarta, but with different brand (those stuff that available in Jakarta is made in China). But it was funny though, she was buying stuffs for over than 100$, while the same stuff sold at Rp. 150.000 (equals to 15$ in USD) in Jakarta :D hehehee

It never hurts to see the latest trend though, so hop in to Closet Therapy :)

Saturday, August 19, 2006

Si (Terpaksa) Gila Kerja

Beberapa hari ini sepertinya gue jadi gila kerja dadakan, tapi dengan terpaksa tentunya ;) Setelah hari Kamis kemaren gue melewatkan 17 Agustusan dengan kerja di kantor trus hari Jumat yang harusnya cuti bersama, gue juga ke kantor (alesannya sih karena Bank Indonesia masuk dan client kita bank jadi mesti masuk, tp come on, gue gak jadi support di bank gituh..).

Jumat kemaren lumayan menyenangkan sih, setelah terpaksa masuk walaupun sebelumnya udah niat banget bolos *gue siap-siap jam 9, berangkat kantor jam 10, nyampe jam 10.30. Udah niat banget bolos kan? ;) *, akhirnya gue mendaratkan diri gue ke kantor juga. Browsing sana sini, lunch ditraktir temen kantor yang ulang tahun, balik ke kantor browsing lagi, kerja dikit trus jam 5.30 kabuuur... Abis itu, gue berenang sama ade gue. Tadinya sempet ragu secara gue gak pernah berenang malem2x, tapi ternyata uenak tenaaaaan.. :D heheh sepi, jadi gue ga risih... Berenang jam 6.30 sampe jam 8an lebih, lumayan bikin seger pikiran. Ternyata bener lho, olahraga itu bisa bikin kita fresh, sejenak melupakan keruwetan hidup sehari-hari *ciyeh..*. Jadi inget dulu jaman maniak softball, badan seger, ketawa terus, tapi overdosis, akhirnya nilai-nilai gue pas SMA terbengkalai, jauuuh banget dari pas SMP...

Dan sekarang, gue bolos kerja.. (FYI, Sekarang hari SABTU) Dan besok (MINGGU) gue harus kerja :( tapi gapapalah, abis itu gue mau berenang lagiii dan lagi kata si Boss setelah hari rabu (tender penting di salah satu bank swasta) selesai, gue boleh ambil libur 2 hari, gak diitung cuti... YIPPIIIY.... :)

Thursday, August 17, 2006

17 Agustus 2006

17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka, nusa dan bangsa...
Hari lahirnya bangsa Indonesiaaa...
Merdeka...
Sekali merdeka tetap merdekaaa...

Gue bukan mau mencoba nasionalis, tapi gue ingin membawa sedikit atmosphere tentang HUT kemerdekaan pada diri gue sendiri, karena gue bener-bener gak merasakannya. Gimana mau ngerasain, wong gue lagi di kantor nih, hari libur begini harus ngantor... sucks banget, tapi gapapalah, biar besok gue bisa bolos dan lanjuuut sampe Senin ;) hiiihi

Anyway, kalo gue mencoba mengingat-ingat tentang perayaan kemerdakaan di tahun-tahun yang lampau, mungkin gue cuma akan mengingat gigi mas abi copot pas lomba makan kerupuk di rumah nenek gue, rame-rame menyusun bendera plastik di tali yang panjang banget pas gue SD dan terakhir sok-sok konvoi muter-muterin Jakarta abis upacara sekolah, pas SMA. Aah sungguh-sungguh gak penting...

Bukannya gue gak cinta bangsa dan negara yah, dan bukannya gue gak nasionalis, gue suka banget kok yang namanya upacara bendera *Ehmm apa hubungannya yah sama cinta bangsa dan negara?*. Gue inget dulu pas gue SD, gue sempet jadi petugas paskibra (yang hampir membuat bendera berkibar terbalik -putih merah-), pernah juga jadi pembaca UUD45 dan terakhir pernah juga jadi pembawa acaranya upacara (yang setelah upacara gue ditegur oleh guru gue karena membaca susunan acara kecepetan, kaya dikejar-kejar anjing ;p). Kan *katanya* upacara bendera itu, bentuk apresiasi terhadap jasa-jasa pahlawan dan apresiasi terhadap negara kan? Jadi, there you go, itu bukti cinta gue terhadap bangsa dan negara :D

Dan sekarang gue gak mau memenuhi hari ini dengan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti "Apa iya sebenarnya kita sudah merdeka? Merdeka dari apa?", "Apa sih sebenarnya arti kemerdekaan buat diri gue?" atau "Perang Diponegoro terjadi pada tahun berapa, dimana?" dan kalau gue ga bisa jawab, gue akan dibilang "AAh lo gimana sih, katanya cinta bangsa dan negara, katanya menghargai jasa pahlawan atas perjuangan mereka terhadap kemerdekaan, masa ditanya begitu gak tau." dan semacamnya ;) Nope, gue gak akan melakukan itu hari ini, mungkin besok-besok ;D hehehe Sekarang gue hanya ingin menikmati hari. Hari libur yang seharusnya gue isi dengan tidur di rumah, tapi tetep gue nikmati kok, paling gak bisa Internetan gratis dan nyupir dalam suasana gak macet sama sekali :D hehehe Dan lagi menurut gue, perayaan kemerdekaan gak harus ditandai dengan kegiatan-kegiatan dramatis meski mengenang sejarah itu perlu, gue pikir semua hal yang kita lakukan selama positif dan membantu roda pemerintahan (bayar parkir gedung yang nantinya ada pajak ke pemerintah, beli makanan yang dikenakan PPN 10%, jalan-jalan ke mall dan kegiatan sehari-hari lainnya termasuk membantu roda pemerintahan dan ekonomi kan? ;p hehehe sok tau gue..) itu adalah kegiatan yang bagus dan memajukan bangsa ;) hehehe

Yasudah, gue mau kembali kerja... Selamat Hari Raya Kemerdekaan Semuaaa :)

Tuesday, August 15, 2006

Virtual Talks

7.30 PM @ the office due to overtime

"Babe.. Kamu dimana?"
"Aku udah di jalan pulang, kamu dimana?"
"Aku masih di kantor nih, kayaknya aku lembur deh.. huhuhu :( aku capek, ngantuk, aku pengen pulang"
"Kasihan kamu... Sabar yah babe... :)"
"Huwaaaa... aku pengen pulang babe.. Aku capeeeeek...."

------
Percakapan imajiner antara gue dan mini. Biasanya kalo gue lembur gini, gue nelpon mini, buat manja-manja :( mini gak ada.. hikss...

Monday, August 14, 2006

Smart Teacher Program

Jakarta, Apakah Anda berprofesi sebagai seorang guru? Apakah Anda mencintai dunia teknologi informasi (TI)? Jika ya, mungkin Anda adalah sosok langka yang kami cari!

Tadi pagi lagi browsing di detik, ketemu berita itu... Well in my point of view, it's about time to challange educators with this kind of competition, since the world is changing, and kids nowadays are no more "gaptek" ;). So the teachers must have confronted more challanging teaching activities to face those eager-to-learn young aged. So what are you waiting for? If you were a teacher, do apply and if you weren't then spread the good news :)

Sunday, August 13, 2006

This morning feels different

Day 1 without mini feels a bit different. There were no phone calls, no jokes, no laughter in the morning. It was only a plain yet beautiful morning, actually the traffic was bad, but I hardly realize it as I slept in the car along the way ;) hehehe

Mini has arrived at China at the moment, I think he was quite busy right now since he stopped sending me sms, unlike last night and this morning, while he kept sending me sms and told me what he was doing. Although we keep communicating through sms, I still miss him so. Because sms can't reflect the feelings of the person behind the messages it delivers. I miss you mini.. I miss saying "Assalamualaikum.." to you in YM. I miss seeing your online status at YM. I just miss you soooo much.. :(

Benci untuk Mencinta

Bayangkan suatu tempat yang membuat lo merasakan suatu perasaan aneh, Benci dan Cinta pada saat bersamaan. Kalo buat gue, tempat yang membuat gue benci tapi cinta adalah airport.

Kenapa gue benci airport? Karena disitulah tempat perpisahan. Gue benci harus bilang "Goodbye, have a nice trip. Hati-hati yah, jangan lupa ini itu ini itu.. dll". Gue benci perpisahan, gue benci jauh dari orang yang gue sayang. Gue jadi inget, dulu pas gue SMA, orang tua gue pernah pergi ke Korea untuk urusan kerjaan, dan gue nangis bombay aja gitu di airport. Padahal mereka cuma pergi seminggu! Heheheheh :D itu mah gue yang cengeng yah.. ;) But to be honest, I hate to see the one I love so much, left me... I hate to imagine that one figure just disappears behind those tall white cold walls with huge glasses that keep a distance between my loved ones and me. I hate waiting outside the glass door; stay there for about 15 minutes and hoping that my loved ones would show up again, waving, saying that they love me and felt sorry to leave me. But then I thought, it must have been so much harder for them right, to be the one who left all he loves behind, begin a new life with new people that that he never known before, while his heart stays home. It was hard for them, I thought.

On the other hand, I must admit that I love airport as well. I love the atmosphere in the arrival lounge. I love to see those worried and full of hope faces that were waiting outside the arrival gate. Looking around to see whether their loved ones had arrived. I love to see couples with smiles on their face, which just got back from their honeymoon perhaps. I love to see a man returning home, with his child screamed happily “Papaaa..” and his child will run to him and hug him and that man can’t hide his smile and his love for his child, with a big brown bag on one of his hand, bringing a gift to his child. I just love that so much. I love airport, as a place that make those things happen.

It makes me think. If I were them, If I were the one whose going to leave, will there be someone who had the same feeling as I did? That hatred feeling to say goodbye to me and felt very sad just to see me go, and on the other hand, can’t wait to see me going back home? Will there ever be that chance? I wonder.

Leaving on a Jet Plane

Mini is leaving to China this evening, he will be flying with SQ. The flight schedule was on 8.00 PM but I guessed he should be boarded an hour early so that means at 7.00 PM. I will meet him at the airport at 5.00 PM, he will go to the airport with his family.

The trip he was having is not a holiday-and-fun kind of thing, it's more like a job obligation. You see, he will attend an IT Network training there for about 2 weeks. But I guees, any job obligation that includes overseas business trip is kind of fun, right? ;) who wouldn't want to go abroad for free anyway, and the best thing is you gain a new knowledge. For free as well! Hahahaha :)

Seeing such a great opportunity that mini is about to have gives me kind of happy and proud feeling. Well maybe a slight of jealousy too ;) I mean, I would like to have the chance to attend a training abroad too... :D hahahaha Nah but the happy feeling took a greater portion than the jealous thing, deep inside my heart. Another feeling I'm having right now is sad. Imagining that he will be gone for 2 weeks is something new to me. I never been that far away from him before, except for that Lebaran trip to his hometown he has every year. We were always together, in the same city, same country. Although we didn't meet everyday, but we always manage to see each other on weekend. I will miss him badly, I will missed his calls every morning just to let me know he's in his way to his office. I will miss chatting with him on YM. I will miss his laughter, his joke, his insanity. But no worries, it was only for 2 weeks, a slightly longer than umrah ;) heehehhee

Okey then, I'm finish here. I hope that he would return home with lots of new knowledge that he could teach me, a lot of pictures of beautiful places he went to and of course a lots of gifts too ;) hahha nah, i'm just joking. I will be very happy if mini could returned home save and sound :)

I'll miss you babe and I'm so very proud of you ;)

I said: "You're leaving on a jet plane, and you'll be back in two weeks. Oh babe, I hate to see you go..."

He said: "And now the time has come to leave you, one more time oh let me kiss you, close your eyes and I'll be on my way.."

Hehehe just in my thoughts, only in my mind ;p

Thursday, August 10, 2006

Lightning Strike in Daylight!

Hadoooh.. Booo.... Pagi yang indah dan tenang ini harus dicemari dengan suara teriakan kaget gue yang membahana... "WHAAAAAAAAAATT???"

Okey, seperti biasa gue sampe kantor dalam keadaan kantor masih sepi, paling cuma ada 3-4 orang yang udah sampe duluan daripada gue. Seperti hari-hari lainnya, dateng ke kantor gue selalu browsing dulu, entah baca berita, email atau mencari kesibukan apapun *selain bekerja tentunya ;p*. Dan hari ini saat gue tengah asyik membaca-baca email, ada satu email yang menarik perhatian gue, subjectnya "Resepsi". Hmm.. Resepsi? Dari subject-nya aja, udah kecium bau-bau janur kuning nih tapi kok nama pengirimnya cowoknya temen deket gue yang setau gue belum ada kabar-kabar mau nikah. Jadilah makin penasaran gue dan gue bukalah email itu. Dan ternyata isinyaaaaaaaaaaa....
Dear prens,
untuk semua angkatan 2000,
ada undangan dari Putri Hena Intansari, tif 2001,
resepsi doi di ***** **** gatot subroto
tgl ** ** 2006
jam **-** wib

gw cuman nyampein aja, kalo mo jelas tanya aj ke doi, 0812******

best regards
adrian
[Demi privacy gue rahasiakan waktu dan tempatnya ;p]

Dan isinya telah membuat mata gue membelalak dan mulut gue menganga... Gue langsung mikir, "Putri? Putri 2001? Putri yang cantik itu? Putri-nya Priyo? Haah??" trus setelah gue pikir lebih jauh, gue sadar kalo gue ga tau nama panjangnya putri, jadilah gue telpon sahabat gue ini untuk konfirmasi.

Begitu diangkat gue spontan ngomong,

"Puuut.."
"Lhaa? Ini Tikaaa..."
"Ya ampun tik, sorry gue sampe salah ngomong. Gue sadar kok gue nelpon lo tapi saking shocknya baca email, gue sampe salah panggil. Sorry yah.."
"Hehehe iya, kenapa Say?"
"Tik, lo udah baca email???? Putri 2001 itu, Putrinya Priyo namanya Putri Hena bukan siih??"
"Gue gak baca email. Dan iyah, Putri namanya Putri Hena, kenapa Si?"
"Dia mau nikah yah tik? Serius??"
"Lo tau darimana?"
"Ini gue lagi baca email undangannya.." Dan gue bacain ke tika isi emailnya.
"Iya Si, gue tau dari Betty kemaren. Tapi gue kira, anak 2000 gak diundang.."
"Ooh jadi bener.. Putri yang itu... Nikah sama siapa? Sama Priyo?"
"Iyaah Putri yang itu tapi bukan nikah sama Priyo.. Gak tau deh sama siapa.."

Dan begitulah sekelumit percakapan antara gue dan sahabat gue.

Hmm.. Jadi bener, Putri itu mau nikah.. Hmmm.. Otak gue masih lamban memproses berita ini. Putri, putri yang gue kenal. Junior gue waktu kuliah, dia angkatan 2001 sedangkan gue 2000. Dari dulu dia memang cukup dikenal (apalagi di kalangan cowok-cowok :D). Selain karena parasnya yang cantik [dia putih, tinggi, langsing], dia juga dikenal pinter. Dan saat kita barengan tergabung dalam suatu organisasi mahasiswa, dia cukup sabar, rapih, telaten, baik dan lucu. [Hadooh.. banyak bener yang kelebihannya...] Udah gitu rajin Solat pula.. *Jadi inget postingan gue yang ini* Jadi pas-lah untuk dijadiin pendamping hidup, mungkin malah jadi idaman beberapa cowok. Tapii.. secara 2 bulan yang lalu gue baru ketemu sama dia, ngobrol-ngobrol dan dia sama sekali gak menyebutkan dia bakal nikah, kaget bangeeet gueee... Secara dia junior gue, secara terakhir kita ketemu dia gak ngomong apa-apa dan secaraaaaaaaa i'm turning 25 this year [insya Allah..]. It really feels like a lightning strike in this sunny daylight!

Haduuh.. undescribeable lah kekagetan gue dan alasan-alasan dibaliknya... Bukannya gak boleh yah kalo orang yang lebih muda nikah duluan, kan ga ada peraturannya, iya tooh? :D hehe Ya Alhamdulillah Putri ketiban rejeki duluan, diberikan jodoh duluan.. :) tapi gue tetep ga nyangka aja...

Melihat kejadian ini, gue jadi teringat percakapan gue dengan kedua orang tua gue beberapa hari yang lalu, saat gue mengutarakan kepada nyokap gue mengenai sejuta cita-cita gue.

"Iyah Buu... Aku kan nanti pengen kerja di sini, di situ.. Pengen kuliah S2.. Pengen ini, pengen ituuu..."
"Kamu ini gimana sih, kamu kan mau 25 tahun ini, kok ibu gak pernah denger kamu ngomongin nikah sih Teh.."

Dan Doweeenggg! Kaya ada batu sebesar meja niban kepala gue. Gue cuma diem, ngeliat nyokap gue, nyengir, terus gue kabur ke kamar. Nyokap gue yang tiba-tiba ditinggalin gue, cuma bengong. Mungkin mikir, "Anak yang sangat aneeh, diajak ngomong serius malah kabur..."

Setelah sekitar 10 menit mengurung diri di kamar, gue ngintip keluar, celingak celinguk, pas gue liat keadaan aman dari nyokap gue, gue lari ke musholla belakang, tempat kerja bokap gue. Bokap gue yang bingung ngeliat gue ngumpet-ngumpet kaya maling, langsung nanya.

"Kamu kenapa Teh?"
"Pah barusan aku ngobrol sama ibu.. bla bla bla..." dan gue ceritakanlah percakapan yang baru gue lakukan dengan nyokap gue.
"Jadi Pah, emangnya harusnya aku udah mikirin nikah yah Pah?"
"Emang perasaan kamu gimana?"
"Gak tau. Yah gimana yah, bukannya aku gak mau nikah, aku pengen banget nikah, bahkan dulu aku bercita-cita nikah umur 25. Biar pas anak aku besar, aku belum terlalu tua, malah jadi kaya kakak adik :D. Tapi untuk sekarang ini, kayaknya aku belum kepikiran. Bukannya gak kepikiran sih, lebih tepatnya gak kebayang aja kalo aku nikah. Kayaknya masih banyak yang harus aku lakukan, masih banyak yang aku mau. Aku belum punya apa-apa buat papah ibu, apalagi kalo nanti nikah.. Aku masih berasa, aku ini anaknya papah sama ibu, bukan calon istrinya siapaa gitu.."

Bokap gue yang udah cukup paham dengan sifat gue, cuma senyum-senyum aja, ditambah ketawa geli denger gue nyerocos. Trus beliau menjawab dengan tenang dan penuh kebijaksanaan.

"Teh, namanya nikah itu ibadah, sama aja kaya kamu solat, jadi gak bisa dipaksa. Kamu solat gak terpaksa kan?"
Dengan cepat gue menggeleng.
"Nah maka dari itu, nikah itu juga gak bisa dipaksa, karena itu ibadah. Tergantung kesadaran diri melaksanakan ibadah itu sendiri. Nah kalo ibu udah bicara begitu dan kamu udah merasa ada yang aneh sama diri kamu karena belum memikirkan nikah, kamu berdoa sama Allah, minta dibukakan kesadaran hati untuk melaksanakan ibadah menikah."

Daan hati gue jadi sejuk dibuatnya. Satu hal yang paliing gue sukai dari berbicara sama bokap gue ialah, beliau selalu punya jawaban rasional tak terbantahkan dari pertanyaan-pertanyaan gue yang harus gue akui kadang ajaib. Jadi seperti yang sudah gue ketahui sebelumnya, jodoh itu memang di tangan Allah, tapi kita harus tetep berusaha tooh?? Jodoh kan gak tiba "Pluk" jatuh dari atep kaya cicak. Tetep harus ada kesadaran dari dalam diri, niat untuk melaksanakan ibadah menikah. Dan kalau kesadaran itu belum ada, gue harus berdoa, agar kesadaran beribadah itu datang pada gue, yang hanya Allah yang tahu kapan saatnya.

Dan sekarang gue harus menguasai diri gue dari kekagetan gue dan mulai bekerja.. Wziiiggg....
Insya Allah cukup dengan doa, gak perlu lagi berasa kesamber geledek di siang bolong :D

Hari-hari di Tanjung Barat #3 : The Metallica Kids

Hari-hari di masa kecil aku, aku lewati dengan bahagia. Dulu yah, setiap ada liburan panjang sekolah, pasti kita main sepeda bareng-bareng, dari pagi sampe sore. Pulang pas perut laper aja. Dulu aku dan sepupuku suka banget bertualang dan secara bagi anak kecil, daerah rumah aja berasa luas banget, dulu aku juga merasa, daerah "jajahan" kita juga luaaaas banget. Hampir setiap pagi, pasti aku denger suara Adit dan Mas Abi memanggil dari luar pagar belakang.

"Ciii... Main sepeda Yuuuukkk..." [ehm, di rumah aku dipanggil Cici ;p hehee] Teriak Adit dari atas sepedanya.

Lalu aku dan anti -adikku- akan langsung menjawab. "Iyaaaa sebentar yaaaah...".

Tak lama setelah itu aku dan anti akan muncul dari dalam rumah, lengkap dengan sepeda kita masing-masing. Dan petualangan hari itupun baru akan dimulai. Sampai suatu saat timbul suatu ide yang membuat hari itu beda dari hari-hari yang lainnya.

"Eh gimana kalo kita namain diri kita Metallica Kids?". Aku lupa yang mencetuskan ide ini siapa, tapi kalo diinget-inget tentang profil kepemimpinan kita, mungkin Adit atau Mas Abi ;) hehe

"Heih? Metallica Kids?? Maksudnya apa?"

"Iyah, kita kan selalu sama-sama nih dan kita sekeluarga, kita namain aja."

"Kenapa Metallica?"

"Yah gak kenapa-kenapa. Biar keren aja. Kan kesannya METAAAAALLL!! jadi kita kumpulan anak-anak yang METAAAL!! gitu"

"Ooh.. gitu..." Sebagian dari kita yang memang masih lebih muda, tampak mengangguk-angguk tanda setuju.

"Jadi mulai sekarang kita punya nama kecil. Adit yang paling tua jadi Metal 1, Abi jadi Metal 2, Cici Metal 3 dan seterusnya. Nah yang masih kecil dan belum bisa main sama kita, kita namain Metal Baby."

"Ooh gitu.. Okeee.. Hidup Metallica Kiiidsss..." Teriak kita berbarengan.

Jadilah mulai saat itu, Metallica Kids bertualang melalu sepeda masing-masing. Menjelajah Swadaya II, Swadaya I, Kober (pemakaman umum) pun tak luput dari daerah jelajahan kami. Rute yang agak "berbahaya" apabila kita main sepeda mengitari Poltangan atau ke Gunuk. Soalnya di Poltangan banyak Metro Mini 62 yang sliweran dan resiko ketabrak kalo gak hati-hati pasti akan selalu ada. Tapi kita gak pernah naik sepeda susul-susulan, selalu dalam satu barisan rapih. Diawali dengan Metal 1 dan diiringi dengan Metallica Kids lainnya, Metallica Kids yang cuma ada di Tanjung Barat :)

Wednesday, August 09, 2006

Masalah Plagiat

Kemaren mampir ke blog-nya sepatumerah. Ada bahasan tentang seorang nona cantik yang sayangnya merupakan seorang plagiator. Aaah masa sih? Masa cantik-cantik plagiator? Ehm.. setelah melihat blog yang dimiliki si plagiator ini, gue baru manut-manut.. Oooh ternyata memang beneeer... Banyak post disitu di copy paste bulet-bulet dari blognya Mba Okke.. :D hehehe

Anyway, daripada buang-buang waktu pusingin orang yang ga ada kerjaan itu, mendingan gue kasih satu trik yang mungkin akan membantu menghindari aksi plagiator. Yang kepikiran di otak gue pertama kali ialah "Disable aja right clicknya!". Tapi karena gue ga hapal scriptnya, jadilah gue cari di Google dan Voila, gue menemukannya. Sebenernya banyak sih, tapi menurut gue yang ini paling gampang dan ga berbelit-belit.

Buat para blogger yang ingin menghindari tulisannya di bajak, mungkin bisa mencoba copy paste dari script tersebut. Kalo blog gue sih, kayaknya ga perlu. Secara ga mungkin ada yang copy paste dari sini ;) kalo masalah code template gue sih, gue juga ga khawatir... Kalo mau copy paste ga usah repot2x, cukup download template nya dari sini dan ide layout dari sini.

*Maaf yah, bukannya gue mau membajak ide templatenya, gue cuma lagi belajar CSS dan template verlee itu sangat menarik. :)

Ohya, ini link ke Script untuk Disable Right Click. Semoga membantu :)

Hari-hari di Tanjung Barat #2 : Tanjung Barat Town House

Tanjung Barat, nama daerah tempat aku tinggal. Sejauh yang bisa aku ingat, aku merasa disinilah aku dilahirkan, disinilah tempat aku, meski sebenarnya beberapa tahun pertama dalam hidupku dihabiskan di rumah nenek aku, di Jl. Kawi, Manggarai. Tapi aku sama sekali tidak ingat. Yang kutahu, aku dibesarkan disini, di Tanjung Barat.

Ibu dan Papah aku-lah yang pertama kali pindah dan membangun rumah di Tanjung Barat diantara saudara-saudaraku yang lain. Saat itu di daerah rumah aku belum ada listrik, apalagi telpon. Tanjung Barat memang benar-benar seperti desa. Desa Betawi karena tetangga-tetangga kita merupakan orang-orang Betawi, suku asli kota Jakarta.

Sesudah itu barulah saudara-saudaraku yang lain pindah dan membangun rumah di tempat yang sama, di Tanjung Barat. Dulu sebagian besar lahan Tanjung Barat merupakan kebun-kebun lebat yang lebih mirip hutan ;) jadi kita bisa membeli rumah dan membangunnya berdekatan. Karena orang tuaku yang pertama pindah, kami menempati rumah yang paling depan. Sementara di belakang ada rumah keluarga Waworontu [yang dihuni nenek baik hati yang bukan saudara kita], setelah itu rumah kakak beradik Adit & Arya, Mas Abi & De' Nia, kemudian di pojok Ali & Aca. Selain itu ada pula rumah Enin - nenek aku- dan Wa Ceu -uwa aku- serta sepetak tanah kosong yang dijadikan lapangan bermain.

Semua rumah saudaraku yang berdekatan itu disatukan dalam satu pagar bersama. Jadi kalau dipikir-pikir, konsep hunian Town House yang sedang marak sekarang, sudah kami lakoni sejak dulu. Mungkin kalo dari dulu sudah ada istilah Town House, perumahan kami akan dinamakan Tanjung Barat Town House ;) hehehe Namun sayang, karena rumahku paling depan dan terletak di pinggir jalan utama, aku tidak masuk dalam lingkup satu pagar tersebut dan agak terpisah, jadi gak tergabung deh dalam satu kesatuan Tanjung Barat Town House itu :D hehehe tapi gak papa, toh hanya dengan jalan kaki, aku dan adikku tetap bisa bermain bersama saudara-saudaraku...

Karena letak rumah aku yang berdekatan dengan sepupu-sepupu aku itulah yang membuat aku dekaaat sekali dengan saudara-saudara aku. Kita biasa menghabiskan waktu bersama-sama setiap liburan maupun pulang sekolah. Namun karena Adit merupakan sepupu cewek yang sepantaran *ini bahasa Indonesia bukan yah?* dengan aku, maka mereka Aditlah yang menjadi sahabatku di masa kecil. Meski begitu Adit & Mas Abi yang selalu aku anggap sebagai pemimpin kami. Karena mereka berdua sama-sama lebih tua umurnya daripada aku dan dari sepupu aku yang lainnya... Kadang kita main sepeda di sekitar lingkungan rumah kami atau hanya ngumpul di salah satu rumah. Ngobrol, makan, main game, atau ketiduran bareng ;) hehehe

Yah segitu dulu deh yah cerita aku yang pertama. Tentang Tanjung Barat Town House yang cuma ada di Tanjung Barat dan hanya milik aku dan sepupu-sepupu aku :)

Hari-hari di Tanjung Barat #1 : The Idea

Beberapa waktu yang lalu saat gue dan adit -sepupu gue- chatting, ia mengutarakan suatu ide yang sangat menarik. Membuat cerita tentang masa kecil kita di Tanjung Barat! Masa kecil yang selalu kita banggakan karena merasa beruntung mengalami masa kecil yang bandel, main sepeda, galasin, tak umpet, berantem sama tetangga dan lainnya. Gak seperti anak kecil sekarang yang lebih suka jalan-jalan ke mall ;)

Rencananya cerita itu akan dibuat dari pencerita yang berbeda-beda. Versi adit, versi gue dan versi de nia -sepupu gue juga-. Anyway, ternyata adit udah memulai bagian ceritanya lebih dulu, cerita yang bisa dibaca disini. Cerita menurut ingatannya yang mungkin berbeda dengan ingatan gue :) *tapi itulah gunanya tumbuh bersama-sama kan? supaya kita bisa saling melengkapi :)

Yasudah, sekarang dimulai, cerita Hari-hari di Tanjung Barat versi eksi.

Diorama Sepasang Al Banna #2 : Jodoh

Sedikit cuplikan lagi, dari novel yang sedang gue baca.

Sepucuk surat dari seorang ayah kepada anak yang dikasihinya yang sedang merayakan ulang tahun ke 17

"Selamat Ulang Tahun, Ryan pinter.
Awas, jangan pacaran ya, entar kamu jadi bodoh! Kalau kamu sudah saatnya menikah, pilihlah wanita dari yang cantik, yang pinter, yang kaya, yang turunan ningrat, dan yang baik agamanya, pilihlah yang terakhir. Kau akan bahagia.

Cium Sayang,

Papi Tono."
Hmmm... Pertama baca tulisan ini gue jadi mikir, gue termasuk golongan yang mana yah? Maunya sih yang baik agamanya ;) hehehe tapi ditambah cantik + pinter juga mau doong.. *siapa juga yang gak mauu??

Gak tau ini bener atau gak, karena gue sendiri belum menikah. Tapi baguslah untuk referensi :)

Btw, Al Banna itu ternyata artinya "Sang Pembangun". Novel ini kan memang menceritakan tentang sepasang kekasih (suami istri) yang keduanya berprofesi sebagai arsitek, yang erat dengan kegiatan bangun membangun rumah, dll. Dan kemudian membuat perusahaan arsitektur sendiri yang diberi nama "Al Banna". Cocok kan? ;)

Diorama Sepasang Al Banna #1 : Diingatkan kepastian Mati

Baru dapet buku ini langsung ngebet gue baca. Pertama-tama sebel, gue merasa "Apa bagusnya buku ini. Plot yang dibuat terkadang terasa loncat-loncat serta pilihan kata yang kurang haluuss membuat pergantian dari suatu kejadian ke suatu kejadian terasa yaah loncat-loncat ;)" heheeh

Tapi lama kelamaan gue terhanyut. Sebenernya belum selesai baca buku ini, tapi gue ingin membuat suatu catatan, sebuah tanda untuk sebuah bagian yang gue sukaaa banget... Mengena dan menyentuuh :D hehehe Inilah petikannya..
Sepertiga malam, sesudah tahajud...
[Percakapan antara dua sahabat perempuan]
"Siv..." sapa Rani dengan lembut,"... dalam kehidupan ini, ada kepastian dan ada ketidakpastian.Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, kita tidak tahu bakal dapat tugas apa, itu contoh dari ketidakpastian hidup."

"Dan sesuatu yang paling pasti diantara kepastian itu adalah kematian. Kematian bukan untuk dijadikan bayangan menakutkan dan membekukan langkah-langkah kita dalam menempuh hidup ini. Tapi itulah titik kulmunatif kehidupan, titik tuju sarat konsekuensi. Ketika segala sesuatu yang bersifat materi tak lagi bernilai. Namun, amal-amal kitalah yang akan menjadi teman paling setia dan akan menjadi bekal di yaumul hisab nanti."

"Kita hidup, kita punya cita-cita, kita punya obsesi, bahkan ambisi.Bisa saja melambung tinggi, tak terbatas karena sifatnya yang abstrak. Tapi ingat, ada yang memenggalnya."

Rani meraih telapak tangan Siva, dan kemudian membuat coretan abstrak dengan jarinya. Sebuah garis lurus yang terpenggal oleh komposisi garis berbentuk persegi panjang.

"Rasulullah pernah menggambar seperti ini di tanah dengan ranting. Garis lurus ini menggambarkan hidup kita, cita-cita kita dan kotak ini adalah kematian yang akan memenggalnya."

"Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata: Nabi SAW membuat gambar empat persegi panjang. Di tengah-tengah ditarik satu garis sampai keluar. Kemudian beliau membuat garis-garis pendek di sebelah garis yang ditengah seraya bersabda: Ini adalah manusia dan empat persegi panjang yang mengelilinginya adalah ajal. Garis yang diluar ini adalah cita-citanya, serta garis yang pendek adalah hambatan-hambatannya. Apabila ia dapat menghadapi hambatan yang satu, maka ia akan menghadapi hambatan-hambatan yang lain. Dan apabila ia menghadapi hambatan yang lain, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain lagi.."

Begitulah. Ketika seseorang mengingat kematian, disitulah ia baru memulai kehidupan.
Ambisi, obsesi dan cita-cita terkadang membuat kita terlupa akan mati. Kadang kita merasa apa yang kita dapatkan kini adalah hasil jerih payah kita sendiri... Kita lupa bersyukur dan menyadari bahwa semuanya bukan dan tidak pernah milik kita, semua terjadi karena karunia Allah SWT. Mungkin saking asiknya mengejar mimpi, kita lupa akan "kepastian" yang akan datang kepada kita. Kepastian yang dimana tak satupun orang yang mampu menghindarinya. Kepastian yang akan datang pada setiap diri, yang tidak diketahui kapan waktunya. Namun di lain pihak, kepastian itu bukan untuk dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan. Melainkan sebagai suatu hal yang memacu agar setiap diri berlomba berbuat kebaikan dan memohon kepada Allah agak sekiranya Ia berkenan.. insya Allah.. Amiin...

Saat kepastian itu kita harus siap. Sudahkah kita menyiapkan bekal yang dibutuhkan untuk hari kembali nanti?
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan"
[QS Ali 'Imran ayat 185]

Monday, August 07, 2006

Paket Misterius

Semalem pulang ke rumah kaget di meja belajar tiba-tiba ada bungkusan kotak kecil warna coklat. Sempet bingung dan gak nyambung, "ini paket darimana?". Kirain dari sebuah institusi yang mengundang gue untuk kuliah disana ;p hehehe kebanyakan ngayal, kebanyakan berharap :D Ternyata oh ternyata, buku yang selama ini gue damba.. :)

Gara-gara rekomendasi dari ibu ini mengenai buku berjudul "Diorama Sepasang Al Bana" karangan Arie Nur, jadilah bulan-bulan belakangan ini gue bolak balik ke toko buku - toko buku besar, cuma buat cari buku tersebut, tapi memang belum jodoh, semua toko buku yang gue datengin selalu punya jawaban sama "Bukunya habis Mbak...". Hiks.. sedih, kecewa, penasaran...

Suatu waktu gak sengaja lagi browsing ke blog-nya mba ninit, trus ada link ke toko buku online ini. Browsing-browsing cari buku yang gue damba, tapi ternyata hasilnya tetep nihil, alias gak ada. Saking kepengen dan penasarannya gue sama buku itu, gue email-in aja pihak kutubuku.com-nya, bilang kalo gue cari buku itu tapi gak ada, dan ternyata respon mereka positif banget, gak lebih dari 30 menit ada email masuk yang isinya konfirmasi mengenai keinginan gue membeli buku tersebut. Karena senang bukan kepalang, gue jadi mengiyakan pertanyaan mereka, apakah gue ingin membeli buku tersebut apabila mereka sanggup menyediakannya, padahal yah gue tuh sama sekali gak percaya sama yang namanya belanja online. Beneran, gue gak percaya! Meski gue kerja sebagai Software Engineer yang notabene orang-orang seperti gue lah yang mengembangkan sistem semacam e-commerce, electronic banking dan semacamnya, tapi gue tetep gak percaya.. ;) hehehe klikbca gue aja cuma gue pake untuk cek saldo, bukan untuk real time transaction... Tapi saat itu gue nekat, abisnya gue pikir mba ninit aja berani pasang banner itu di blog-nya, pasti toko buku itu terpercaya kan? :D ehehehe

Jadilah gue menyatakan kesediaan gue membeli, apabila mereka sanggup menyediakan buku itu. Dan semalam tanpa gue duga-duga, buku itu udah sampe di meja gue dengan manisnya... Ternyata mereka cepet juga lho menyediakan bukunya, dalam waktu kurang dari seminggu (tepatnya 5 hari) gue udah dapet kiriman buku gue dan karena sistem mereka Cash on Delivery, jadi transaksinya juga aman. Gak perlu isi data pribadi dan kartu kredit, barang langsung diantar dan dibayar saat itu juga :) hehehehe

Kayaknya beli buku dengan model seperti ini bakal bikin gue ketagihan :D heheehe mata gue sih seneng bacanya, tapi dompet gue mungkin akan sedikit protes, kalo tanpa sadar gue udah beli buku seenak-enaknya gue tanpa mempertimbangkan dirinya ;)