Wednesday, December 28, 2005

Don’t judge a book by its cover

I never thought the term of “Don’t judge a book by its cover” would match the situation in my real life, until now. I have misjudged someone’s character. I have pictured that those people as a cruel and unfriendly people, but it turns out that they’re a bunch of really nice people. I guess the term of “You wouldn’t love it if you didn’t know it” is true after all. I’ve known them for almost a year; we hardly ever spoke and hanged out together. It was like there was a gap between us. But that night, I saw them like never before. They were really supportive and understanding, trying to compromise to the situation I was facing and making an effort of it. Even though we weren’t friends and they had the choice of being an I-don’t-want-to-know-your-problem kind of person but they didn’t, they choose to listen and trying to fix the problem.

On the other hand, the one I thought was my friend and someone I could trust was being a cold and bossy person after all. The person was the one who has been keeping a gap and a distance of being a friend.

When I think about it further, we have the rights to choose what kind of person we would like to be. We could be the one who mingle, understanding and warm hearted or someone who was an opposite of it. One thing I learn, never judge a person from their appearance or the “mask” they were showing. Take sometime, get to know them and after that you could decide whether to love them or hate them.


Ooops.. I’m trusting people again, it won’t take long to be broken hearted again :(

Monday, December 26, 2005

Intersection

Here I am, standing on the intersection of life. Among two different paths I have to choose, both leads to a different future. One of them is better than the other one. But I can’t see which one is better. Both of them seem to have their own goodness and badness. One of them is more profitable then the other one, but comes with bigger risk and challenge. Not that I don’t like challenge, but it’s just not what I am expected in life. It’s not the kind of life I would like to live in.

I wish there were manual book for these kinds of things, so that I know exactly where to go, which path to choose. But I guess that’s the mystery of life. Actually we have this guidance book of life that is Al-Quran, the answer to all questions in life and after life.

I remembered saying to my best friend. The luckiest man on earth is the one who could listen to the voices inside his heart. Your heart wouldn’t lie. It will lead to a right path. Heart will guide you to Allah SWT. But it has to be a pure heart, the one which always remember of his creator. I guess I am not a saint after all.

Still confused and don’t know which one to choose. I’m sure one of this path leads to Allah SWT’s blessing while the other one leads to a doom of morality. The collapse of faith, the negligence of existence and the birth of pride to power that leads to a greedy human being, which I have been trying to fight against. I don’t want to be that kind of person. I want to be blessed. I want to be close... Closer to Allah SWT, there's nothing I want more in life.... Nothing more and nothing less...

Thursday, December 22, 2005

The End

Hari ini seperti biasa, gue mendengarkan Hard Rock FM dalam perjalanan ke kantor. Program “I do and I don’t” masih berlangsung, hari terakhir. Sepasang kekasih itu akhirnya mau datang lagi. Ada Andre calon pengantin pria dan Fika calon pengantin perempuan. Seperti yang semua udah tau, mereka berdua sempet berantem. Karena rahasai masa lalu Andre terbongkar. Fika marah. Berhari-hari ga mau ketemu dan angkat telpon Andre & Hard Rock FM. Andre sempet beberapa kali mau ditelpon Hard Rock FM dan mengatakan betapa dia menyesal. Semua orang mengerti perasaannya. Hardrockers bersedih, turut berdoa. Hari ini penyelesaian tiba.

Setelah mengatakan apa yang perlu dikatakan, sambil terisak Andre berkata.

“Fey. Kamu masih mau jadi istri aku?” Andre berkata dengan suara terisak kemudian terdiam, penuh harapan

Fika masih diam. Tidak menjawab. Hanya menghembuskan napas perlahan. Tetap diam.

Dua penyiar Hard Rock dan seluruh HardRockers menunggu dengan salah tingkah. Mereka bingung harus bagaimana. Akhirnya salah satu penyiar memutuskan untuk berbicara, mencairkan suasana. Lalu memutarkan lagu kenangan mereka.

I know i misbehaved
And you made your mistakes
And we both still got room left to grow
And though love sometimes hurts
I still put you first
And we'll make this thing work
But I think we should take it slow


Kemudian penyiar kembali berbicara. Setelah itu giliran Fika mengatakan jawabannya. Ia berkata sebuah kalimat indah. (Sorry kalo salah dikit, gue ga terlau denger pas awal-awalnya)

“Kamu tau waktu Shinta (bukan nama sebenarnya, karena gue ga denger) nabrakin mobil aku. Aku marah banget tapi aku bisa maafin dia.

Waktu Sandra (bukan nama sebenarnya juga) sahabat aku, ngerebut pacar aku. Aku marah banget sama dia, aku sakit hati. Tapi sekarang kita temenan lagi.”

Trus Fika diam. Semua menunggu, deg-degan.

“Aku pikir. Kalo aku aja bisa maafin mereka semua. Kenapa aku ga bisa maafin kamu.

Aku mau jadi istri kamu, Nde…”

Waaah semua lega. Doa seluruh HardRockers dan Andre pun terjawab. Fika memaafkan Andre. Mereka akan menikah Maret nanti. Kemudian lagu indah ini diputar. Mewakili perasaan Andre sih kalo menurut gue.

I wanna make you smile whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do is grow old with you
I’ll get your medicine when your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks
Oh it could be so nice, growin old with you
I’ll miss you, kiss you, give you my coat when you are cold
Need you, feed you, I’ll even let you hold the remote control
So let me do the dishes in the kitchen sink
Put you to bed when you’ve had too much to drink
Oh I could be the man to grow old with you
I wanna grow old with you


Saat itu gue ikutan nangis. Terharu. Salut buat Fika. Ia telah melangkah, menjadi manusia baru, lebih bijaksana. Gue langsung mikir, Fika memiliki hati malaikat, mampu memaafkan dan melangkah ke depan. Hati seluas samudra =p. Andre beruntung memiliki Fika. Fika beruntung mendapatkan orang yang mencintainya sebesar Andre mencintainya. Pasangan yang beruntung.

Dan hebatnya Fika.
She doesn’t seek who to fix the blame of the past
She choose to take her responsibilities for the future

Yiippiiiiy =)

Wednesday, December 21, 2005

The Past

Beberapa hari ini gue dengerin acara di Hard Rock FM. Namanya “I do, I don’t”. Sesuai dengan judulnya, acara ini ditujukan untuk orang-orang yang udah serius pacarannya dan akan menikah. Acara ini mengundang sepasang kekasih yang akan di test selama sebulan kekuatan cintanya. Tentang apa aja, bisa masa datang dan masa lalu. Sampe suatu kali, mantan si cowok ini ditelpon. Ember lah tuh cewek, ngasih tau kalo dulu mereka berdua tuh hampir punya anak. Sedangkan si cewek calon istri ini sama sekali gak tau. Kaget. Shock. Marah. Malu. Gue bisa ngerti banget apa yang dirasain cewek itu, meski ga bisa ngerasain gimana pedihnya dia, tapi gue bisa ngerti kenapa dia marah. Dan gue bisa ngerti juga kenapa cowok itu milih ga bilang. Sayang. Takut kehilangan. Dan dia ingin melupakan masa lalunya yang “gelap”. Cewek itu pergi dari ruangan siaran + kantor Hard Rock FM, cowok itu nyusul.

Tentang masa lalu.

Semua orang pasti punya masa lalu. Entah itu sangat manis sampe susah ngelupain, atau sangat buruk dan saking buruknya juga susah dilupain, dan kalo bisa dia pengen ngapus peristiwa itu dari hidupnya. Dua-duanya punya point yang sama. Masa lalu dan gak mungkin diapus. Kadang gue berpikir, kita jadi seperti ini karena masa lalu. Mungkin sekarang kita bijaksana karena masa lalu kita berantakan. Kita belajar, mengambil hikmah dan kemudian berubah. Sadar atau ga sadar, orang-orang yang paling dekat dengan kita dan kita sayang, terimbas oleh masa lalu dan perubahan kita ini. Beberapa dari mereka mengerti, beberapa memilih untuk pergi. Rasanya kalau dilahirkan kembali, semua orang ingin jalan hidupnya lurus, mulus. Tanpa masa lalu yang pahit dan menyakiti hati. Atau yang terlalu manis hingga susah dilupakan. Sayapun begitu. Kalau bisa memutar waktu, saya ingin menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan saya di masa lalu. Yang mungkin sudah menyakiti hati orang lain dan meninggalkan luka berbekas yang lekang oleh waktu. Marilah kita berhenti berandai-andai. Jadilah orang baru. Yang lebih bijaksana. Belajar dari masa lalu. Berharap cukup pintar dengan tidak mengulanginya di masa datang.

Sedikit kutipan dari perkataan JFK – The former American president.

Let’s not seek who to fix the blame of the past
Let’s take our responsibilities for the future”

Tuesday, December 20, 2005

7.38

Jam 7.38

Gue masih di kantor. Banyak kerjaan. Besok deadline. Yang ada di pikiran gue cuma pengen pulang, mandi, nyalain AC, baca sampe ketiduran. Sama denger suara shiro tersayang =p
Huuh.. Buang-buang waktu. Harusnya kerja, malah nulis ginian...

Jam 7.39

Selesai nulis. Balik kerja.

masih HiLaNg

Hari ini hari ketiga jaket saya hilang. Sudah 4 teman saya memberi komentar, kebanyakan berkomentar yang sama. “Semenjak jaket lo ilang, sekarang ke kantor jaketnya ganti-ganti nih…”. Dan ada yang berusaha menenangkan dengan berkata. “Gapapa yah, kan biar keliatan modis.”

Saya tidak habis pikir siapa yang mengambil jaket saya. Orang iseng mungkin. Semenjak hari Jumat jaket saya hilang dan saya kedinginan sekali, saya jadi kurang enak badan. Sedikit gejala mau flu. Saya mau jaket saya kembaliiii… =( hiks..

Friday, December 16, 2005

HiLaNg

Hari ini jaket saya hilang. Padahal hari ini dingin sekali. Hujan turun diluar sana, sementara AC di dalam sini dingin sekali. Saat berangkat kantor saya sudah membayangkan akan dingin namun saya tenang karena ada jaket yang saya tinggal di kantor. Tapi sesampainya di kantor, saya tidak dapat menemukan jaket saya. Saya menelpon ke rumah, menanyakan jaket saya namun orang rumah tidak menemukannya. Saya minta tolong dicarikan di mobil & ditanyakan ke sopir saya, namun jaket itu tidak ada. It's nowhere to be found! Saya bahkan sudah menanyakannya pada cleaning service gedung, namun dia juga tidak mengetahui keberadaan jaket saya. Sudah 2barang saya yang hilang.

1. Tutup gelas saya yang sampai sekarang tidak ditemukan.
2. Jaket saya.

Saya sangat membutuhkan jaket saya, dingin sekali disini =(

Thursday, December 15, 2005

MUST HAVE BOOKS

This afternoon, I went to ex-plaza indonesia to have lunch with my friend. We stopped by at two famous bookstores. I love going to the bookstore of imported books. Because the books are made of the paper back papers. They smell great; giving a relaxing and comforting atmosphere. I wish there were a library for these kind of books, or at least a bookstore that allowed us to spent hundred of hours just to read, without buying =p

These are the list of a must have books. Unfortunately for me, most of these items are impossible to have. I’ll tell you the reason.

1. A whole set of The Chronicles of Narnia serial. The whole set contains of 6 books, every book cost Rp. 65.000;-. The whole set cost Rp. 575.000;-, I’ve seen the price tag today. That means impossible to have.
2. The gossip girl serial. Each books cost Rp. 85.000;-. There are 5 books available, so it took 425.000 to buy all of them.
3. “He’s just not into you” cost Rp. 122.000;-
4. “It’s called broke up because it’s broken” cost Rp. 122.000;-

Total = 575.000 + 425.000 + 122.000 + 122.000
= Rp. 1.244.000;-

So tell me, who could afford such a huge amount of money to buy some decent books? None I guess. Maybe for some of them who earn 20 million each month, a million wouldn’t be a big deal. But for me, it costs a fortune. So there it was. My journey to treasure places. The journey will continue, with more of a MUST HAVE BOOKS. Although they're impossible to have =)

For Sale: DREAMS!

Sudah beberapa kali ini saya membaca novel-novel adik saya, dari mulai kategori teen lit, chick lit, metro lit dan lit-lit lainnya. Meskipun saya menyukai novel-novel itu, namun satu kesimpulan saya, mereka hanya MENJUAL MIMPI!

Garis besar novel-novel tersebut bercerita tentang pencarian pasangan hidup, soulmate, prince charming atau istilah-istilah lainnya. Bagi saya tetap sama, MENJUAL MIMPI dan saya sebagai pembeli dan pembaca novel-novel tersebut menjadi sasaran empuk PEMBELI MIMPI tersebut. Saya dan sejuta orang lainnya terbuai, terbawa mimpi dan mengikuti jejak penulis, seakan sibuk mencari soulmate tersebut dan lebih parahnya, mencoba mencari kesamaan antara diri kita dan tokoh di novel. Hah! So typical! Padahal menurut saya, cerita-cerita tersebut kadang terlalu indah untuk jadi nyata, too good to be true. Mana ada cerita kita bertemu dengan pasangan kita di toko jualan daging, seorang pria yang rela berkorban apa saja untuk kita, orang yg dicintainya sampai seorang pasangan yang menerima kita apa adanya. Indah memang, namun kenyataan tidak semanis itu. Kalau ternyata sampai sekarang kita belum memiliki pasangan atau kita sudah memiliki pasangan namun tidak mencintai kita sebesar Adrian mencintai Arunee dalam novel funny feeling, trus kenapa? Tidak berarti pasangan kita tidak mencintai kita kan, kita memiliki standard kita masing-masing. Seperti saya misalnya, saya tidak mematok pasangan saya harus tampan, pintar, mapan, berpenghasilan besar, mempunyai mata dan senyum mematikan dan kriteria-kriteria lainnya. Mungkin karena saya dididik oleh ibu yang cukup keras. Dan saya rasa, hal-hal fisik seperti itu tidak akan abadi. Karena itulah saya memohon, agar kelak pendamping saya nanti dapat menjadi imam yang baik untuk saya dan keluarga saya kelak, lahir dan batin… Amiin… =)

Begitu juga halnya dengan lagu. Terkadang saya berpikir, lirik lagunya bagus dan “saya sekali” karena cukup menggambarkan suasana hati saya. Penulis-penulis lagu pastilah seorang yang romantis dan berani, karena mau mengungkapkan hatinya dalam sebuah lirik untuk diketahui banyak orang sementara beberapa orang memilih apa yang dia rasakan tetap dia rahasiakan, bahkan untuk orang yang dikasihinya. Gengsi mungkin alasan terbesarnya. Namun tetap saja, lagu itu kadang hanya menjual mimpi. Seperti lirik lagu ini…

I’ll take care of you
Don’t be sad… And don’t be blue…
I am proud to tell the world
You are mine…
I’ve said it before
And I’ll say it once more
You’ll be mine…Until the end of time…

Saya pikir apa benar-benar ada orang seperti itu? Begitu bangga akan kekasihnya hingga ingin mengenalkannya pada seluruh dunia *ok mungkin sedikit berlebihan* dan menjaganya sepenuh hati. Call me cynical and sarcastic, but it’s true, I don’t believe the person mentioned in the song is existed.

But sadly, until now, I still read and heard that kind of song and books. I guess some part of me is denying. I still believe there always be someone out there for everyone =).

Man!

Taken from my friend's blog.. It's a cool one I guess..

If a man wants u, nothing can keep him away.
If he doesn't want u, nothing can make him stay.
Stop trying to change yourself for a relationship that's not meant to be.
If a relationship ends because the man was not treating u as u deserve then heck no, u can't "be friends".
Don't stay because u think "it will get better". U 'll be mad at yourself a year later for staying when things are not better.
U should never look for someone to COMPLETE u...a relationship consist of two WHOLE individuals...look someone complimentary ...not supplementary
Dating is fun...even if he doesn't turn out to be Mr. Right. :)
h a v e a n i c e d a y!!!

Wednesday, December 14, 2005

Aku

Aku...
Aku tertawa bersama mereka
Aku bercanda, berpelukan, berbagi rasa bersama mereka
Ayo... Ramaikan lagi sandiwara ini
Karena sungguh tidak ada satupun dari kalian mengerti
Betapa gundah dan resah…
Serta duka yang kurasakan dalam hati ini...

I am too in Love

When you're too in love to let it go...

But if you never try then you'll never know

Just what you're worth...

Lights will guide your hope

and ignite your bones

And i will try to fix you...

----------------------------------

I guess Coldplay is right.. You'll never know just what you're worth untill you were brave enough to let go...

Were you brave enough?

Will I be brave enough?

Time will tell....

Let time tell...

Monday Morning

Kadang kalau kita sayang sekali sama seseorang, kita rela melakukan apa aja untuk orang itu. Anything! Some stupid little things or even a big one. Nothing seem to be a big deal when you're in love. Tapi kadang, saat realitas *ciyeh realitas* datang, dan ternyata dia tidak membalas kebaikan yang udah kita kasih, kita merasa sedih. Saat kesetiaan dan kecintaan kita pada seseorang dibalas dengan pengkhianatan dan kebohongan, kadangkita merasa sakit hati, benci dan seperti ingin membalas semua rasa perih yang ia sebabkan. Rasanya semua hal yang kitalakukan untuk dirinya jadi percuma, sia-sia, omong kosong belaka. Kita mungkin berpikir "Kok tega?", "Setelah semua yang saya lakukan untuk membuktikan saya mencintai kamu, kenapa kamu tega begitu saja melupakan aku? " dan kata-kata keheranan lainnya.

Pagi ini seperti pagi-pagi lainnya, saya mendengarkan Hard Rock FM dalam perjalanan ke kantor. Topik yang dibahas pagiini ialah pengalaman putus cinta yang tidak terlupakan. Pengertian tidak terlupakan bisa sangat menyakitkan hingga tidak terlupakan atau bahkan sebaliknya, begitu manis dan menyenangkan, sehingga malah sulit melepaskan. Kebanyakan orang yang menelfon mengalami pengalaman pahit pada akhir hubungannya. Sampai pada saat penutupan topik, penyiarnya memberikan tips-tips untuk get over your ex girlfriend or ex boyfriend. Salah satu tips yg saya suka banget adalah ini:

"Saat kamu merasa semua kebaikan yang kamu kasih ke orang yang kamu sayang ga ada gunanya

Saat kamu merasa semua kasih sayang yang kamu berikan cuma dibalas dengan kejahatan oleh orang yang kamu cinta

Ingatlah untuk tidak merasa dendam atau ingin membalas sakit hati yang ditimbulkannya

Semua pasti ada balasannya... Kamu akan petik kebaikan yang pernah kamu berikan ke orang yang kamu sayang itu

Mungkin dari orang lain... Mungkin kekasih kamu selanjutnya akan memperlakukan kamu jauuh lebih baik daripada yang sekarang...

Jangan pernah takut..."

Kalimat tersebut mengingatkan saya akan sebuah ayat dalam Al-Quran, bunyinya seperti ini:

"Dan jika kamu ada kebajikan (sebesar zarrah) niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberi pahala yang besar dari sisiNya" (QS.4:40)

Yah begitulah.. Selama apa yang kita lakukan adalah baik, di jalan Allah SWT dan tidak menentang ajaranNya, saya rasa setiap kebaikan dan kejahatan akan ada balasannya. Pasti! Janji mana yang lebih pasti dibanding janji Allah SWT =)*Saya jadi takut, mengingat dosa-dosa saya yang segunung =( pasti akan ada balasannya juga*

PS: Saya menang kuis lho tadi pagi, dapet parfum True Star Man dari Tommy Hilfiger =p yippie... Tapi pacar saya mungkinakan lebih senang lagi, saya mungkin akan memberikan parfum itu padanya =)

Thursday, December 08, 2005

Perjalanan Cinta the Movie

Apa film yang anda tonton terakhir kali? Harry Potter-kah? Belahan Jiwa? Pride and Prejudice? Berapa uang yang anda keluarkan untuk menonton film di bioskop? Cukup mahal rasanya. Saya mendapat tontonan film gratis setiap harinya. Meski saya tidak bekerja di Subentra, 21 atau Lembaga Sensor Film Indonesia. Saya hanya butuh duduk dengan sabar menunggu film itu diputar. Sambil sedikit penasaran, apa yang akan ditampilkan kali ini. Film yang sering diputar dan sangat saya gemari adalah Perjalanan Cinta. Dangdut banget yah judulnya, tapi memang film itu sangat bagus dan menyentuh hati, dibandingkan film-film lainnya seperti “Kecelakaan Jalan Raya”, “Motor Salip Kanan Kiri” atau bahkan “Sopir MetroMini Menggila Lagi Hari Ini”. Film Perjalanan Cinta menampilkan cerita yang berbeda setiap episodenya. Saya sudah menonton banyak episode, namun ada beberapa episode yang menjadi favorit dan menyangkut lekat di ingatan saya.

Waktu itu film Perjalanan Cinta menampilkan sebuah film yang amat menyentuh. Seorang wanita tampak dalam perjalan pulang dari tempat bekerja, terlihat sangat lelah namun bahagia. Ia menyebrang jalan digandeng oleh seorang lelaki yang saya duga kekasihnya. Lelaki yang meski nampak kerepotan karena harus membawa tasnya di punggung, membantu membawakan tas kekasihnya dan harus berkonsentrasi menyebrang jalan raya, tetap terlihat bahagia meski juga terlihat lelah. Aaah betapa romantisnya, di sela-sela kesusahan dan kesempitan, cinta tetap terpancar jelas disana. Seakan sang lelaki ingin berkata melalui sikapnya.

“Jangan khawatir sayang, aku disini menjagamu. Peganglah tanganku erat-erat, aku akan membuat kita sampai ke sebrang jalan itu”

Di lain episode, film perjalanan cinta menampilkan sebuah adegan mesra. Masih menampilkan sepasang kekasih, namun kali ini mereka sedang dalam perjalanan pulang naik motor. Sang wanita duduk dibelakang, berpegangan erat kepada kekasihnya, agak bersender ke depan. Saat tiba di lampu merah dan mereka berhenti, tampak wanita itu mengungkapkan kekesalan hatinya selama seharian bekerja. Wajahnya cemberut, sementara bibirnya tidak berhenti mengucapkan kata-kata, dia sedang curhat kepada kekasihnya. Lelaki yang merupakan kekasihnya itu mendengarkan dengan sabar, meski mungkin keadaannya juga tidak lebih baik daripada wanita yang sedang ngomel itu, ia tetap mendegarkan dengan sabar. Dan yang paling menarik, di saat-saat seperti itu, lelaki tersebut berusaha menenangkan hati kekasihnya. Dengan penuh kasih sayang, di tepuk-tepuk dan diusapnya kaki perempuan itu. Seakan ingin berkata.

“Iya sayang.. Aku mengerti kekesalan dan kemarahanmu hari ini. Sabar yah, aku ada disini..”

Beberapa episode juga menampilkan sepasang kekasih dalam perjalanan pulang sehabis bekerja. Di mobil sang lelaki terlihat lelah dan kesal karena jalanan macet sekali. Dengan sabar perempuan yang duduk di sampingnya membelai kepalanya lalu memijat lembut bahu kekasihnya. Lagi-lagi cinta terpancar jelas disana.

Begitulah film tersebut diputar setiap harinya, berganti cerita dalam setiap episodenya. Saya sangat menikmati setiap episodenya, kadang membuat saya berpikir “Ooh Tuhan.. Kapankah tiba waktunya saya mendapat peran dalam film tersebut…”

Kadang saya juga berkhayal, jikalau saya dapat menonton film yang menamplikan diri saya. Mungkin saya terlihat Kurang Waras, mungkin akan berpikir.

“Apa kiranya yang dipikirkan perempuan itu
Seringkali aku melihatnya sepulang kerjaku
Kadang ia melamun melihat ke dalam kelamnya malam
Kadang air mukanya berubah serius, seperti ada sesuatu yang penting yang dipikirkannya
Kadang ia tersenyum… tertawa… bahagia…
Namun tak jarang, aku juga melihatnya menitikkan air mata…”

Wednesday, December 07, 2005

Pono Gregory

Duuuh.. Pukul 9.00 tepat. Adhist tidak percaya ia telat bangun hari ini. Memang salahnya sih. Tadi malam, setelahmenyiapkan bahan - bahan untuk meeting dan presentasi hari ini, Adhist tidak langsung tidur. Ia memilih untuk nontonDVD Harry Potter terbaru, film yang di rekomendasikan oleh Chika, sahabatnya. Chika jugalah yang nyetanin dirinya untukmembeli DVD tersebut saat mereka janjian makan siang di ambassador kemarin.

"Dhiiist.. Percaya deh, lo tuh gak akan nyesel nonton Harry Potter, bagus banget! Secara lo sibuk banget dan ga punya waktubuat nonton di bioskop. Mending lo beli DVDnya sekarang. Mumpung kita lagi disini." Chika mencoba meyakinkan Adhist.

"Yakin lo? Lo tau kan gue lagi sibuk banget dikejar-kejar segala macem deadline, dan gue ga butuh nonton film "shallow" yang bikin gue malah sakit kepala.Terakhir lo nyuruh gue nonton film horror Indonesia yang sepanjang film cuma nampilinsetan-setan gelantungan pake tali jemuran" Adhist mencoba mengingat terakhir kali ia mempercayai selera film Chika.

"Oh itu.. Hmm yah itu sebenernya gue ga terlalu nonton, waktu itu nonton DVD di rumah sama Adit. Gak ada nyokap di rumah.Tapi sekarang lo bakalan bersyukur sama gue. Karena si Dan Radcliff, pemain Harry Potter tuh udah gede, ganteng. belum lagi ada pemain baru, Cedric Gregory. Asli keren banget. Mirip sama siapa tuh, office boy kantor lo yang ganteng, yangnaksir sama lo... hihii"

"Chikaaaa... Si Pono tuh gak naksir gueee!! Heran deh."

"Dhist, coba lo pikir berapa orang di kantor lo yang tiap pagi ditaroin bunga kecil di mejanya dengan alesan karena loseharum bunga itu"

"Udah. That's it. Gue beli aja DVD itu biar lo ga bawel tentang Pono. Udah abis itu kita makan, lo harus traktir gue!"

Itulah akhir perdebatannya dengan Chika kemarin siang. Huuh! Aku harus memarahi Chika karena telah menyarankan membeli DVD di hari kerja seperti ini. Adhist membatin. Dan karena rasa penasarannya yang tak terbendung akan Cedric Gregory,jadilah semalam ia memaksakan untuk menonton Harry Potter. Ia mengakui Cedric memang ganteng sekali, baik hati, gagah,pokoknya laki-laki banget deh. Sayang penulis memutuskan untuk membunuh karakternya. Ia kehilangan selera untuk menonton Harry Potter selanjutnya, setidaknya untuk saat ini ia berpikir begitu.

"Cring."

Lift berbunyi, lantai 18, ia sudah sampai di lantai tempat kantornya berada. Dengan terburu-buru Adhist menyeruak keluarlift yang penuh banget. Setelah ia berhasil keluar, setengah berlari ia masuk ke dalam kantornya. Dan "BRUGHH!". Ia menabrak seseorang. Kertas yang dipegang orang itu jatuh berantakan. Aaah ceroboh, Adhist benar-benar tidak punya waktu untuk ini,bayangan bahwa Pak Widi akan menegurnya karena telat lagi sudah di depan mata.

"Maaf... Saya bantu dengan kertasnya..." Adhist mencoba meminta maaf.

"Oooh gak usah Mba Adhist. Langsung masuk aja. Udah dicari Pak Widi dari tadi."

Adhist mengadah melihat si empunya suara. Pono tersenyum dengan lebar. Memakai kemeja setengah merah dan setengah kuning.Hari lain mungkin Adhist akan merasa aneh dan heran dengan selera berpakaian Pono yang memang aneh dan gak pernah maupakai seragam. Tapi hari ini ia hanya dapat tersenyum. Mengingat Cedric-nya yang telah tiada. Adhist membalas senyumnya.

"Terima kasih Pono. Baju yang bagus." Adhist berlalu.

Aaahh Pono.. Pono... Oops! Apa yang dia pikirkan, maksudnya Cedriic.. Cedric... UUhh! Adhist sebal. Aku akan menelponChika dan memarahinya. Ia tidak akan pernah bisa melihat Pono dengan pandangan yang sama lagi.

Tuesday, December 06, 2005

Silence is Gold

Pernah denger kalimat ini? Yaps, silence is gold. Gue sih sebenernya setuju-setuju aja, untuk beberapa kasus tertentu. Misal dalam situasi kalo lo mengatakan apa yang ada di hati lo dan akan menyakiti hati orang lain, then for that case, silence is absolutely gold. Tapi di situasi lain, saat diam itu akan membuat hati lo sakit, sedih, resah dan tentu saja SETENGAH GILA, gue prefer untuk bicara, non sense to silence is gold!

Hari ini gue merasakan suatu rasa, entah apa namanya, kayaknya semua bercampur jadi satu, sedih, kecewa, shock, speechless, dan istilah-istilah hopeless lainnya. It’s true. Tapi yang gue rasa pasti dan paling deket menjabarkan perasaan gue saat ini adalah KECEWA. Yaps, that’s it. Want to know why? Sorry, it’s personal, a secret... Sampe akhirnya gue mengambil beberapa kesimpulan dari apa yang gue alamin, dan beberapa alasan dari apa yang gue alamin. KECEWA. Dari pengalaman hari ini, gue bisa bilang kalo kecewa itu disebabkan oleh:

1. Karena pengharapan gue sendiri. Contoh, lo pengen jadi presiden, ga kesampaian, lo kecewa. Lo pengen gebetan lo membalas perasaan lo, ternyata dia suka sama orang lain, lo kecewa. Jadi intinya yang bikin kecewa adalah pengharapan dan diri gue sendiri. Dan karena orang atau objek yang lo harapkan gak berbuat atau terjadi seperti pengharapan lo, lo kecewa. Tapi dilain pihak gue yakin, yang membuat orang hidup dan masih mau berbuat baik adalah harapan.

2. Kalo gue minjem istilah bokap gue, alasan kedua orang kecewa adalah karena seseorang tidak “Duduk Di Kursinya”. Maksudnya apa? Jadi gini, misalnya lo dosen matematika, lo nyasar dan ngajar di kedokteran, mereka bingung dan bilang kok orang kaya lo bisa jadi dosen, ga bisa bedain mollusca sama echinodermata. Dibilang tidak kompeten, lagi-lagi lo kecewa. Contoh lain misalnya lo naksir sama gebetan lo, saking sayang dan ngebetnya lo udah mulai kasih perhatian lebih yang membuat lo merasa dia pacar lo, trus ternyata saat dia ga merespon balik, lo kecewa. Lagi-lagi karena lo gak “Duduk Di Kursinya”. Kursi lo tuh di kursi temen, bukan di kursi pacar, wajar aja kalo lo kecewa.


3. Karena emang lo ga baik aja sama orang lain, jadi saat lo mengharapkan orang lain baik sama lo, ga ada aja gitu yang baik sama lo. Wajar kalo lo kecewa. Kecuali kalo lo dah sangat-baik hati-ramah-tamah-dan-tidak-sombong trus tiba-tiba ada orang yang rese dan bikin lo kecewa, yah tenang...berarti lagi diuji sama Allah SWT :)

Nah sekarang coba lo pikirin baik-baik alasan lo kecewa itu apa, kalo ada paling gak satu dari tiga alasan diatas, mungkin udah saatnya introspeksi. Gue yakin alasan gue kecewa hari ini adalah ketiga alasan di atas. Dan emang udah seharusnya gue introspeksi. Membuat “batu” dan “dingin” hati gue. Biar ga ada satu orangpun yang bisa nyakitin dan bikin gue kecewa lagi.

Tapi ada satu rasa kecewa yang ditumbulkan oleh hal-hal yang diluar kuasa kita. Kalo tadi kan masih sikap dan perasaan kita yang insya Allah masih bisa dirubah, kita bisa belajar dari pengalaman jadi kalo lain kali terjadi lagi, kita udah ga terlalu kecewa dan tau gimana mengatasinya. Satu alasan yang besar dan dapat menggugurkan tiga teori tidak beralasan gue diatas adalah TAKDIR Allah SWT. Siapa yang lebih berkuasa dan lebih hebat daripadaNya? Tentu saja tidak ada. Jadi kalau Allah SWT sudah berkehendak, seharusnyalah kita bersikap ikhlas. Harus yakin, apapun yang terjadi, Allah sudah menentukan yang terbaik buat kita. Gue tau ngomong itu lebih gampang, kalo orang yang mengalami pasti akan lebih sedih dan ga tau musti ngapain. Ga bisa liat segi positive dari kejadian yang dialami. Cuma kalo udah kehendak Allah, harus ikhlas :)

Saya melenceng dari topik awal yah sepertinya. Kembali ke topik yang tadi.
For some people, silence is gold
As for me
Silence is also gold....
But I also find out that silence
Is NOT easy...